Mikael duduk di sofa sambil memeluk boneka bebek kesayangan nya. Di mulut nya tersumpal dot susu. Mata bulat Mikael terpaku pada kartun Spongebob yang sedang di tayangkan di tv besar.Terlalu fokus menonton mikael sampai tidak menyadari kedatangan seorang pemuda tampan dengan pakaian kasual nya.
Jayden mengerutkan keningnya saat melihat punggung kecil yang membelakangi nya. Tidak mungkin dia Sebastian kan? Adik nya itu bongsor dan tinggi sedangkan orang yang membelakangi nya ini terlihat mungil.
Dengan langkah pelan Jayden mencoba mendekati anak itu. Namun sepertinya anak itu terlalu fokus pada televisi sampai tidak menyadari keberadaan Jayden.
Mata jayden membulat saat melihat wajah anak itu. Sangat imut dan menggemaskan, Jayden pernah melihat wajah ini...ya dia pernah melihat wajah ini di foto yang dia dapat di ruang kerja daddy nya.
"Udah pulang bang?" Sania datang dari arah kamar menyapa anak sulung nya.
Mikael mengerjapkan matanya dan mengikuti arah pandang mama nya.
Jayden berdehem menanggapi mama nya. Dia kemudian menatap Mikael dengan intens membuat anak itu melepaskan botol dot nya dan bersembunyi di balik tubuh mama nya.
"Mom~" gumam Mikael sambil memeluk pinggang mama nya. "Takut..." Rengek nya. Bagaimana tidak, tatapan Jayden terlihat sangat intens dan tajam mengarah pada nya.
Sania tertawa pelan. "Abang jangan liatin Adek kayak gitu, dia takut.." tegur Sania.
"Adek?" Jayden mengerutkan kening nya merasa heran pada perkataan mama nya.
Sania melepaskan pelukan Mikael di pinggang nya dan membawa anak itu kedepannya agar berhadapan dengan Jayden. "Adek jangan takut, dia Abang pertama kamu." Ucap nya lembut.
"Dia adik kamu Jay, Mikael nama nya."
Jayden mengangguk. "Jadi dia anak yang dad cari tau.." pemuda berusia 20 tahun itu mengangguk angguk kan kepalanya.
Jayden kemudian berjongkok mensejajarkan dirinya dengan tinggi Mikael. "Halo adek. Nama saya Jayden, kamu harus panggil saya Abang oke?" Jayden mengusap rambut mikael yang lembut.
Mikael menatap mama nya dan kemudian menatap Jayden lagi. Remaja laki laki itu mengangguk sambil mengigit jari nya. "Oke Abang~"
Jayden merasa gemas, dia kemudian menggendong tubuh mungil Mikael dan membawa nya ke kamar Jayden meninggalkan Sania yang hanya menggelengkan kepalanya.
Dia merasa senang semua anak nya menerima Mikael.
"Abang kita mau kemana?" Tanya mikael.
Jayden menoleh dan mengecup pipi mikael yang empuk. "Kita ke kamar Abang. Setelah ini Abang ajak kamu jalan jalan, mau kan?"
Mikael mengangguk lucu. "Mau." Seru nya dengan semangat.
Jayden Menurunkan mikael di kasur king size nya. "Abang mandi dulu ya."
Mikael hanya mengangguk. Dia menelisik kamar Jayden yang bernuansa abu abu dengan wangi mint yang khas.
Sembari menunggu Abang nya mandi, mikael membaringkan tubuh nya di kasur empuk itu. Tatapan mata nya terpaku pada jendela kamar, entah apa yang ada dipikiran Mikael.
Jayden keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah. Tubuh nya hanya ditutupi oleh handuk dari pinggang sampai bawah menampilkan dada dan perut telanjang yang atletis.
Pemuda tampan itu terkekeh gemas melihat adik nya yang melamun dengan wajah menggemaskan menatap keluar jendela kamar nya.
"Adek~" Jayden memanggil Mikael dengan suara serak berusaha menarik perhatian anak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL]suddenly become an extra
Fantasía[END] mikael's daily life after he lived in the novel world. _________________________________________ Disclaimer: cerita murni fiksi, tidak benar benar terjadi di dunia nyata. BL‼️⚠️ Cover by pinterest Start: 21 Oktober 2022 End : 17 Juli 2023