46. KEGILAAN ASKA DAN VARO
"Nih makan dulu, aku suapin" Glory membuka kotak putih yang berisikan bubur ayam.
Perempuan itu tadi membeli nya di depan rumah sakit untuk dimakan oleh Elvino karena lelaki itu belum sarapan sama sekali, Elvino tak ingin memakan makanan dari rumah sakit.
"Makasih sayang" ujar lelaki itu
Glory hanya menanggapi nya dengan senyuman manis khas perempuan itu, ia pun kembali menyuapi Elvino lagi dengan begitu telaten nya suapan demi suapan Elvino terima dengan senang hati rasa nya begitu bahagia ketika melihat Glory amat perhatian pada nya.
Bubur tersebut pun habis dalam waktu beberapa menit, ia memberikan segelas air kepada Elvino.
"Kakak udah bisa pulang besok" kata Glory memberitahukan.
"Kakak mau pulang sekarang sayang" jawab Elvino dengan begitu enteng nya.
Sontak saja Glory langsung membulatkan mata nya terkejut, mana bisa begitu Elvino baru boleh pulang esok tapi lelaki ini malah minta sekarang dan itu pun kalau dia langsung di berikan izin pulang oleh dokter.
"Tapi kan kak-" belum selesai Glory mengucapkan kalimat nya Elvino lebih dulu menaruh jari telunjuk nya di depan bibir ranum milik Glory.
"Nanti kakak yang bilang ke dokter nya, sekarang bantu kakak siap-siap okey" ujar Elvino.
Mau tak mau Glory hanya bisa menuruti permintaan suami nya itu karena tak baik kan jika menolak perintah suami nanti bisa durhaka.
Saat sedang berkemas tiba-tiba saja beberapa anak lelaki memasuki ruangan nya tanpa permisi, mereka semua adalah inti Omorfos niat awal mereka tadi nya ingin menjenguk eh saat masuk malah sang ketua sedang asik berkemas.
"Cailah boss lo mau pulang nih" Alvaro datang menghampiri Elvino lalu menaruh salah satu tangan nya di bahu Elvino tak lupa alis Alvaro yang naik turun.
"Tangan lo mau gue patahin?" Sarkas Elvino sedikit melirik tangan Alvaro yang berada di bahu nya.
"Wish jangan dong pak ketu, nanti kalok lo patahin gue cebok nya pake apa dong"
"Hm maka nya lo sih jangan asal taruh tangan lo" Aska lalu menghampiri Elvino yang duduk di atas brankar.
"Gimana El udah baikan?" Tanya Aska yang sudah berada di samping Elvino.
"Jauh lebih baik, karena ada Glory"
Teriakan demi teriakan pun terdengar jelas di telinga Elvino setelah cowo itu mengatakan nya tanpa rasa malu, lagian kenapa harus malu lagi pula mereka juga sudah sah bukan?
"Yang udah nikah mah emang beda" kini Arkana ikut menyahut.
Di saat sedang asik nya menggoda Elvino yang terlihat nampak bucin sekali ada seseorang yang sedang menahan sakit namun di tahan nya karena tak ingin sahabat nya ikut khawatir karena kondisi nya yang beberapa hari ini kurang baik, ia terus menahan sakit itu rasanya cowo itu ingin memeluk seorang gadis yang sudah merawat nya dengan begitu telaten.
"Aaiisshh lo jangan kambuh dulu njing, lo gak liat gue lagi happy karena ketua sekaligus sahabat gue sehat apa? sakit nya nanti aja kalo gue lagi sendiri" ujar nya dalam hati.
"Alterio ngajak balapan" bisik Alvano yang hanya dapat di dengar oleh kedua nya.
"Kapan?"
"Nanti malam, tapi lo masih belum pulih total"
"Okey nanti malem kita kesana"
"Tapi El"
"Gak papa"
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO || PERJODOHAN || (OPEN PO)
Teen Fiction"Lo kenapa terima perjodohan itu?" tanya El kepada gadis yang berada tepat di hadapan nya "Karena gua gak mau bikin kedua orang tua gue sedih paham gak lo, dan lo sendiri kenapa nerima perjodohan itu?" tanya balik Glory kepada el sambil menatap nya ...