Sania menyiapkan sarapan untuk anak anaknya. Tidak ada pembantu rumah tangga disini, Sania tidak suka ada orang asing yang menyentuh barang barang di rumah nya terutama dapur kesayangan nya. Namun dia akan tetap menyewa orang untuk membersihkan rumah dan mencuci pakaian, selebihnya dia kerjakan sendiri.
Menu sarapan hari ini sama seperti hari hari biasanya, roti dan nasi goreng serta susu. Namun Sania menambah menu sarapan baru, yaitu sereal. Anak kesayangan nya yang meminta, sereal adalah sarapan kesukaan Mikael. Sania juga menyiapkan susu dalam botol dot, Sania hanya berfikir jika Mikael meminum menggunakan dot pasti akan bertambah menggemaskan.
Memikirkan hal itu membuat Sania tersenyum sendiri.
"Weh tumben banget nih kanjeng ratu pagi pagi udah senyum, biasanya juga ngomel ngomel."
Sania melunturkan senyum nya saat mendengar sindiran dari anak perempuan nya.
"Heh ga baik nyindir orang tua kaya gitu." Omel nya.
"Nah kan ngomel."
Sania memutar bola matanya malas. Anak perempuan nya yang satu ini memang nakal. "Ck udah cepet sarapan."
Ishaira hanya memberikan cengiran menyebalkan. Mata gadis cantik itu tertuju pada semangkuk sereal dan susu dalam botol dot. "Mom itu punya siapa? Ngga mungkin punya si ppb itu kan?"
"Ppb?" Sania mengerutkan kening nya tak mengerti.
"Itu loh ma si anak pungut mommy itu." Celetuk nya.
Sania menggelengkan kepala nya. "Aira ga boleh seperti itu, dia adik kamu juga." Nasihat nya.
"Dih apaan, dia bukan adik aku ya mom. Mana ada adik yang hobi fitnah kakak nya." Ucap Ishaira tak suka.
Sania hanya menggelengkan kepala nya. "Terserah kamu deh." Balas Sania dengan acuh.
Ishaira mengerutkan kening nya heran. Tumben sekali mommy nya tidak marah saat dia menyuarakan ketidaksukaan nya pada Ela, anak yang mommy nya pungut itu. Apa mungkin mommy nya mulai sadar akan ke ppb an Ela. Bagus kalau begitu.
(Ppb alias polos polos bang*sat◍•ᴗ•◍)
"Tapi serius deh mom, itu punya siapa." Tanya Ishaira penasaran.
"Ada deh, nanti kamu tau sendiri." Jawab Sania.
Baru saja Ishaira ingin membuka mulutnya lagi. Tapi kedatangan kakak kedua nya dan mahluk astral membuat Ishaira mendengus.
"Pagi mommy, kak aira." Ela menyapa dengan nada polos dan ceria.
"Pagi mom." Bastian mendudukkan dirinya di kursi dekat Ishaira.
Sania menanggapi kedatangan anak nya dengan senyum sementara Ishaira mendengus dan menatap sinis Ela.
"Abang Jay mana mom?" Tanya Ela saat tak melihat kakak sulung nya.
"Ngapain Lo nanya nanya Abang gue." Ishaira menatap julid pada Ela.
"Kenapa emang nya? Bang Jay juga kan Abang nya Ela." Ucap nya sambil tersenyum lugu.
"Ck Lo—"
"Udah udah jangan bertengkar, ini masih lagi. Bang Jay nginep di kampus nya."
Jayden, putra sulung Sania dan Abraham itu memang masih berkuliah, namun sesekali Jayden akan membantu ayah nya dalam urusan bisnis perusahaan, ya sekaligus belajar karena dia akan menjadi penerus perusahaan.
"Oh~ tapi bang Jay kenapa ngga bilang sama Ela ya." Bibir Ela melengkung dengan sedih.
"Dih siapa Lo." Sahut Ishaira.
"Diem." Bastian berkata dengan datar.
"Itu—"
"Mommy~"
Perkataan Sebastian terhenti saat mendengar suara anak laki laki yang memanggil mommy nya. Padahal dia ingin menanyakan perihal sereal dan dot susu yang entah punya siapa, namun atensi nya beralih pada anak digendongan daddy nya.
"Anak mommy udah ganteng ya.." Sania menghampiri Mikael dan suami nya. Dia mengambil mikael dan suami nya dan membawa nya untuk duduk di kursi makan.
Sebastian mengerutkan kening nya, dia merasa pernah melihat anak itu. Oh, Sebastian ingat, ia pernah melihat anak ini di kantin sekolah.
"Pagi." Abraham mengusap rambut Ishaira dan menepuk bahu Sebastian. Tapi pria itu melewati Ela begitu saja tanpa meliriknya.
"Omo Omo siapa nih, lucu banget gila.." Ishaira memekik gemas melihat Mikael. "Loh bukan nya...." Ishaira ingat, anak ini bukan nya anak yang dia lihat di foto yang di bawa Abang pertama nya itu?
"Mom? Dad?" Sebastian menatap mommy dan Daddy nya meminta penjelasan.
"Okey anak anak, kenal kan dia adik baru kalian, Mikael. Mulai sekarang kalian harus menjaga adik kalian, oke?" Ucap Abraham sambil menatap Sebastian dan Ishaira, dia bahkan mengabaikan Ela.
"Uwah beneran? Dia bakal jadi adik Kita?"
"Kalian setuju kan?" Sania bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]suddenly become an extra
Fantasy[END] mikael's daily life after he lived in the novel world. _________________________________________ Disclaimer: cerita murni fiksi, tidak benar benar terjadi di dunia nyata. BL‼️⚠️ Cover by pinterest Start: 21 Oktober 2022 End : 17 Juli 2023