37

2.7K 238 7
                                    

Dari aku untuk kalian:
Tetap semangat yah,kalian semangatin aku buat lanjut ceritanya,masa kalian sendiri gak semangat, ayo semangat,jangan menyerah💪

.
.
.
Happy Reading

"KERJA TEROOSSS!!" Johnny terjengit dari kursi yang didudukinya karena terkejut oleh teriakan Ten. "Tuh si Hendery mandiin! Aku mau ke supermarket beli sayur!."

"Kan kamu bisa mandiin dulu, sayang. Aku lagi ngerjain design proyekku ini." Johnny memperlihatkan layar iPad nya pada Ten, menunjukkan kalau dia benar-benar sedang sibuk.

Ten seketika merubah ekspresi nya menjadi kesal. "Yaelah cuman mandiin anak doang,kenapa sih?! Ini aku udah dari pagi-pagi buta beberes rumah segede ini,belum lagi masak buat kamu! Cepetan mandiin!."

Mau tidak mau, daripada semakin ribut, akhirnya Johnny meletakkan iPad nya terlebih dahulu untuk memandikan sang putra.

"Kalo udah mandiin, langsung kasih makan yah... Itu makanannya Dery udah aku siapin di meja,aku pergi dulu!." Teriak Ten dari luar kamar.

Johnny hanya diam saja sambil melihat kearah Hendery. "Eh tong... Emak Lo galak banget sih? Tiap hari ngomel mulu,pusing gue dengernya. Tapi untung cinta." Ujarnya.

Sang anak hanya mengoceh 'bwabwabwa' seraya mencipratkan air yang ada di bak mandi miliknya.

"Duhh jangan dimainin airnya, Der. Baju Daddy basah lagi." Seolah mengerti, Hendery berhenti mencipratkan air pada ayahnya itu.

"Nahhh... Udah selesai mandinya, ayo pake baju terus makan?" Tangan besar Johnny siap mengangkat tubuh putranya. Namun ternyata Hendery justru berpegangan erat pada bak mandinya.

"Kenapa?." Tanya Johnny heran. Hendery hanya menggeleng dan bergumam 'nonono'

"Ehhh gak boleh lama-lama mandinya, nanti Dery sakit." Bujuknya lagi,namun si kecil tetap menggunakan kata yang sama berulang kali.

"Hendery... Ayo sayang, nanti daddy marah nih? Ayo mumpung gak ada mommy,kita makan ice cream yang ada di kulkas?." Mendengar kata ice cream yang ditawarkan Johnny. Hendery langsung melepaskan genggamannya.

"Anak pintar... Let's go kita pakai baju dulu..."

.
.
.
.

"Akhirnya udah selesai pakai baju,ayo kita makan!!!" Johnny menggendong Hendery menuju dapur.

Sampai di dapur, Johnny menyiapkan tempat duduk khusus bayi disamping kursi makannya.

"Hendery pintar... Ayo kita makan, aaaa?" Tangan besar Johnny siap menyuapkan bubur pada mulut Hendery. Tapi sampai lima detik,mulut kecil itu tidak mau terbuka.

"Ayo makan sayang..." Hendery justru memalingkan wajahnya lawan arah. "Kenapa lagi,hah?"

"Icim,da..ddy! (Ice cream Daddy!)" Tangan mungil Hendery memukul-mukul meja yang mengelilingi tubuhnya.

"Iya nanti ice cream nya,tapi makan dulu yah?." Bujuknya sekali lagi.

"Icim!!!" Hendery justru semakin berteriak, membuat Johnny mau tak mau harus menuruti kemauan malaikat kecilnya.

Tak lama setelahnya, Johnny berdiri lalu menuju ke kulkas untuk mengambilkan Ice Cream yang Hendery minta.

"Ini Ice Cream nya,tapi abis itu makan yah?." Hendery mengangguk. Lalu kemudian Johnny membuka label Ice Cream nya.

"Emang ada yah bayi makan Ice Cream emas gini? Cuman Dery doang tau... Dah cepetan abisin, nanti emak lu keburu pulang." Johnny menyuapkan Ice Cream tersebut ke mulut Hendery.

Mr. JUNG'S 1  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang