6. KEPOLOSAN AQILLA
Seorang gadis berjalan dengan santai di koridor sekolah dengan menggendong tas sekolah yang berwarna abu abu, murid murid belum pada berdatangan dan di sekolah masih pada sepi hanya ada beberapa siswa dan juga siswi disana itu pun tidak terlalu banyak karena ini masih sangat pagi.
Glory berjalan menuju ke kelas nya untuk melaksanakan piket kelas dan di saat masuk kelas cuma hanya ada dia seorang, semua teman teman nya belum pada dateng terutama para sahabat nya.
Gadis itu menaruh tas nya di bangku yang ia duduki bangku yang berada pada barisan ke tiga, setelah menaruh tas nya ia bergegas untuk piket sebelum teman teman nya pada dateng karena kalau mereka dateng yang ada piket Glory tidak akan selesai-selesai karena sahabat nya akan menggangu gadis itu maka dari itu ia memutuskan dateng lebih pagi.
"Huh cape banget tapi untung aja gak terlalu kotor nih kelas" Glory menghela napas karena kelelahan ia hanya piket seorang diri karena teman piket nya belum datang kalau gadis itu menunggu teman nya akan di pastikan kelas nya tidak akan bersih karena teman piket Glory dateng beberapa menit sebelum bel masuk.
Gadis itu menyapu dengan sangat telaten dari bangku yang paling pojok hingga bangku terakhir tanpa di sadari ada yang memperhatikan nya dari luar kelas.
"Akhirnya selesai juga nih piket, gue telpon aja kalik ya tuh bocah bocah biar pada dateng" setelah melaksanakan piket Glory duduk di bangku nya dan mengeluarkan benda pipih tersebut lalu membuka aplikasi hijau yang ada di hp nya apa lagi kalau buka whatsapp lalu menghubungi nomer teman teman nya.
Ketika menghubungi teman teman nya tiba tiba saja ada yang masuk ke dalam kelas tersebut membuat Glory terkejut lalu gadis itu melihat ke arah pintu.
"Astaga bikin kaget aja" kata Glory kesal itu Aqila si bocah polos.
"Hehe maaf Glo udah bikin kamu kaget" kata Aqila sambil tersenyum tanpa muka bersalah lalu Aqila berjalan memasuki kelas nya dan duduk di dekat Glory yang sedang menghubungi teman teman nya yang lain.
"Baru aja tadi aku mau nelpon kamu Qil" kata Glory sambil menghadap ke arah Aqila yang duduk di dekat nya.
"Ouh iya, kenapa Glory gak telpon aja Aqila" kata Aqila dengan muka polos nya.
"Kan kamu udah sampai buat apa aku telpon kamu Qila" ucap Glory dengan sabar, Aqila ini sangat polos dan tidak bisa di kasari apalagi di bentak.
"Ouh gitu jadi kalau Aqila belom dateng Glory nelpon Aqila gitu?" Tanya Aqila kepada Glory.
"Iya soal nya aku gak ada temen disini tapi kan sekarang kamu udah dateng jadi aku gak kesepian lagi" Glory melihat Aqila dengan wajah heran mengapa gadis itu berdiri dan menggendong tas nya yang berwarna pink tersebut.
"Qila kamu mau kemana" Tanya Glory heran kepada Aqila.
"Aqilla mau pulang"
"Loh mau ngapain kok pulang emang nya ada yang ketinggalan?"
"Gak ada yang ketinggalan Lory tapi Aqila mau di telpon sama Lory kayak temen teman yang lain" ucap Aqila polos yang membuat Glory sedikit terkejut sekaligus juga gemas.
"Hehehe Aqila, Aqila udah duduk gak usah pulang" kata Glory sambil terkekeh karena kelakuan Aqila yang membuat nya lucu.
Aqila terheran heran gadis itu mengahadap kan wajah nya ke arah Glory seolah olah bertanya kepada teman nya itu.
"Udah lupain mending duduk di sini dan nunggu yang lain kata nya mereka masi otw" setelah itu mereka pun ngomong berdua dengan sangat seru nya.
Sekolah sudah mulai ramai, siswa dan siswi sudah pada berdatangan termasuk teman teman nya Glory, mereka sudah duduk di bangku mereka masing masing dan hanya tinggal menunggu bel masuk saja.
Di dalam kelas mereka semua melakukan aktivitas mereka masing masing ada yang bermain hp, ada yang menyontek pr teman nya, ada yang bernyanyi nyanyi dan banyak lagi itu lah kelakuan kelas XI ips 2. Sambil menunggu bell Glory dan teman teman nya asik mengobrol Glory gadis itu menceritakan tingkah Aqila tadi pagi yang membuat mereka tertawa terbahak bahak terutama si Elvina teman mereka yang bar bar itu.
"HAHAHAAHA ANJING BISA BISA NYA" Elvina tertawa dengan sangat nyaring membuat siswa dan siswi kelas itu menengok ke arah mereka yang sedang duduk.
Elvina gadis itu dengan tidak malu nya malah meneriaki mereka yang melihat ke arah nya "APA LO PADA NGELIATIN GUE NGEFANS LO PADA MA GUE?" kata Elvina dengan suara nya yang besar nan cempreng itu.
Seketika siswa dan siswi itu pada melakukan aktivitas mereka masing masing malas berdebat dengan Elvina si bar bar kelas XI ips 2 itu.
"Udah deh Vin jangan di hiraukan" kata Sheryl kepada Vina teman nya itu.
"Lagian mereka tuh ngeliat ngeliat ngefans kalik ama gue" celetuk Vina kesal.
"Dih itu mah lo yang kepedean ya gak Sher, mereka ngeliatin lo itu karena suara lo yang besar nan cempreng Vin" Glory angkat bicara dengan jahil nya ia menggoda Vina agar teman nya itu sedikit kesal.
"Lah kok malah nyalahin gue sih"
"Udah udah mending noh kayak Aqila kalem nggak banyak ngomong cuma bisa plonga plongo"
Setelah Sheryl mengatakan itu, mereka bertiga pun tertawa bersama sama dan Aqila cewe itu bingung seperti biasa nya ia selalu tidak paham dengan apa yang di katakan teman teman nya.
"Kalian ngomong apa kok pada ketawa" kata Aqila dengan polos nya teman teman nya pun hanya menganga ternyata ia tidak mendengarkan pembicaraan mereka bertiga tadi atau apa karena yang lain maka nya Aqila menanyakan hal itu.
"Udah lupain aja Aqila" setelah Sherly mengatakan itu bel masuk pun berbunyi dan seluruh siswa dan siswi duduk di bangku mereka masing masing.
☆☆☆
Di lain tempat segerombolan laki laki yang menggunakan seragam sekolah nya masih nongkrong di warung dengan menghisap rokok dan ada juga yang minimum kopi.
"Sekolah" perintah seorang laki laki itu sambil berjalan ke arah motor nya dengan menggunakan helm full face nya.
"Siap bos, guys yok otw sekolah kita nanti telat loh ntar kita di hukum lagi" ucap Varo dengan gaya sok berwibawa nya.
"Tumben lo Var, lo lagi gak kerasukan jin tomang kan?" Tanya Arka si cowo rusuh dalam geng Omorfos.
"Kagak dah lah ayok otw" setelah itu mereka manaiki motor mereka masing masing dan tak lupa mereka juga menggunakan helm nya masing masing.
Di jalan mereka semua mengendarai motor mereka di belakang motor ketua mereka siapa lagi kalau bukan Elvino si ketua Omorfos, tapi Elvino yang di perlakukan seperti itu malah tidak menyukai nya.
"Di samping jangan di belakang paham kalian" El berteriak mereka yang paham langsung berkendara di samping El si ketua mereka.
Mereka berkendara dengan tertib itu lah pikir mereka ntah kalau di pikiran orang lain, berkendara dengan sangat santai tanpa takut telat atau tidak nya.
Setelah sampai mereka tidak masuk lewat pintu gerbang depan melainkan pintu gerbang belakang dan memarkirkan motor mereka di warung pak Emet yang berada di belakang sekolah lebih tepat nya warung untuk para siswa yang bandel dan suka membolos.
Setelah memarkirkan motor nya dan memberitahukan pak Emet jika mereka Parkir di situ mereka masuk dengan mengendap ngendap agar tidak ketahuan mereka berenam meloncati pagar sekolah nya satu persatu masuk dengan mudah dari yang pertama El lalu di susul oleh Vano, Varo, Arvin dan juga yang lain nya, setelah semua masuk mereka berjalan dengan santai dan stay cool, tanpa di ketahui ada yang melihat aksi mereka dari kejauhan.
Elvino yang memimpin jalan di depan tidak menyadari bahwa ada yang melihat mereka telat masuk ke dalam sekolah, dengan santai ia jalan menuju ke kelas bersama sahabat sahabat nya yang berada di belakang El yang membututi cowo itu, seperti ibu bebek dan anak anak nya saja.
Tiba tiba saja ada yang meneriaki mereka dari belakang, mereka semua sudah tegang kecuali si El dan Vano ke dua nya masih stay cool.
"BERHENTI KALIAN" mereka semua pun menoleh ke arah belakang dengan wajah wajah pasrah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO || PERJODOHAN || (OPEN PO)
Teen Fiction"Lo kenapa terima perjodohan itu?" tanya El kepada gadis yang berada tepat di hadapan nya "Karena gua gak mau bikin kedua orang tua gue sedih paham gak lo, dan lo sendiri kenapa nerima perjodohan itu?" tanya balik Glory kepada el sambil menatap nya ...