"—ngun!"—bangun!"
"Bangun anak sialan!"
Suara teriakan melengking dari seseorang tepat di telinga nya, membuat Mikael terbangun. Remaja itu membuka matanya dengan paksa dan bangun dengan terengah-engah, keringat dingin membasahi hampir seluruh tubuhnya.
"Mika masih hidup..?" Batin mikael ketika dia menatap kosong pada tangannya.
"Hei!" Seseorang berteriak lagi.
Mikael membeku dan menoleh dengan gerakan pelan, melihat siapa yang berteriak padanya, mikael membulatkan matanya dan ketakutan setengah mati.
"B-bibi..?" Itu adalah bibi nya, di dunia aslinya. Apa mikael kembali ke dunia aslinya?
Jantung mikael berdegup kencang, seluruh tubuhnya gemetar. Ini lebih menakutkan daripada kematian, kenapa dia harus kembali?
Sementara itu wanita dengan penampilan yang nyentrik, menatap keponakan nya dengan raut wajah tak suka. "Kenapa kau melamun, anak pemalas? Aku sudah membangunkan mu dari tadi dan sekarang malah melamun? Hh Aku benar benar sial memiliki keponakan seperti mu, harusnya sejak orang tua mu yang tidak berguna itu meninggal aku membuang mu saja ke jalanan!"
Wanita itu mengoceh tanpa mempedulikan mikael yang menatap tangannya dengan tatapan kosong, mikael benar benar ketakutan, bagaimana bisa dia kembali ke tempat terkutuk ini? Lebih baik dia mati saja daripada kembali ke dunia aslinya.
"Ibu kenapa lama sekali?" Seorang remaja seusia mikael datang dan mengeluh.
Mikael sontak menoleh, itu ada sepupu nya yang jahat dan menyebalkan!
"Maaf sayang, anak ini sangat sulit di bangunkan." Balas Bibi mikael dengan tatapan lembut pada putra nya.
Kemudian wanita itu memalingkan wajahnya lagi pada mikael. "Cepat bangun dari kasur mu dan pergi beli obat ke apotik untuk Kenan." Suruh wanita itu.
Mikael hanya diam tak menjawab, menatap ke dua orang itu dengan tatapan sulit di artikan.
"Kenapa diam saja? Cepat!" Wanita itu berteriak marah.
Mikael mengangguk sambil menahan tangisnya. Kedua orang itu akhir nya keluar dari kamar kecil mikael meninggalkan Mikael yang menangis tanpa suara.
Remaja itu kemudian berdiri dengan langkah gemetar dan menuju cermin. Dia melihat pantulan nya di cermin, wajahnya benar benar kembali seperti semula, bukan paras rupawan milik 'mikael Angelo'. Mikael menghapus air matanya. "Apa ini semua cuma mimpi?" Ucap mikael dengan lirih. "Padahal kalo pun cuma mimpi, aku gak mau bangun lagi hiks.."
Bagaimana dengan Daddy dan mommy nya? Bagaimana dengan Ishaira, Sebastian dan Jayden? Bagaimana dengan Atlanta? Bagaimana dengan Liona dan Lionel? Apa mereka hanya dalam mimpi mikael?
"Kenapa...?" Mikael menangis lagi, dia menatap bayang dirinya di cermin yang berurai air mata.
**
Dengan langkah pelan, mikael berjalan ke arah ruang keluarga yang dimana di sana ada keluarga paman nya. Pamannya, bibinya dan anak mereka tampak bercengkrama hangat. Mikael menatap mereka dengan tatapan penuh kebencian.
Benci melihat paman dan keluarga nya bahagia di dalam rumah milik orang tua mikael, benci melihat mereka seolah-olah merasa tak bersalah menelantarkan anak dari pemilik rumah ini, benci melihat mereka seolah-olah adalah pemilik rumah ini. Mikael benci pada mereka yang dengan tak tau malunya, berbahagia dengan semua hal yang telah mereka rampas dan memiliki hal yang nyatanya bukan hak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]suddenly become an extra
Fantasía[END] mikael's daily life after he lived in the novel world. _________________________________________ Disclaimer: cerita murni fiksi, tidak benar benar terjadi di dunia nyata. BL‼️⚠️ Cover by pinterest Start: 21 Oktober 2022 End : 17 Juli 2023