Chapter 30: Lionel

44.5K 4.1K 54
                                    


"Loh Adek kenapa?" Sania terkejut setengah mati melihat penampilan anak bungsu nya yang terlihat tidak baik, perasaan cemas dan takut menjadi satu.

"Adek dibully? Siapa yang berani bully Adek? Bilang sama mommy!"

Mikael hanya berdiri dengan bingung, dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskan nya, dia tidak di bully tapi Ishaira yang menyuruh nya berakting seorang dibully. Alasannya? Mikael tidak tahu. Anak itu menatap ke arah kakak nya dengan bingung.

Ishaira tertawa. "Mom jangan khawatir, adek enggak kenapa napa."

Sania masih terlihat khawatir. "Enggak kenapa napa gimana? Kamu lihat nih Adek penampilan nya kayak gini."

Ishaira menghela nafas nya. "Mending Adek ganti baju dulu, sekalian liat boneka baru nya."

Mikael mengangguk dengan semangat, dia ingat kakak nya membeli kan dia bebek—boneka bebek baru.

Mikael segera berlari ke kamar nya. Sania ingin mengejar, dia masih khawatir tapi Ishaira menghentikan nya. "Mom aku jelasin." Raut wajah Ishaira berubah serius.

Gadis cantik itu membawa mommy nya untuk duduk di sofa.

Ah jika bertanya dimana Sebastian? Maka jawaban nya tidak tahu, author juga tidak tahu kemana Sebastian. Hm lupakan.

"Mommy mungkin enggak percaya, tapi aku yang nyuruh Adek buat dandan—ah aku bahkan yang dandanin Adek kayak gitu. Aku juga nyuruh Adek buat akting seolah abis di bully."

"Kenapa?" Tanya Sania kaget.

Raut wajah Ishaira berubah masam. "Mom Ela nyuruh orang buat bully Adek, untung aja waktu itu aku dengar."

Sania langsung berdiri, dia sangat terkejut dan tidak percaya. "Yang bener? Aira kamu jangan main main!"

"Aku serius mom! Kalo enggak percaya mommy tanya aja sama orang suruhan Ela, dia dibayar sama Ela tapi aku bayar dia lebih banyak biar dia enggak bully Adek."

Sania kembali duduk dengan raut wajah syok. Dia tidak percaya ini. Setelah Ela menampar mikael waktu itu sekarang justru menyuruh orang untuk Membully anak bungsu kesayangan nya?!

"Sebenernya kenapa Ela ngelakuin itu sama Adek? Waktu itu dia nampar Adek sekarang nyuruh orang buat bully Adek?" Sania memijat pelipisnya, dia sudah benar benar tidak percaya pada Ela! Sania menghela nafas jengkel. Dia sekarang benar benar membenci anak itu.

Untuk semua yang sudah Sania lakukan untuk Ela dulu, dia benar benar menyesal.

Apa dia harus mengembalikan Ela ke panti asuhan? Tapi itu mustahil! Ibu mertua nya tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

"Apa yang kalian bicarakan?"

Kedua wanita itu menoleh kaget saat mendengar suara berat seorang pria. Mereka menoleh dan mendapati Abraham berdiri dengan raut wajah yang sulit di artikan.

****

Lionel dan Liona baru saja pulang dari sekolah, mereka memasuki rumah bersamaan. Raut wajah si kembar itu agak tidak enak dipandang, mereka masih memikirkan mikael! Bagaimana mereka bisa tenang ketika sahabat mereka di bully, terlebih mereka tidak bisa menjenguk mikael karena Sebastian yang melarang nya.

Liona menoleh pada adik nya yang lesu. Dia menghela nafas. "Ganti baju dulu." Ucap nya sambil menepuk kepala adik kembar nya dengan lembut.

Lionel mengangguk. Mereka berdua memasuki kamar masing masing, kamar mereka bersebelahan.

Lionel keluar dari kamar nya setelah berganti pakaian, Liona masih di kamar nya. Dia turun ke bawah terlebih dahulu, Perutnya berbunyi minta diisi. Namun saat melewati ruang kerja 'ayah' nya, Lionel berhenti. Samar samar dia mendengar ayahnya berbicara dengan seorang wanita.

Tapi siapa?

Dengan langkah pelan tanpa menimbulkan suara, Lionel mencoba mengintip dan menguping.

"Sayang aku seneng banget! Hari ini rencana aku berhasil, akhirnya aku bisa bales dia."

"Wow benarkah? Kalau begitu aku ikut senang. Karena kita sedang senang bagaimana jika kita merayakan nya, hm?"

Lionel membulatkan matanya melihat ayah nya memeluk seorang gadis bahkan menyentuh dan meremas area privasi gadis itu, hal yang membuat nya terkejut adalah gadis itu mengenakan seragam yang sama dengan seragam sekolah nya.  Mereka berpelukan dengan mesra membuat Lionel merasa mual.

Dia sangat terkejut! Bisa bisa nya ayah nya bermain gila dengan wanita lain disaat ibu nya bekerja? Ayah nya bahkan tidak menyadari bahwa anak anak nya sudah pulang sekolah!

Lionel menatap benci pada ayah nya. Sayang sekali Lionel tidak bisa melihat wajah gadis itu.

"Ayah.." Lionel mengepalkan tangan nya, dia kemudian pergi dari sana dengan perasaan marah dan jijik. Namun tangan nya tak sengaja menyenggol vas bunga hingga pecah.

Lionel tersentak kaget, dia buru buru lari dari sana sebelum ayah nya menyadari ia.

Sebelum sepenuhnya menjauh dari dekat ruang kerja ayah nya, Lionel masih bisa mendengar dengan jelas perkataan ayah nya pada gadis itu.

"Sepertinya anak anak ku sudah pulang, sayang kamu sembunyi dulu di sini, aku akan mengalihkan perhatian anak anakku dan kamu harus segera pulang, Kita bertemu nanti malam di hotel, oke?"

"Bagaiman dengan permainan kita, aku sudah tidak tahan."

"Kita lanjut di hotel......"

Jijik, Lionel sangat jijik mendengar nya. Bisa bisa nya ayah nya terang terangan membawa selingkuhan nya ke rumah ini. Rumah ibu nya!

"Lio dari mana? Aku udah nunggu dari tadi." Liona bertanya ketika Lionel tiba di ruang makan. Lionel berusaha terlihat biasa saja dan memaksakan senyum nya.

"Aku ke toilet dulu." Jawab Lionel.

Liona hanya mengangguk percaya dan menyiapkan makanan untuk adik kembar nya.

"Ayah ada di ruang kerja nya?"

Mendengar pertanyaan Liona, wajah Lionel menjadi suram. "Enggak tau." Jawab lionel tak suka. Alis nya menukik tajam dengan bibir mengerucut.

Liona hanya menatap adik nya dengan heran. "Kenapa sih?"

Lionel mengangkat bahu nya acuh, tidak berniat menjawab pertanyaan Liona. Wajah nya cemberut membuat Liona gemas.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL]suddenly become an extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang