Chapter 33: Atlanta..

43.2K 4.1K 67
                                    

Atlanta menyentuh tangan kecil mikael dengan lembut, untuk beberapa alasan melihat tangan mikael yang merah dan memar itu membuat nya kesal. Tangan ini seharusnya lembut dan mulus.

Dengan hati hati, pemuda tampan itu mengobati memar di tangan adik dari sahabat nya.

"Shh.." Mikael meringis kecil, tangan nya terasa ngilu dan sedikit kebas. Mikael merasa tidak nyaman. Gadis gadis itu sangat kasar, mikael mendengus dalam hati nya. Mata bulat nya sedikit berembun.

"....Sakit?" Atlanta bertanya dengan suara rendah. Dia menatap mikael yang berkaca kaca, wajah anak ini sangat lucu. Pipi dan hidung nya terlihat memerah membuat Atlanta sulit mengendalikan dirinya. Ia ingin mengigit pipi bulat itu

"Emm.." Mikael menggeleng kemudian mengangguk dan menggeleng lagi. Dia bingung, ingin berkata tidak tapi ini memang sakit, ingin berkata sakit tapi dia malu.

Atlanta sedikit geli melihat penampilan nya yang malu. "kalo sakit bilang aja." Ucap nya lembut dan pelan, meski wajah nya tetap datar.

Mikael kemudian mengangguk. Dia memperhatikan Atlanta yang mengobati tangan nya.

Sementara Atlanta masih mengoleskan obat, dia kemudian memikirkan kejadian tadi ketika dia melihat mikael yang hendak di tampar.

Saat itu, Atlanta memang berniat untuk menjemput mikael ke kelas anak itu atas suruhan Sebastian, biasanya mikael tidak ingin di jemput, tetapi Sebastian bertemu dengan si kembar yang akan kumpul ekstrakurikuler, dan Sebastian tahu bahwa mikael akan pergi ke kantin sendiri, Sebastian khawatir, dia ingin menjemput nya tetapi ekstrakurikuler yang diikuti nya, meminta semua anggota nya berkumpul, kebetulan dia juga mengikuti ekstrakulikuler musik. Jan dan Aiden pun ada urusan, Jan yang dipanggil untuk membantu wali kelas mereka dan Aiden yang tidak masuk sekolah karena suatu alasan. Jadi yang tersisa hanya Atlanta, Sebastian menyuruh Atlanta menjemput mikael, dia tidak bisa membiarkan mikael sendirian di kantin. Atlanta setuju dengan senang hati.

Namun tanpa di duga, ketika atlanta baru saja sampai di tangga, dia melihat mikael yang sedang di tindas! Wajah nya langsung mendingin ketika melihat salah satu dari mereka akan menampar mikael, tanpa pikir panjang Atlanta segera menghampiri mereka dan menahan tangan sialan yang akan menampar mikael.

Tak hanya itu saja! Atlanta melihat tangan mikael yang memerah dan memar. Dia kemudian membawa mikael ke ruang kesehatan untuk mengobati tangan itu.

Atlanta sudah menandai orang yang menindas mikael, mereka adalah teman teman Ela. Atlanta akan membalas perbuatan mereka nanti.

"Sudah." Atlanta kemudian menyimpan obat yang digunakan untuk mengobati memar itu. Pemuda tampan itu tidak melepaskan tangan mikael dari genggamannya.

Tangan mikael lembut dan halus seperti bulu, Atlanta mengelus tangan itu dengan ibu jari nya.

"Makasih Abang." Mikael berucap pelan. Wajah nya sedikit memerah, Entah kenapa setiap melihat Atlanta mikael selalu merona. Apa ini normal?

"Hm?" Atlanta mengangkat kepala nya dan menatap mikael, dia mendengar mikael berucap dengan pelan. Melihat wajah nya yang merona, Atlanta tidak tahan untuk menggoda nya.

"Kamu bilang sesuatu?" Tanya Atlanta.

Kamu....

Mikael berkedip pelan, dia tersenyum kikuk. "Mhh makasih.."

Atlanta terkekeh geli. Dia kemudian menepuk pucuk kepala mikael dengan lembut. "Kenapa mereka ganggu kamu?" Tanya Atlanta.

Mikael terdiam, haruskah dia memberitahu Atlanta? Hm...mikael tersenyum tipis. Dia mengedikkan bahu nya. "Mereka nuduh aku yang bikin kak Ela di hukum Daddy, padahal aku aja enggak tahu kalo kak Ela di hukum. Mereka bilang aku nuduh kak Ela yang bully aku kemarin." Ucap mikael tanpa melebih lebihkan.

Atlanta terdiam, jadi karena itu...dia jadi teringat kejadian kemarin. Atlanta khawatir saat melihat mikael pingsan dengan penampilan seolah habis di bully, kemarin dia ingin mengikuti Sebastian untuk memastikan keadaan mikael tapi sahabat nya itu melarang. Kemudian tadi pagi, Sebastian menceritakan semua nya. Menceritakan dimana Ela yang menyuruh Imelda Membully mikael dan Aira yang menggagalkan nya dengan menyuruh mikael berpura pura seolah benar benar di bully.

Atlanta tidak menyangka Ela akan menyuruh seseorang untuk Membully mikael, dan setelah rencana nya ketahuan, gadis itu malah playing victim dan membuat teman teman nya melabrak mikael. Baguslah jika akhirnya Ela tetap di hukum.

"Aku enggak tahu kenapa kak Ela nuduh aku, padahal selama ini aku enggak pernah ganggu dia." Lanjut mikael, anak itu terlihat kesal. Sifat nya sangat alami, Atlanta menghela nafas, sepertinya mikael tidak tahu kenapa dia di suruh berpenampilan menjadi korban bully kemarin.

"Kamu enggak tahu kenapa kemarin disuruh jadi korban bully sama Aira?" Tanya Atlanta dengan suara pelan dan serak.

Mikael menggelengkan kepala nya polos, sejak kemarin dia memang tidak tahu alasan nya.

"Itu karena ela nyuruh orang buat bully kamu."

Mikael membulatkan mata nya, jadi karena itu! Benar benar ya! Mikael menjadi semakin membenci Protagonis wanita itu. Untuk apa dia menyuruh seseorang Membully nya! Dan setelah ketahuan, Ela masih mengatakan bahwa mikael menuduh nya pada teman teman nya?!

"Kenapa?!" Mikael memekik tertahan. "padahal aku enggak pernah ganggu dia."

Kenapa Ela membenci nya? Apa karena Ela merasa dia merebut segala nya dari gadis itu? Tapi kan sebelum kedatangan nya pun, Ela sudah tidak di sukai oleh keluarga nya dan para Protagonis pria, Itu kata kak aira!

Huh, jika terus begini, jika Ela akan terus mengganggu nya. Mikael tidak keberatan untuk melawan protagonis Abal abal itu!

Ela sudah sangat keterlaluan, saat itu dia menampar nya dan sekarang bahkan menemukan orang untuk Membully nya.

"Jangan peduli in dia, kalo dia macem macem sama kamu, kamu bisa kasih tahu Abang, oke?" Atlanta menatap intens Mikael, sekarang rasa ingin menjaga dan membuat mikael bahagia mengakar dalam dirinya.

Atlanta tidak akan pernah membiarkan siapapun mengganggu mikael..!

Mendengar itu mikael mengangguk lucu.

Groowll~

"Eh.." mikael meringis malu saat perut nya berbunyi. Ujung mata nya memerah, dia menatap Atlanta dengan merona. Memalukan, tapi mikael merasa sangat lapar! Waktu makan nya tertunda gara gara dua teman Ela itu! Mikael memarahi mereka dalam hati nya.

"Hahaha." Atlanta tertawa!

Mikael sedikit terpana melihat nya tertawa, terlihat lebih tampan. Seingat nya, Atlanta sangat dingin, tapi sekarang dia tertawa di depan nya.

"Ayo ke kantin sebelum bel masuk."

"Eng." Mikael mengangguk semangat. Sangat lucu.

Ah~bahkan genggaman tangan Atlanta pada tangan mikael belum terlepas.....

Hm..

Hm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[BL]suddenly become an extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang