Chapter 35

44.4K 4.4K 135
                                    


"Aku enggak peduli dad! Pokoknya kali ini Daddy harus ngusir Ela!" Sebastian menatap Daddy nya dengan tajam, pemuda tampan itu berjalan mondar mandir sambil mengigit kuku nya. Wajah tampan nya terlihat dingin dan suram.

"Bener mas, aku enggak tahan lagi. Dia udah nyakitin mikael berkali kali, aku nyesel banget pernah sayang sama dia dulu." Sania menyahut. Dia sudah kesal pada gadis tidak tahu di untung itu. Tangan wanita cantik itu mengelus rambut mikael yang sedang tertidur akibat kelelahan menangis, Sania mengusap air mata yang keluar di ujung mata nya. Dia merasa sakit dan bersalah, Angela pasti tidak suka melihat putra nya seperti ini.

Abraham menghela nafas berat, dia menatap putra bungsu nya dengan sendu. Andai bisa sudah dari dulu dia mengusir Ela yang tak jelas asal usulnya, jika bukan karena ibu nya.

Dulu Ela dibawa ke rumah ini oleh ibu nya, ibu nya berkata bahwa ia menemukan Ela yang terluka dan karena tak tega ibunya menyuruh nya untuk merawat dan mengangkat Ela sebagai anak nya terlebih Ela adalah anak yatim piatu. Awalnya Abraham merasa keberatan, dia tidak menyukai Ela semenjak pertama melihat gadis itu, apalagi asal usul Ela tidak jelas.

Tapi atas paksaan ibu nya, Abraham hanya bisa menerima. Sania dan anak anak nya menerima Ela kecuali Ishaira, Abraham paham Ishaira takut kasih sayang orang tua nya terbagi. Tapi semakin hari semakin Abraham menyadari bahwa Ela memang tidak sebaik kelihatan nya, anak itu sering meminta uang dan berfoya foya, sering keluar malam dan pulang malam dan yang paling Abraham benci adalah Ela yang sering memfitnah Ishaira.

Tapi Abraham cukup lega saat dua anak laki laki nya menyadari kelakuan Ela. Sayang nya Sania tidak menyadari nya, istri nya itu masih menyayangi Ela. Sampai mikael datang, akhirnya Sania menyadari bahwa Ela memang tidak baik setelah beberapa kali menyakiti mikael.

Dia ingin mengusir Ela jika bisa, sayang nya ada ibu nya ada di balik Ela. Tapi...Abraham melihat wajah sembab dan lemah anak kesayangan nya, kebencian dihati nya untuk Ela segera membeludak. Dia sudah bertekad sejak awal bahwa dia akan menjaga dan tidak akan membiarkan mikael menangis, dia hanya ingin membuat Xavier dan Angela senang dan lega di akhirat sana karena menjaga anak mereka.

Kali ini... Abraham tidak peduli apapun lagi, dia akan mengusir Ela bahkan meskipun ibu nya menentang.

"Akhh!" Suara teriakan dari lantai bawah membuat mereka saling menatap satu sama lain.

Abraham segera keluar di ikuti oleh Sebastian, Sania membetulkan selimut anak nya dan mencium dahi putih anak nya kemudian menyusul mereka.

Di lantai bawah, ada Ishaira yang sedang duduk dengan satu kaki di angkat ke atas Kursi sambil melihat pemandangan di depan nya seolah melihat tontonan yang menarik.

Sementara itu Jayden menyeret Ela masuk ke rumah dan menampar gadis itu. Wajah pria berusia 21 tahun itu tampak gelap dan dingin. Rahang Jayden mengeras dengan suara gigi yang bergemeletuk menandakan betapa marah pria itu.

"Ada apa ini?" Abraham bertanya sambil menghampiri mereka.

Sania yang mengikuti dibelakang menutup mulut nya melihat keadaan Ela yang acak acakan. Pipi nya memerah bekas tamparan dengan air mata dan rambut panjang gadis itu berantakan seolah baru saja di Jambak.

"Hiks hiks maaf Abang hiks.."

"Lo emang pembawa sial! Sejak kedatangan Lo ke rumah ini, kita enggak pernah tenang! Dan sekarang Lo bikin malu keluarga kita! Lo sadar dengan apa yang Lo lakuin?"

Jayden hendak mengangkat tangan nya untuk memukul Ela tetapi Sebastian segera menghentikan nya, bagaimana pun Jayden adalah seorang pria dia tidak boleh memukul wanita meskipun Ela pantas untuk di pukuli, uhuk.

[BL]suddenly become an extra Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang