Mr. JUNG'S 1 ✓

CHAPT BONUS II (END)

Jika chapter bonus sebelumnya berisi tentang kemunculan anak kembar, sekarang ini adalah anak bungsu Jung dan akhir dari perjalanan Mr. Jung's 1.
Selamat menikmati...

Jaehyun dan Taeyong sedang berkumpul bersama sahabat-sahabat mereka di taman belakang kediaman pasangan Yuta dan Winwin. Mereka niatnya hendak merayakan tahun baru bersama.

Dikala sang dominan sedang sibuk membakar daging dan jagung. Yang submisif hanya menjaga anak-anak mereka agar tidak pergi kearah ayahnya yang sedang berdekatan dengan api.

"Sumpah sih gue pusing banget liat Haechan sama Hendery yang kelakuannya gada bedanya. Mana bapaknya juga kaya gitu!". Curahan hati dari seorang Ten yang terlihat setres dengan keluarga kecilnya.

"Ten, lu belum tau sih kalo punya suami modelan Jaehyun tuh kaya gimana!". Taeyong menepuk jidatnya terlebih dahulu sebelum melanjutkan omongannya. "Masa Mark ditinggal di mall sama dia! Bukan ditinggal sih. Lebih ke ketinggalan. Rasanya gue mau nangis tapi lupa nadanya". Sambung Taeyong tak kalah setres dari Ten.

"Si Yuta apa lagi! Dia kan gue suruh jagain si kembar,sedangkan gue nganter Dejun ke tempat Paud nya. Pulang-pulang dia nangis sendiri,katanya Renjun ilang. Dia cuman liat Jaemin yang lagi tidur. Sedangkan Renjun katanya ilang. Tapi tau ga Lo semua renjun dimana?". Semua kompak menggeleng. "Renjun ada di punggung dia sendiri! Dia gendong dipunggung tapi dia sendiri yang lupa! Kan aneh banget!". Ekspresi Winwin benar-benar ingin menangis jika ingat kelakuan suaminya.

"Kalian semua masih mending! Anak gue si YangYang, dia diajak bapaknya ngajar di kampus. Dibawa lah ke ruangannya. Eh ga lama dia nyobek-nyobek kertas skripsi siswa yang belum dinilai Taeil Hyung! Akhirnya karena kasian sama muridnya. Dia minta gue buat bantuin ngebenerin skripsi yang diancurin YangYang! Kan kurang ajar banget! Mana pas itu seharian popok YangYang ga diganti,ada pupnya pula! Ga kebayang deh tuh mahasiswa nyium bau kotoran YangYang konsen belajar nya apa ga". Doyoung kini memijat keningnya karena pusing.

Jika menceritakan tentang anak-anak dan suami mereka memang tidak ada habisnya. Bahkan terkadang mendadak jadi emosian.

Beberapa menit kemudian, mereka sama-sama terdiam karena lamunan masing-masing. Saat hening itu, tiba-tiba suara Taeyong membuat mereka semua menoleh.

Huekk huekkk

Perut Taeyong terasa sangat mual sekali, padahal dia tidak mengonsumsi makanan yang membuatnya mual. Tapi rasa mual dan pusing terasa secara tiba-tiba.

"Lo kenapa, Hyung?" Tanya Ten yang berada disebelah kanannya. Doyoung yang berada di sebelah kiri membantu mengusap punggung Taeyong agar terasa mendingan.

"Ga tau, mual aja tiba-tiba". Balasnya. Rasanya semakin lama semakin pusing. "Gue mau tiduran dulu ya? Pusing banget". Izinnya, lalu tanpa menunggu jawaban ia langsung berjalan kearah sofa.

"Mau dipanggilin dokter?". Tanya Winwin yang notabenenya tuan rumah.

"Ngga usah, win. Gue cuman butuh tiduran aja".

"Tapi lo keringat dingin gini. Panggilin dokter ya? Oh iya, Ten tolong panggilin Jaehyun kesini". Doyoung masih sigap memijat kepala Taeyong agar pusing yang dirasakannya hilang.

"Bentar".

Ten langsung pergi menuju tempat Jaehyun dan bapak-bapak lainnya memanggang daging.

"Gue bikinin teh anget ya,biar mendingan perutnya?". Winwin pun pergi ke dapur tanpa menunggu jawaban Taeyong.

Tidak lama kemudian, Jaehyun datang tergopoh-gopoh sembari menggendong anak kembarnya, disusul Ten dan yang lainnya yang  juga membawa Mark dan Jeno.

"Sayang kenapa?". Tanya Jaehyun khawatir.