37.
Alvano mengantarkan sang ketua ke rumah nya dengan selamat ia juga membantu Elvino berjalan menuju ke arah pintu rumah cowo itu yang menjulang dengan tinggi nya.
Mengetuk beberapa kali pintu tersebut berharap Glory belum tidur dan membukakan pintu untuk mereka.
Gadis yang tadi sedang membaca novel kesukaan nya itu pun sontak langsung menutup kembali novel nya, karena ia mendengar suara pintu yang di ketuk beberapa kali oleh seseorang.
Kini jam menunjukan pukul 09.00 malam, Glory berpikir mungkin yang mengetok pintu rumah adalah suami nya sendiri dengan percaya diri ia pun keluar kamar hanya dengan menggunakan celana pendek dan juga baju lengan pendek.
Glory membuka pintu itu dengan wajah yang berseri-seri karena senang akan kedatangan Elvino yang pulang tak terlalu larut, ia pikir suami nya itu bakal pulang sekitaran jam 12 ke atas namun nyata nya tidak sehingga membuat nya begitu happy.
"Kakak hey, kak kamu kenapa?, Van suami gue kenapa?" Tanya Glory panik.
Elvino langsung memeluk gadis itu dengan napas yang memburu, mata nya yang sayu dan juga masih merasakan panas yang belum mereda di tambah melihat Glory yang memakai pakaian serba pendek membuat hasrat cowo itu semakin memuncak.
"Nanti lo bakal tau sendiri Glo, kalau gitu gue pamit dulu mau jemput Varo" pamit Alvano pada nya, ia pun mengangguk dan membiarkan wakil Omorfos itu pergi.
Setelah nya ia pun membawa Elvino ke kamar tak lupa ia mengunci pintu tersebut.
Menyuruh Elvino duduk di sisi ranjang dan menceritakan semua nya.
"Kak kenapa?" Tanya Glory dengan wajah dan juga nada suara yang panik.
"Sayang bantu kakak" pinta Elvino dengan suara serak nya, mati-matian cowo itu menahan hasrat yang harus di tuntaskan.
Glory kebingungan ia harus membantu dengan cara apa sedangkan Elvino belum menceritakan sedikt pun kenapa diri nya bisa sampai seperti ini.
"Glory harus bantu apa kak?" Glory jadi bingung sendiri sekarang, ia mencoba untuk berdiri dan mengambil hp nya yang ia letakan di atas nakas, namun tangan kekar Elvino menahan nya.
"Kasih hak kakak malam ini ya sayang kakak mohon" Elvino menatap Glory dengan penuh hasrat dan juga tatapan sayu nya.
Glory terdiam, jalan pikiran nya buntu.
Sungguh sebenarnya ia masih belum siap memberikan hak Elvino dan kewajiban nya sebagai seorang istri yang harus melayani suami nya, namun melihat Elvino yang tersiksa membuat Glory tak tega."Gak papa kalau kamu belum siap sayang, tapi kakak mohon kamu jangan disini dulu sampai besok pagi okey?" belum sempat menjawab Elvino malah sudah menyambung ucapan nya.
Elvino tau kalau Glory masih belum siap menjalakan kewajiban nya sebagai seorang istri terlihat dari wajah nya yang tampak terkejut barusan, ia pun memaklumi itu sungguh lebih baik ia menahan hasrat nya dari pada harus melihat Glory yang bersedih dan menagis karena terpaksa melakukan nya.
"Kak"
"Gak papa sayang"
"Aku, aku s-siap kak" ujar Glory terpatah-patah, ia masih ragu antara memberikan hak Elvino atau tidak.
"Gak usah sayang kakak gak mau kamu menyesal nanti" kata Elvino sambil mengelus rambut Glory lembut.
"Aku siap kak beneran" kata Glory pasti kali ini tanpa tergagap.
Napas Elvino memburu lalu ia mendekat ke arah Glory.
"Kamu yakin hm, kakak gak bakal selesai sebelum puas sayang" kini suara Elvino berubah menjadi begitu berat ditambah suara nya yang serak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO || PERJODOHAN || (OPEN PO)
Teen Fiction"Lo kenapa terima perjodohan itu?" tanya El kepada gadis yang berada tepat di hadapan nya "Karena gua gak mau bikin kedua orang tua gue sedih paham gak lo, dan lo sendiri kenapa nerima perjodohan itu?" tanya balik Glory kepada el sambil menatap nya ...