bab 15

32.3K 691 7
                                    

15. MENJEMPUT CALON ISTRI



Glory gadis itu buru buru mempersiapkan diri nya agar cepat jadi dan tidak bareng bersama si cowo yang sering membuat nya baper setiap saat ntah itu di sekolah, di luar sekolah, dan di sosmed, Glory mengambil tas nya dan buru buru ia turun kebawah untuk berpamitan tapi di saat ia baru menginjakan kaki nya di lantai ruang tamu, ia mendengar suara laki laki sedang berbicara dengan mama nya dan suara itu sangat tidak asing di telinga nya.

"Nah itu kan Glory nya" tunjuk wanita paruh baya kepada gadis yang sedang terdiam di tangga, Elvino pun menengok ke arah yang di tunjukan oleh calon mama mertua nya itu dan benar saja itu adalah Glory gadis yang sudah ia tunggu tunggu sedari tadi.

Glory pun hanya pasrah dan mau tak mau ia harus bareng bersama Elvino gadis itu turun dengan wajah nya yang pasrah dan memelas padahal ini kan masih sangat pagi dan jam masih menunjukan pukul 06.15 tapi seorang Elvino sudah jadi tidak seperti biasa nya yang selalu datang terlambat hanya karena ingin menjemput gadis itu.

"Lo mau kabur hm?" bisik Elvino dengan nada serak nya yang langsung membuat Glory menoleh ke arah Elvino yang ada dekat di samping nya.

"G-gak ya gue emang selalu jadi jam segini" elak Glory dengan nada sedikit gugup.

"Glory tumben banget udah jadi jam segini pasti takut buat Elvino lama nunggu nya ya?" ujar Amora pada sang anak nya yang membuat bola mata Glory langsung membulat ketahuan deh gue, kalau gue bohong  batin Glory sambil sedikit melihat ke arah Elvino yang ternyata cowo itu juga sedang menatap nya sembari tersenyum miring.

"Ketahuan deh gue, aduh anjing emang" gumam Glory yang menundukan kepala nya.

"Gue udah bilang jangan ngomong kasar babe atau gue gak segan segan buat cium lo" bisik Elvino di telinga Glory, cowo tersebut mendengar gumaman dari gadis nakal nya ini.

Tak ingin di cium oleh Elvino, Glory pun buru buru menuju ke arah mamah nya yang sedang berada di dapur untuk berpamitan karena ingin menuju ke sekolahan, Elvino pun menyusuli Glory dan ia juga ingin berpamitan kepada calon mama mertua nya.

"Mah Glory pamit mau ke sekolah" pamit Glory setelah sampai dapur tak lupa ia mencium tangan mama nya.

"Mah Elvino juga pamit" Elvino juga berpamitan dan mencium tangan mama Glory yang sebentar lagi juga akan menjadi mama nya.

"Kalian hati hati, El jangan ngebut ya kalau bawa motor" perintah mama nya Glory yang di angguki oleh sang empu nya.

Setelah nya mereka pun berjalan menunju ke luar lebih tepat nya ke garasi rumah Glory
dimana motor Elvino terparkir, Elvino cowo itu memakai helm full face nya setelah terpakai ia juga langsung memakaikan helm yang ia bawa tadi kepada Glory, Glory membeku akan perlakuan El yang menurut nya begitu romantis dan perhatian.

"Gue bisa pasang sendiri, lo kira gue gak punya tangan apa" kesal Glory padahal di dalam perut nya sudah berasa seperti ada kupu kupu yang berterbangan, tapi ia lebih memilih ego nya.

"Siapa yang bilang lo gak punya tangan hm?, gue lakuin ini karena bentuk dari cinta gu6a buat lo" gombal Elvino pada Glory yang kesal terhadap nya.

"Ini masih pagi gak usah bikin gue kesel" desis Glory, Elvino hanya terkekeh pelan setelah itu Elvino pun menyalakan motor nya dan Glory pun naik keatas motor Elvino, kedua nya pun langsung meninggalkan pekarangan rumah Glory dan langsung menuju ke sekolah.

Di rumah sakit dua orang remaja sedang bercerita cerita sambil tertawa bersama kedua nya begitu serasi sampai rasanya rumah sakit itu serasa milik berdua.

"Kamu gak usah sekolah dulu ya tunggu pulih dulu baru sekolah" perintah Daisy kepada cowo itu yang langsung di angguki cowo tersebut tak lupa ia juga memberikan senyum manis nya.

"Hhh iya gue gak sekolah dulu" cowo itu mengelus pucuk kepala gadis nya dengan sayang dan langsung menyenderkan kepala sang gadis tersebut ke arah dada bidang nya dan memeluk nya erat tanpa berniat melepaskan nya.

...

"Makasih nih helm lo lain kali gak perlu repot repot jemput gue" Glory memberikan helm cowo itu dengan sinis yang langsung di ambil oleh Elvino.

"Gue gak bakal nurutin perintah lo karena gue bakal selalu jemput lo setiap pagi" jawab El dengan santai tanpa mendengar larangan yang di berikan oleh Glory gadis nya sendiri.

"Dih malah ngelawan" setelah mengatakan itu Glory pun pergi meninggalkan Elvino yang masih duduk di atas motor nya, cowo itu terkekeh pelan ketika melihat wajah sebal Glory.

Dari arah kejauhan ada yang melihat kejadian itu tak lupa juga mereka memfoto sebagai barang bukti untuk di berikan kepada seseorang.

"Tunggu aja lo Glory" desis seseorang yang melihat Glory dan Elvino barusan setelah itu ia pun pergi meninggalkan tempat nya.

Di kelas XI IPS 2 suara berisik memenuhi kelas itu suara teriakan teriakan dari siswa dan siswi kelas ips karena mendengar pengumuman yang baru saja di bicarakan.

Glory dan sahabat sahabat nya pun juga tak kalah kaget mendengar pengumuman itu tapi mau bagaimana lagi pasti di setiap sekolah ada hal seperti ini termaksud di pesanteren bukan.

"Huh kesel bet gue, gue kan belum siap ujian akhir semester kalau gue kagak naik kelas gimana?" Keluh Elvina saat guru tersebut memberikan informasi jika mereka akan ujian senin depan dan sekarang adalah hari rabu bagaimana tidak siap ujian tinggal beberapa hari dan banyak mata pelajaran yang tidak masuk dan itu membuat mereka semakin stres bagaimana cara mereka menjawab nya besok di saat ujian.

"Iya anjir sama gue juga belum siap mana banyak mata pelajaran yang gak pernah masuk lagi makin buat gue stres aja" sambung Sherly sambil menyanggah pipi nya menggunakan kedua tangan nya tak lupa wajah pasrah Sherly yang membuat Glory geleng geleng kepala.

"Kalau kata Aqilla sih mending kita buat contekan aja gimana" usul Aqilla kepada sahabat nya itu yang membuat mereka langsung melongo tak percaya tumben Aqilla sesat seperti ini biasa nya juga ia akan mengajak sahabat sahabat nya itu kejalan yang lurus dan benar tapi mengapa kali ini berbeda? Pikir mereka bertiga.

"Yang ngajarin kamu buat nyontek siapa Aqilla?" tanya Glory kali ini ia sungguh ingin tahu siapa yang mengajari teman nya ini kejalan yang salah.

"Arvin, Glory, kata Arvin kalau kita gak bisa jawab kita nyontek aja" mereka bertiga langsung terkejut kala mendengar kata Arvin apakah maksud Aqilla, Arvin anak Omorfos yang polos itu atau yang lain?.

"Arvin anak-" belum selesai Elvina berbicara tiba tiba saja Aqilla melanjutkan ucapan nya tadi.

"Iya Arvin anak Omorfos itu kata dia kayak gitu Vina"  lanjut Aqilla dengan polos nya tanpa peduli tatapan ketiga sahabat nya itu.

"Lo sejak kapan deket ama Arvin si polos itu Qill?" Tanya Sherly lagi lalu Aqilla pun sempat berfikir sejenak sambil memukul mukul dahi nya dengan jari telunjuk gadis itu.

"Ya sejak Aqilla deket sama Arvin lah sherly" ketiga nya langsung menepuk dahi mereka pasrah dengan bebarengan.

ternyata ia masih polos dan lugu emang dasar Arvin sudah mengajarkan sahabat polos nya ini kejalan yang sesat untung saja kepolosan nya itu masih sangat amat banyak pikir Sherly sambil tersenyum dan menggelengkan kepala nya.

☆☆☆

Di gudang belakang sekolah seorang gadis seperti sedang menelpon seseorang wajah ketiga gadis itu seperti serius sekali ntah siapa yang mereka telpon initi nya yang mereka hubungi sekarang itu sangat amat penting.

"Hallo" ujar gadis itu ketika telpon nya di angkat dengan eajah yang begitu antusias.

"..."

"Lo tau Glory?...."

"..."

"Lo cepet sekolah biar bisa bully tuh bocah"

"..."

"Iya, nanti  Elvino di rebut dari lo, emang lo mau?"

"..."

"Ah iya ya maaf kalau gitu gue tutup dulu bentar lagi bell istirahat" setelah nya ia pun mematikan telpon secara sepihak terus ketiga nya pun bertos dan pergi dari gudang tersebut.

ELVINO || PERJODOHAN || (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang