GRUP GHIBAH XI-1 IPA👁️👄👁️
Sandra
| sekolah kita lolos ke semifinal gaess
| gue baru dapat kabar dari anak basketTiara
| Eh, serius lo?
| Wihh keren banget gak sihLulu
| Jelas lah
| Cemerlang gitu loh
| Senggol dongs 👎---
Membaca pesan terbaru di grup kelas membuat Alara tersenyum. Gadis itu mengusap wajah dengan tangan. Merasa bersyukur sekaligus bahagia karena sekolahnya lolos ke babak semifinal Turnamen Basket Antar SMA di kotanya.
"Pasti sekarang Aska lagi bahagia," gumam Alara membayangkan ekspresi Aska saat ini. Kemudian gadis itu menggeleng pelan. "Kenapa aku jadi mikirin dia, sih."
Gadis berambut sebahu itu akhirnya beranjak dari kursi. Tangannya bergerak memasukkan buku-buku ke tas, lantaran bel pulang sekolah telah berbunyi sejak 15 menit yang lalu.
Alara berjalan di koridor sekolah yang sudah sepi itu dengan senyuman yang masih belum juga menghilang. Andai saja ia bisa menyaksikan pertandingan Aska secara langsung dengan mata kepalanya sendiri, pasti ia akan merasa lebih bahagia lagi.
Langkah Alara tiba-tiba terhenti. Gadis itu bergeming, tampak sedang memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian, ia mengeluarkan handphone dari tas. Dia mulai mengetik sebuah pesan singkat untuk kontrak bersama Askara.
|Aku denger sekolah kita menang. Selamat ya|
•••
Senyuman Aska melebar ketika membaca sebuah pesan yang sukses membuat hatinya menghangat. Belum sempat laki-laki itu mengetik balasan, seseorang menepuk bahunya. Atensi Aska seketika teralihkan, menatap Jerry yang baru saja duduk di sampingnya. Sang kapten basket SMA Cemerlang itu mengambil alih handphone di tangan Aska ketika cowok itu sedang lengah.
"Jangan buka gadget dulu," kata Jerry sambil mengangkat handphone milik Aska tinggi-tinggi. Ketika Aska hendak mengambil kembali handphonenya dari tangan Jerry, si kapten basket itu malah mematikan handphone Aska. Dia menyengir. "Gue gak mau ada yang buka gadget dulu." Setelah itu baru Jerry mau mengembalikan handphone Aska.
Aska mendengus pelan.
"Pokoknya gue gak mau ada yang buka handphone dulu. Kita di sini buat merayakan lolosnya tim kita ke babak semifinal. Kita seneng-seneng dulu bentar, sebelum kembali bertanding besok. Paham?" Jerry mengatakan itu dengan tegas kepada teman-temannya yang lain.
"Siap!" Tidak ada yang keberatan dengan itu. Mereka semua meletakkan handphone mereka ke atas meja kafe. Memang tidak ada yang berani membantah perintah si kapten basket.
Jerry kemudian melirik Aska yang tampak murung. Cowok itu tersenyum sambil menepuk-nepuk bahu Aska pelan. "Gak keberatan 'kan lo?" tanyanya yang langsung dibalas Aska dengan gelengan.
Jerry kembali tersenyum. Cowok itu mengambil segelas cappucino miliknya yang ada di atas meja, kemudian mengangkatnya. Mengajak teman-temannya untuk melakukan hal yang sama. Seluruh anggota tim basket SMA Cemerlang mengangkat minuman mereka dan bersulang.
"Cemerlangnya, jaya! Jaya! Jaya!" sorak seluruhnya dengan kompak dan penuh semangat. Tidak sabar untuk kembali bertarung esok hari nanti demi meraih kemenangan yang sesungguhnya.
•••
Esok harinya.
"Ngapain lo ke sini?"
Sebelum pergi ke sekolah, Aska menyempatkan diri untuk menjenguk adik kesayangannya di rumah sakit. Cowok itu sengaja datang menghampiri Erin untuk meminta doa, sekaligus melihat perkembangan kesehatan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sampai Jumpa Lagi [Selesai]
Teen FictionAska harus pindah ke SMA Cemerlang setelah adiknya -Erin- menjadi korban tabrak lari dan berakhir koma di rumah sakit. Dia ditugaskan sang Papa, untuk mengawasi seseorang di sekolah itu. Orang yang sama dengan orang yang pernah dia selamatkan. Haru...