Mikael berlari keluar dari mobil nya begitu sampai di depan rumah tanpa memperdulikan teriakan dari Sebastian dan Ishaira."Adek jangan lari nanti jatuh!"
Siapa yang tahu begitu mikael mencapai pintu, kaki nya tak sengaja tersandung hingga ia benar benar jatuh.
"Aduh!" Mikael memekik.
"Adek!"
Sebastian dan Ishaira bergegas menghampiri mikael yang masih terduduk sambil memegangi kaki nya.
"Tuh kan! Dibilang jangan lari, nakal." Sebastian menyentil kening mikael dengan pelan.
"Hiks maaf! Lagian mika haus mau cepet minum susu." Anak itu melengkung kan bibir nya kebawah dengan mata berkaca kaca, kaki nya lumayan sakit.
Sebastian dan Ishaira menggeleng kepala nya. "Lain kali jangan lari lari lagi." Ucap Ishaira memperingatkan.
Mikael mengangguk lucu, dia mengalungkan tangan nya pada leher Sebastian saat Abang nya itu menggendong nya.
"Abang mika bisa jalan sendiri." Mikael mengeluh. Dia sudah besar jadi mengapa harus di gendong?
Sebastian melirik nya sekilas. "Kaki kamu sakit." Ucap nya.
"Ish."
***
"Mommy mau susu!" Mikael memekik ketika mendapati mommy Sania yang sedang bersantai di ruang televisi. Sebastian yang menggendong nya meringis merasakan telinga nya sakit mendengar teriakan adik kecil nya.
"Jangan teriak, nanti tenggorokan nya sakit." Sebastian menatap adik nya dengan tajam.
Mikael memberi senyuman nakal. "Tenggorokan mika yang sakit apa telinga Abang?!"
Sebastian hanya terkekeh dan membawa adik nya ke sofa, mendudukkan nya dengan lembut.
Sania menoleh dan tersenyum mendapati anak anak nya. "Kalian sudah pulang." Ucap nya. "Adek kenapa di gendong?" Tanya nya lagi ketikan melihat Sebastian menurunkan mikael di sofa.
"Adek keseleo mom gara gara lari larian." Ucap Ishaira, gadis itu sudah duduk santai dan membuka toples berisi camilan.
"Ya ampun sayang sakit enggak?" Sania segera menghampiri mikael dan membuka sepatu serta kaus kaki anak nya. Kaki mikael kecil serta lembut dan putih, namun kini ada memar keunguan di kaki nya.
"Sakit mom." Mikael mengerucutkan bibirnya. Dia meringis kecil saat mommy Sania menekan memar nya. "Mom sakit jangan di teken!"
Sania menghela nafas. "Makan nya lain kali jangan lari lari, hm?" Wanita itu mengusap lembut rambut anak nya.
"Nakal sih." Celetuk Ishaira, gadis itu menatap televisi dengan santai. Mikael mendengus kesal dan mengerucut bibir nya cemberut.
"Mommy mau susu." Mikael mengingat kembali tujuan nya berlari hingga tersandung, ternyata dia ingin minum susu!
"Mommy buatkan dulu, Abang bawa Adek ganti baju dulu."
Sebastian mengangguk dan kembali menggendong mikael membawa adik nya ke kamar untuk berganti pakaian.
"Kamu juga cepet ganti baju." Sania menatap Ishaira yang sudah setengah rebahan di sofa, tangan nya terus memasukan camilan ke mulut nya. Sania hanya bisa menggelengkan kepala nya melihat anak gadis nya.
***
"Abang Jay masih di kampus mom?" Ishaira bertanya sambil merebahkan kepala nya di paha sang mommy.
Disampingnya ada Mikael yang menonton video anak kucing di laptop dengan mulut tersumpal botol dot berisi susu. Anak itu begitu fokus menonton kelucuan anak kucing sesekali mikael tertawa. Ada juga Sebastian yang fokus dengan ponsel nya, entah apa yang pemuda tampan itu lihat.
![](https://img.wattpad.com/cover/324808455-288-k206093.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]suddenly become an extra
Fantasy[END] mikael's daily life after he lived in the novel world. _________________________________________ Disclaimer: cerita murni fiksi, tidak benar benar terjadi di dunia nyata. BL‼️⚠️ Cover by pinterest Start: 21 Oktober 2022 End : 17 Juli 2023