12: jujur dan pura-pura

60 17 1
                                    

GINO, DEON, ZANI, ASKA SELAMANYA 🐒

Askara
| woy gue mau nanya

Zani
| apaan?

Askara
| gimana caranya supaya orang gak dendam sama orang lain?

Deon
| hah? Gimana?
| Otak kecil ku nge-lag melihat ini

Askara
| aduh gimana ya
| gini deh, ceritanya gue bikin salah ke si Zani terus si Zani dendam sama gue

| gimana caranya supaya si zani berubah pikiran dan gk dendam lagi ke gue?

Zani
| kasih gue no wa cewek cantik
| gue bakal maafin lo

Askara
| gue lagi serius
| jawab yang bener anjir

Gino
| ya lo minta maaf lah bego

Askara
| kalo udah minta maaf terus masih dendam gimana?

Deon
| DL DERITA LO JHAHAHA

Askara
| 🖕

Gino
| kebalikan dendam itu memaafkan
|lo harus bikin dia maafin lo
| gimana pun caranya

|misalnya lo perbaiki kesalahan lo itu atau lo buat kesepakatan sama dia

| ya intinya lo harus usaha supaya lo bener bener dimaafin

Zani
| emang bisa?
| Maaf itu datangnya dari hati
| gk bisa dipaksa
| nanti gk ikhlas

Askara
| setidaknya harus usaha kan

———

Setelah siap dengan seragam dan tasnya, Alara pamit kepada Silvi untuk berangkat sekolah. Gadis itu berangkat pagi-pagi sebab dia harus menaiki angkutan umum karena tidak memiliki kendaraan pribadi. Biasanya supir angkot selalu diam menunggu muatan sampai penuh, baru mau melaju. Hal itu akan membuat Alara terlambat jika dia tidak berangkat lebih pagi dari rumah.

Namun saat gadis itu keluar dari rumah, dia mendapati seseorang tengah berdiri di depan rumahnya sambil bersandar kepada sebuah mobil. Seseorang itu adalah Askara.

Aska yang awalnya sedang memainkan handphone sambil menunggu orang yang ia nanti keluar dari rumah, mengalihkan atensi saat merasa bahwa ada seseorang yang berjalan mendekat. Seketika senyuman manis terpampang di wajahnya.

"Aska? Ngapain di sini?" tanya Alara terkejut.

"Jemput lo,"

"Hah?"

"Ayo berangkat sekolah bareng."

Aska menarik tangan Alara dan membukakan pintu bagian belakang untuk gadis itu. Tanpa menunggu Alara menyuarakan kebingungannya, Aska lebih dulu menyuruh gadis itu untuk masuk ke mobil.

"Tapi—"

"Udah, masuk aja."

Setelah itu Aska juga masuk ke sana dan menyuruh suoir untuk melajukan mobil. Beberapa saat hanya keheningan yang ada di antara mereka. Hingga akhirnya Alara membuka suara lebih dulu.

"Aska, ngapain kamu jemput aku?" Alara bertanya tidak mengerti. Menurutnya ini terlalu mendadak dan tidak biasa.

"Pengen aja," jawab Aska dengan senyum kecil. "Mulai sekarang, kita berangkat sekolah bareng, ya? Gue bakal jemput lo setiap jam segini. Jadi jangan pergi ke sekolah sendirian."

Sampai Jumpa Lagi [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang