Tiga puluh dua

25.3K 2K 149
                                    

"Jika kamu masih tidak bisa melakukan itu---" Aiden mendadak merasa tidak enak ketika dengan sengaja ayahnya menggantungkan ucapannya.

"Ceraikan Kiara!" Seru Rick telak. Dan berhasil menyentak Aiden masuk ke jurang paling dalam. Kedua matanya terbelalak tak percaya. Ayahnya, sudah memberikannya ultimatum mutlak.

Aiden tidak lagi bisa berkata-kata. Lidahnya terasa Kelu. Wajahnya pun pasti sudah pias saat ini. Ucapan ayahnya berhasil membekukan hatinya.

"Dad--" gumam Aiden setelah menguasai diri. Tatapan matanya masih menatap ayahnya tidak percaya.

Segitu mudahnya ayahnya menyuruh Aiden bercerai? Aiden sangat kecewa dengan perintah ayahnya.

Bahkan Aiden butuh banyak pengorbanan untuk bisa sampai di sini.

"Daddy tidak mau mendengar penjelasan apapun, Aiden!" Tolak Rick menggeleng tegas. Tanda jika dia tidak ingin di bantah juga berdebat.

"Ceraikan Kiara, biarkan dia hidup bahagia! Karna jika dia masih denganmu. Daddy yakin dia tidak akan pernah bisa bahagia." Sekali lagi, Rick memberikan ultimatum nya.

"Daddy tidak tau apapun. Dari mana Daddy tau jika Kiara tidak bahagia menikah dengan ku?"

"Tentu saja Daddy tau." Jawaban tegas ayahnya berhasil membungkam Aiden.

"Kamu kira wanita mana yang akan bisa bertahan tanpa hubungan suami istri?" Sekali lagi, Aiden tidak bisa membalas ucapan ayahnya.

"Uang, harta, tingkat sosial. Semua itu tidak menjamin kebahagiaan, Aiden." Nasehat Rick tegas. Namun nada suaranya berubah melembut ketika menemukan tatapan mata Aiden yang berubah kosong.

Rick tau jika Aiden saat ini tengah mengalami gejolak batin. Tapi, dia harus memberikan pilihan pada putranya, jika tidak ingin Aiden berdiri di antara jurang. Dia hanya punya pilihan melompat ketebing, atau terjun ke dasar jurang.

"Tapi kami sudah berjanji--"

"Kalau begitu Daddy ganti pertanyaannya." Sela Rick cepat. "Berapa lama Kiara mau bertahan di sampingmu?"

"Setahun? Tiga tahun?" Jawab Rick dari pertanyaannya. "Suatu saat nanti dia pasti akan mencari seseorang yang bisa memuaskannya. Dia juga memiliki kebutuhan, Aiden! Apalagi saat dia sudah menikah."

Aiden masih diam, berusaha mencerna semua kata-kata ayahnya. Otak pintarnya membenarkan semua ucapan ayahnya. Namun hatinya masih menolak untuk membenarkan.

"Dia bukan kamu, yang tidak masalah untuk itu. Dia tidak sakit seperti kamu." Ada sebagian dalam diri Rick yang sakit ketika mengatakan semua itu.

Tapi, Rick ingin putranya sembuh. Atau setidaknya menyadarkan dirinya dari perbuatannya. Dan memperbaiki semuanya, jika memang Aiden tidak ingin sembuh.

Aiden seolah di hantam ke dasar jurang. Ucapan ayahnya terasa mencekiknya begitu kuat. Padahal yang mengatakan semua itu ayahnya.

Yang tau kondisinya dari awal. Lalu bagaimana jika orang lain yang mengatakan hal itu padanya?

"Tidak, dad, Kiara akan bertahan di samping Aiden. Dia akan bertahan dan mengandung benih Aiden.." Keukuh Aiden berteriak. Amarahnya terpancing ketika ayahnya terus mendesaknya. Tubuhnya gemetar karna ketakutan, tapi--semua yang di katakan ayahnya terasa ada benarnya.

Rick hanya diam mendengarkan teriakan Aiden. Wajahnya hanya mengukir seringai tipis.

"Itu artinya kamu harus sembuh!" Ucap Rick menyeringai puas.

"Daddy akan pastikan jika sampai Kiara pergi meninggalkanmu, Daddy akan mengirimmu ke LA!" Lanjut Rick penuh penekanan.

Kepalan tangan Aiden mengeras, dia benci di ancam. Namun Aiden tau jika ancaman ayahnya tidak pernah main-main.

Marriage Proposal(SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang