16. PERANG OTAK
Pukul 06.39 semua murid sudah banyak yang pada datang di bandingkan hari hari sebelum nya dengan pakain yang rapi dan lengkap.
Semua murid SMA LORENTINA begitu disiplin hari ini, karena hari ini sekolah akan melaksanakan ujian akhir semester dan mereka di suruh menggunakan pakaian yang rapi dan lengkap kalau tidak mereka tidak bisa ikut melaksanakan ujian.
"Rang nanti kalau gue kagak bisa jawab gue nyontek yak" Randi menaik turun kan alis nya pada adek nya yang duduk tepat di sebelah cowo itu, mereka berdua sedang duduk di koridor depan kelas sambil membaca buku untuk mempersiap kan ujian kelulusan mereka.
"Emang kita sekelas?" Tanya Rangga dengan nada dingin andalan nya itu sambil membaca buku kimia nya tanpa berniat mengalihkan pandangan nya.
"Gak sih hehe tapi kalau gue kagak bisa jawab terus lo keluar duluan kasih tahu gue lah ya" ujar cowo itu lagi pada sang adek untuk membantu nya nanti jika ia tak bisa menjawab soal ujian nya.
"Gue gak janji" setelah mengatakan itu tiba tiba bell masuk berbunyi, pertanda mereka harus segera masuk ke dalam kelas untuk melakukan ujian yang akan di laksanakan hari ini. Rangga cowo itu pun langsung heboh kala ia belum membaca apapun dari semalam dan sekarang sudah bel masuk aja.
"Anjing gue belum belajar lagi" cowo itu pun berlari ke kelas nya meninggalkan sang adek yang masih duduk di depan kelas XII MIPA 5.
"Kebiasaan" gumam Rangga setelah itu ia pun masuk kedalam kelas nya karena terlihat dari jauh pengawas sudah mulai berpencar masuk kedalam kelas kelas lain.
Di kelas XI MIPA 4 kelas El dan teman teman mereka begitu ricuh dan sangat berisik karena mata pelajaran yang akan di ujikan sekarang adalah kimia peminatan padahal ini kan masih awal tapi sudah membuat mereka amat teramat pusing di dalam kelas, mereka sibuk membuat contekan tapi ada juga yang santai contoh nya seperti Elvino, Aska, Alvano ketiga cowo itu begitu santai tak seperti Alvaro, Arvin, dan Arkana yang sibuk mencatat, catat contekan maksud nya.
"Anjing gimana nih mana pengawas udah pada nyebar lagi kek virus corona cepet bet nyebar nya!" Alvaro begitu heboh karena pengawas yang sudah menyebar kemana mana dan ia belum selesai membuat contekan nya begitu pun dengan Arvin dan Arkana kedua cowo utu juga belum selesai mencatat tapi mereka tak seheboh seperti Alvaro yang sampai berteriak teriak seperti perempuan yang sedang teriak karena lipstik nya patah.
Disaat mereka asik membuat contekan tiba tiba saja pengawas perempuan masuk kedalam kelas itu yang langsung di sambut dengan teriakan teriakan dari para anak laki laki.
"Wuh cantik amat buk"
"Anjir body nya itu loh"
"Buk mau gak jadi ibu dari anak anak saya?"
"Buk will you mery me"
"Buk jangan mau sama dia, soal nya dia janda kembang anak 50"
"Saya lanang loh mas"
Itu lah teriakan teriakan dari anak kelas XI MIPA 4 karena yang ngawas mereka adalah bu Yuni guru cantik sekolah itu dan yang membuat mereka lebih heboh adalah guru itu belum mempunyai suami alias masih single sehingga membuat para anak laki laki kelas itu selalu menggoda nya dengan berbagai macam gombalan apalagi Alvaro yang ada di kelas itu beh tambah membuat mereka semakin ricuh karena gombalan nya yang prik.
"Sudah cukup keluarkan pulpen kalian dan semua tas kumpulkan di depan dan tidak ada yang menggunakan alas apapun!" perintah buk Yuni kepada siswa kelas MIPA 4, btw kelas ini hanya di isi oleh anak laki laki saja dan tidak ada perempuan sama sekali dan pengisi kelas ini adalah para cogan yang membuat para ciwi ciwi ingin masuk kedalam kelas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO || PERJODOHAN || (OPEN PO)
Teen Fiction"Lo kenapa terima perjodohan itu?" tanya El kepada gadis yang berada tepat di hadapan nya "Karena gua gak mau bikin kedua orang tua gue sedih paham gak lo, dan lo sendiri kenapa nerima perjodohan itu?" tanya balik Glory kepada el sambil menatap nya ...