42. PISAH RUMAH
Glory menatap langit-langit kamar nya dengan tatapan yamg sangat kosong, waktu sudah menunjukan pukul 00.00 malam dan ia masih belum tertidur, perempuan itu belum merasakan ngantuk, padahal sewaktu datang ke rumah sang mama tadi begitu ngantuk dan sekarang malah apa?, perempuan itu malah terbengong hingga larut malam seperti ini.
Perut Glory juga belum di isi oleh makanan sedikit pun, ia tak bernafsu untuk makan padahal perut nya sudah perih tapi ia menahan nya.
Sekuat tenaga ia melupakan kejadian kemarin, dimana Aileen mengirimkan satu poto yang tidak seharusnya di lihat oleh Glory, poto yang membuat hubungan rumah tangga nya menjadi kacau.
Ia mencoba untuk memejamkan mata, namun tak bisa ia selalu kepikiran oleh Elvino, walau ia sedang sangat terpuruk tapi gadis itu masih mempunyai belas kasihan, hati Glory itu seperti kapas.
"Gue keterlaluan gak sih, ninggalin suami gue yang mungkin belum tentu salah" gumam Glory
Lama kelamaan gadis itu mulai lelah dengan sendiri nya, mata nya mulai sayu menandakan diri nya akan tertidur, Glory menguap sambil mentup mulut nya dengan tangan kanan.
Ia menghadap ke kanan dan memeluk guling untuk menuju ke alam mimpi, mata itu sudah terpejam dengan wajah yang masih sedikit basah.
Elvino melajukan motor nya secepat kilat membelah jalanan kota jakarta yang sudah tak padat karena ini sudah sangat larut.
Tujuan pertama cowo itu adalah rumah sang bunda, ia akan mencari Glory ke sana terlebih dahulu siapa tahu istri kecil nya itu sedang mengadu pada bundanya.
Sesampai nya di sana Elvino langsung saja masuk tanpa memberi salam atau mengetuk pintu terlebih dahulu, ia melihat ke kanan dan ke kiri, rumah itu sepi.
Apakah kedua orang tua Elvino sudah tertidur?"Glory, kamu di sini sayang"
"Kakak jemput kamu Glo"
Teriak Elvino ia berlari menuju ke arah kamar nya, memastikan kalau Glory ada disana.
Tapi sesampainya di sana kamar itu terlihat kosong dan sepi, ia membuka pintu kamar mandi sama saja tidak ada orang di sana."Yah itu kayak suara Elvino gak sih?" Kata Violetta yang terkejut akan teriakan seseorang dari luar kamar.
Winata yang tadi nya terlelap dengan nyenyak itu sekar8ang terbangun akibat sang istri yang menggoyangkan tubuh nya dengan cepat.
"Gak mungkin Elvino, ini udah tengah malem masa iya di kesini"
"Tapi itu kayak suara nya Elvino Yah"
Baru saja menyelesaikan ucapan nya Elvino lagi dan lagi meneriaki nama Glory dengan suara yang sudah frustasi.
"GLORY"
Kedua suami istri pun sontak kaget akan teriakan El yang menggelegar memenuhi rumah besar tersebut.
Violetta dan Winata pun langsung bangkit dari kasur dan keluar kamar untuk memastikan kalau yang tadi teriak adalah Elvino, anak lelaki mereka.
"Bun, yah, Glory ada kesini?" Tanya Elvino langsung ketika melihat kedua orang tua nya menghampiri dirinya.
Violetta dan Einata saling menatap, kedua nya bingung dengan pertanyaan yang di lontarkan Elvino tadi.
Mana pernah Glory datang kerumah mereka, sedangkan Elvino saja jarang memberikan gadis itu izin untuk pergi menemui mereka berdua, karena sifat posesif yang Elvino miliki.
"Kamu ngelantur apa gimana?, Glory gak pernah dateng kesini, kamu aja jarang kasih dia izin untuk pergi kerumah bunda" ujar Violetta, bunda Elvino.
Elvino langsung saja menarik rambut nya ke depan dengan frustasi, membuat kedua orang tua nya khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO || PERJODOHAN || (OPEN PO)
Teen Fiction"Lo kenapa terima perjodohan itu?" tanya El kepada gadis yang berada tepat di hadapan nya "Karena gua gak mau bikin kedua orang tua gue sedih paham gak lo, dan lo sendiri kenapa nerima perjodohan itu?" tanya balik Glory kepada el sambil menatap nya ...