Double Pain🌸

5.9K 601 45
                                    


Happy Reading!
____

Dalam agama Gisel, ada sebuah kalimat yang menyatakan:

Allah tidak menyukai sesuatu yang berlebihan.

Kelebihan gula menyebabkan diabetes, kelebihan minum bisa bikin kembung, kelebihan makan bisa menyebabkan begah hingga muntah. Kelebihan air pun bisa menyebabkan banjir.

Kecuali satu, kelebihan duit.

Sama halnya ketika kita menyukai sesuatu. Alangkah baiknya jika kita tidak tenggelam terlalu dalam. Kasarnya tetap gunakan otak saat kamu mencintai. Contoh yang bisa Gisel ambil adalah Karina. Sahabatnya itu pecinta idol Kpop, walaupun kadang agak menyakiti mata saat Karina berulah dengan para pria halunya. Namun Gisel tetap bersyukur Karina tidak menjadi fanatik dengan itu.

Maksudnya Karina bisa menempatkan rasa cintanya dengan benar. Menjadikan para idolnya sebagai motivasi meraih mimpi, penghibur kala sedih menghampiri, meningkatkan kualitas lelaki idaman untuk menghindari para lelaki rendahan, dan tentunya belajar tulus ketika mencintai.

Karena tak ada yang lebih tulus dari mencintai orang yang bahkan tak tau bahwa kau ada di dunia ini :)

Oh ada, cintanya seorang ibu.

Gisel harap fans Aji belajar dari Karina. Karena Gisel meyakini bahwa fans Aji adalah contoh nyata ketika mencintai seseorang namun tidak menggunakan otak alias toxic! Atau mungkin Gisel menyebut mereka sebagai orang-orang sinting yang hobinya menindas orang lain. Dengan alasan Gisel tak cukup pantas untul berdamping dengan Aji.

Hei!

Bahkan Gisel sudah menyadari itu sejak awal.

Dan kenapa juga mereka tidak bisa membiarkan Gisel hidup tenang! Apa Gisel harus berkoar bahwa lelaki yang mereka elu-elukan itu sudah beristri?

Dasar orang aneh!

Kembali ke dunia nyata, Gisel menatap pantulan dirinya di cermin. Sekujur tubuhnya basah kuyup dengan bau tidak  sedap menguar ke segala penjuru toilet. Gisel yakin bahwa ia baru saja disiram dengan air got. Syukur ia memilih toilet lantai bawah yang berada di posisi paling pojok. Toilet ini hampir tak terjamah karena rumornya ada arwah gentayangan.

Gisel tak peduli. Ia hanya tak ingin bertemu mahasiswi lain ketika membersihkan diri. Detik berikutnya ponsel Gisel berdering, menampilkan nama Ibrayoga di layar.

"Iya, Yo?" Sapa Gisel.

"Lo dimana?" Todong Yoga diujung sana.

"Kampus."

"Shit!"

Gisel sontak mengernyit. Ia bahkan melihat layar untuk memastikan bahwa yang bicara dengannya betulan Yoga. Ini cowok soft beneran ngumpat?

"Pulang sekarang!"

"Loh?"

"Turutin perintah gue, pokoknya pulang sekarang! Dan please cek hape lo. Semua orang pada khawatir."

Sambungan terputus. Walaupun agak bingung kenapa Yoga berkata demikian Gisel tetap menuruti perintah lelaki itu. Membuka ponsel. Gisel sedikit kaget karena mendapati banyak sekali notifikasi yang masuk. Ada panggilan tak terjawab disertai chat dari Karina, Lia, Yoga, Arjuna bahkan Taka dan Asaka. Gisel mengernyit, kenapa dua anak itu tiba-tiba menghubunginya?

Karineng
Gi jangan ke kampus
Pokoknya hari ini jangan ke kampus titik!
DEMI TUHAN LO NGGA KENAPA NAPA KAN?

Lia cewe kul
Lo dimana?!
Ngga ke kampus kan?
Gi angkat telpon gue njir
Lo di mana?!

SurreptitiousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang