Chapter 52

22.8K 2K 68
                                    


Keesokan harinya. Mikael masuk sekolah dengan suasana hati yang baik dan ceria sebab Liona dan lionel kembali bersekolah.

Bunda liona dan Lionel sudah dalam kondisi yang baik dan stabil. Oleh karena itu, si kembar tidak mau mengambil libur sekolah terlalu banyak.

Mikael saat ini sedang mengobrol dengan Lionel. Menceritakan banyak hal termasuk kejadian kemarin di toko Eskrim. Lionel tidak tahu harus merasa kesal atau senang mendengar cerita tentang Ela.

"Dua hari lagi, di rumah Ela ngadain pesta ulang tahun." Ucap Mikael sambil memainkan pena nya.

"Iyakah?" Tanya Lionel.

Mikael mengangguk. "Katanya, Oma mau ngundang banyak orang. Termasuk rekan kerja Daddy." Ucap mikael lagi.

"Itu pesta ulang tahun atau pesta pernikahan sih? Biasanya kan ulang tahun anak remaja cuma ngundang temen temen doang." Cibir Lionel. Kemudian detik berikutnya, Lionel menarik senyum misterius. "Yah kalo gitu aku harus nyiapin hadiah yang istimewa gak sih?" Gumam Lionel.

Mikael mendengar gumaman Lionel dan tertawa kecil. "Mika juga udah nyiapin hadiah spesial buat dia." Mereka berdua bertatapan dengan tatapan penuh arti.

**

Bel istirahat berbunyi. Mikael dan Lionel segera keluar dari kelas, di luar sudah ada Liona yang menunggu.

Mereka bersama sama berjalan ke kantin. Di kantin suasana sudah ramai padahal bel baru berbunyi lima menit yang lalu. Seperti biasa, mikael menghampiri meja Sebastian dan teman temannya.

"Abang!" Mikael duduk di sebelah Sebastian.

Pemuda itu langsung mengusap rambut adiknya dengan lembut. Sebastian juga menatap Liona—tidak, lebih tepatnya menatap Lionel.

"Kalian udah masuk? Gimana kabar bunda kalian?" Tanya Jan.

Liona mengangguk. "Udah baik." Jawabnya.

Mikael menoleh kesana kemari. "Kak Aira mana?" Tanya mikael yang tak mendapati keberadaan sang kakak.

"Ada urusan sama guru." Jawab Sebastian.

"Kak ocha juga?" Tanya mikael.

"Enggak, ocha jajan keluar sama Aiden." Jan yang menjawab.

Mikael mengangguk saja, dia baru menyadari ternyata Aiden juga tidak ada di sini. Biasanya pada hari Jumat, murid murid diperbolehkan untuk jajan ke luar sekolah asalkan tidak terlalu jauh dari lingkungan sekolah dan harus kembali sebelum bel masuk.

"Mereka pacaran ya?" Celetuk Lionel bertanya.

Jan terkekeh. "Maybe..?" Ucapnya sambil mengedikkan bahu nya.

"Mau makan apa?" Atlanta yang sedari tadi diam, mengeluarkan suara dan bertanya pada mikael.

Mikael menatap Atlanta. Dia berfikir sejenak menentukan makanan. "Mau sushi." Ucapnya setelah mempertimbangkan, dia sebenarnya mau makanan yang pedas tapi dia tahu Abang nya dan Atlanta pasti akan melarang.

"Oke." Atlanta berdiri dan segera memesankan makanan untuk mikael.

Mereka yang melihat itu terkejut dan heran. Biasanya Atlanta tidak pernah memesan makanan sendiri, bahkan untuk nya sendiri pun harus di pesankan oleh Aiden atau Jan. Tapi sekarang? Si dingin itu memesankan makanan untuk mikael?

Mikael juga terkejut. Dia kira Atlanta hanya sekedar bertanya, tidak menyangka akan langsung di belikan oleh Atlanta.

Mikael kemudian berdiri dan mengikuti Atlanta. Dia merasa tidak enak merepotkan pemuda itu.

[BL]suddenly become an extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang