⚠️warning typo dimana-mana!!!
Mohon di koreksi sendiri ya guys🙏
Oky.
Selamat membaca
:
:
:Kini jam menunjukan pukul 05.35 dan ke dua gadis yang sedari tadi berdua dari pagi itu kini berada di kamar glory, mereka sedang asik menonton drakor bersama karena elvino juga yang belum datang sampai saat ini, ke dua nya asik sampai tak ingat waktu.
Sinar matahari pun juga sudah tak terlalu menyengat seperti beberapa jam lalu, sherly meneteskan air mata nya ketika cerita tersebut sad ending glory pun sama dengan sherly ia juga sampai sesegukan karena menangis "hiks anjir kok sedih hiks" glory mengelap air mata nya menggunakan tissu yang mereka sediakan tadi, sherly juga mengelap kedua mata nya yang terus mengeluarkan air mata, tissu yang semula nya banyak kini hanya tinggal bungkus nya saja.
Di saat mereka mau membereskan tissu yang berserakan tiba-tiba ada yang menekan tombol bell rumah glory juga mengetuk-ngetuk pintu nya membuat kedua nya saling menatap seperti berbicara dalam batin seakan-akan berkata siapa itu, glory menggeleng pelan seperti tau apa yang di katakan oleh sherly pada nya, mereka pun turun dan melihat seseorang yang mengetuk pintu nya dari arah jendela, hanya untuk memastikan kalau itu bukan otang jahat.
"Elvino udah dateng" ujar sherly yang juga ikut melihat ke arah luar, glory hanya menangguk lalu gadis itu berjalan ke arah pintu dan membuka kan kunci nya setelah nya mempersilahkan elvino untuk masuk ke dalam rumah.
Sherly yang tadi nya berada di samping glory sekarang gadis itu berjalan menuju ruang tamu di mana tempat tas nya berada niat gadis itu ingin pulang sekarang karena tak enak hati takut mengganggu ke dua pasutri tersebut "gua pulang dulu ya glo" pamit sherly pada sahabat nya itu yang tadi nya sedang berbicara kepada elvino.
"Loh kok cepet banget sher?"
"Nanti gua di cariin nyokap ma bokap kalo kelamaan glo" elak nya dengan senyuman.
"Ouh ya udah btw titip salam buat mereka ya"
"Siap, gua duluan ya byeee"
"Hati-hati di jalan sherly" gadis itu membentuk tangan nya ok sebagai jawaban sebelum pergi meninggalkan pekarangan rumah glory.
Kini di rumah tersebut hanya tersisa kedua remaja yang sudah sah menjadi suami istri, mereka pun masuk ke dalam tak lupa glory mengunci pintu rumah nya.
"Gua kira bakal pulang malem" gumam glory yang berjalan di samping elvino.
Kini mereka sedang berjalan menuju kamar untuk membersihkan badan mereka yang terasa lengket, hari juga sudah mulai petang.
"Lo berharap gua pulang malem?" Tanya elvino dengan wajah datar nya tanpa melihat sedikit pun ke arah glory.
Glory membelalakan mata nya ketika mendengar pertanyaan dari cowo itu "bukan gitu-" glory menggantungkan ucapan nya tersebut ketika dengan tanpa aba aba nya elvino mencium kening nya, glory mematung di tempat nya ketika mendapat kan perlakuan manis dari sang suami. Eh suami?.
"Diem atau gua cium lo lagi" elvino sudah berjalan terlebih dahulu meninggalkan glory yang sedang mematung, gadis itu tersenyum tipis dan refleks memegang pelipis nya.
"Kalo kayak gini terus lama-lama gua bisa suka sama tuh cowo" gadis itu pun berjalan menyusuli elvino yang sudah memasuki kamar sembari tersenyum-senyum malu.
Malam pun tiba, lampu-lampu di jalanan pun juga sudah nyala menghiasi jalanan yang begitu ramai untuk saat ini, glory yang tadi nya duduk di pinggiran lasur sambil membaca salah satu novel nya tiba-tiba saja mendengar peeut nya yang berbunyi karena belum di isi, selepas sholat tadi ia berniat ingin memasak tapi lagi dan lagi elvino melarang nya untuk memegang peralatan dapur sedikit pun, ntah apa alasan nya glory pun juga tak tahu tentang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELVINO || PERJODOHAN || (OPEN PO)
Teen Fiction"Lo kenapa terima perjodohan itu?" tanya El kepada gadis yang berada tepat di hadapan nya "Karena gua gak mau bikin kedua orang tua gue sedih paham gak lo, dan lo sendiri kenapa nerima perjodohan itu?" tanya balik Glory kepada el sambil menatap nya ...