7. KETERLAMBATAN ANGGOTA OMORFOS
"BERHENTI KALIAN" mereka semua pun menoleh ke arah belakang dengan wajah wajah pasrah mereka.
Ketika melihat belakang nampak lah seorang pria paruh baya sedang berdiri dengan menyilangkan tangan dengan menatap tajam mereka, Varo cowo itu sudah gemetar sudah lah ia pasrah saja lagi lupa kalau pun ia berlari bakal sia sia nanti juga ujung ujung nya bakal kena hukum, bukan kah begitu?.
"Pagi pak" Varo tersenyum dengan wajah pasrah nya sedangkan ketua dan waketu geng itu tetep stay cool dan masih setia dengan wajah datar nya tidak peduli bakal di hukum atau tidak toh mereka sering di hukum bukan.
"Kalian lagi dan lagi terlambat apakah kalian tidak jera di hukum terus menurus hah?" geram pak botak eh salah maksud nya pak Wawan.
Mereka menggeleng kompak kecuali Elvino dan Vano, pak Wawan memukul jidat nya sendiri cape tentu saja cape mereka sangat susah sekali di kasih tau, guru guru yang lain sampai terheran heran karena memiliki siswa yang seperti itu sangat bandel dan juga tidak disiplin, tapi kenapa mereka menjadi incaran para siswi sekolahan itu? Padahal mereka sangat lah bandel dan juga susah di atur.
"Kalian kelapangan sekarang tanpa terkucuali tunggu saya di sana" perintah pak Wawan kepada mereka setelah itu pak Wawan pun pergi meninggalkan mereka berniat memanggil wakil osis untuk memberikan hukuman kepada mereka agar mereka jera dan tidak dateng terlambat lagi.
"Gimana sih padahal kan cuma telat beberapa menit doang" kata Varo menghela napas pasrah.
"Beberapa menit lo bilang?, gila aja lo kagak liat orang udah mulai belajar dan ini udah mau pergantian pelajaran" jawab Aska sinis pada Varo yang di sinisin pun tak mau kalah dia malah seperti orang menantang.
"Berisik lo pada" skakmat mereka langsung diam kalau Vano yang berbicara cowo itu pun meninggalkan mereka sedangkan El sudah berjalan menuju arah lapangan bersamaan dengan Vano yang menyusul nya, emang ya dia tuh tetep stay cool padahal mah mau di hukum.
"Dih malah di tinggal, tungguin aku dua kulkas" tanpa menghiraukan ucapan Varo, El dan Vano tetep berjalan dengan santai nya sedangkan yang lain langsung menyusul dengan berlari ke arah lapangan.
Di kelas ips 2 seorang pria paruh baya mengetok pintu kelas itu dengan sopan lalu membuka pintu kelas tersebut.
"Permisi saya mencari Glory apakah dia ada" Tanya pak Wawan yang memasuki kelas ips itu.
"Glory angkat tangan nya" suruh buk Yuni guru yang mengajari sejarah indonesia.
Glory yang merasa di panggil pun langsung mengangkat tangan nya dengan wajah bingung.
"Saya buk"
"Glory ikut saya sebentar untuk mengurus murid murid yang dateng terlambat di lapangan" Glory dengan malas pun terpaksa harus ikut ia tau kenapa diri nya di panggil pasti sang ketua osis juga ikutan terlambat sapa lagi kalau bukan Vano.
"Gue kelapangan dulu ntar gue pinjem catetan lo ya" kata Glory kepada Sherly, Sherly pun mengangguk setelah itu Glory pamit dan pergi menuju kelapangan buat menghukum murid murid yang terlambat.
Setelah di lapangan Glory pun menatap malas ke arah mereka gadis itu sudah sangat paham sekali yang sering terlambat siapa dan dugaan nya betul di saat dia sudah sampai di lapangan ternyata yang terlambat adalah Elvino dan teman teman nya.
Glory mentap mereka sinis cape sudah Glory menghadapi mereka bisa bisa gila dia kalau selalu menghadapi Elvino dan teman teman nya.
"Kalian tuh gak bosen apa di hukum terus, tau gak yang ngehukum lo pada aja udah bosen" kesal Glory kepada mereka Varo dan Aska dengan ke barbar an nya pun menggeleng dengan rasa tidak takut nya kepada wakil osis sekolahan nya yang tegas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO || PERJODOHAN || (OPEN PO)
Teen Fiction"Lo kenapa terima perjodohan itu?" tanya El kepada gadis yang berada tepat di hadapan nya "Karena gua gak mau bikin kedua orang tua gue sedih paham gak lo, dan lo sendiri kenapa nerima perjodohan itu?" tanya balik Glory kepada el sambil menatap nya ...