Berita🌸

5.4K 508 9
                                    

Happy Reading!

_______

Setelah semua hal buruk yang Gisel alami sejauh ini ia tetap berterima kasih pada Sang Khalik karena masih memberi hal-hal baik untuk Gisel rasakan. Seperti Umi dan Abi, Karina dan Lia, Bunda, keluarga Aji dan tentunya Aji itu sendiri. Mereka adalah orang-orang baik yang senantiasa Gisel do'akan agar selalu diberi kebahagiaan.

Tetapi di dunia ini tak ada yang namanya jalan lurus, selalu ada belokan, tikungan, hingga persimpangan yang akan dilewati. Begitu pula dengan hidup Gisel. Seolah tak ingin membiarkan ia untuk istirahat sejenak, semesta kembali mengganggu masa tenangnya.

08xxxx

Jauhi Aji atau nyawa lo melayang.

Sudah tiga hari ini Gisel mendapat pesan ancaman dari nomor tak dikenal. Apa Gisel takut? Tentu saja tidak. Ia tetap mengabaikan pesan itu bahkan setelah dikirim berulang-ulang. Gisel bukan tipe orang yang akan overthingking mengenai hal-hal semacam itu. Ia tidak peduli. Toh yang berhak menentukan hidup dan mati itu hanya Tuhan.

Paling cuma orang iseng. Begitu pikirnya. Sampai pada kari ke tujuh Gisel tetap mendapat pesan baru, namun kali ini cukup membuat dadanya bergemuruh. Ada rasa takut dan khawatir setelah Gisel membaca pesan itu.

08xxxx

Heh sialan!
Lo beneran mau main-main sama gue?
Lo pikir, lo bisa bodohin semua orang? No! Gue tau hubungan lo sama Aji.

Gisella

Lo siapa?

08xxxx

Gue adalah orang yang akan menghancurkan hidup lo.
Kalau lo tetep sama Aji sih, tapi ngga tau kalau lo  nurutin mau gue
Mungkin gue mau berbaik hati buat lepasin dan biarin lo hidup tentram

Gisella
Lo mau apa sebenernya?
Btw gue ngga takut sama sekali
Dasar pengecut! Beraninya lewat chat, ketemu langsung kalau berani!

08xxx
Oh nantangin?
(Send pict)

Gisella
Brengsek! Lo siapa?!

08xxx
Hahahha
Gimana? Gue masih banyak koleksi yang lain nih
Kalau gue sebar kira-kira apa yang akan terjadi sama lo?

Gisella
Maksud lo apa anjing!

08xxx

Santai dong.
S

ebelum itu, coba lo liat sekeliling deh

Gisel sontak mendongak. Maniknya berpendar ke sekitar. Orang-orang menatapnya dengan pandangan sinis. Gisel kembali menatap ponsel saat pesan baru ia dapatkan.

08xxx
Ini baru permulaan
Turutin mau gue atau lo beneran ngga bisa hidup tenang.

Gisella
Dasar sinting!

Gisel berjalan cepat, mengabaikan semua mata yang kini tertuju padanya. Tangannya menggenggam ponsel erat. Menahan gejolak emosi yang mendera. Sungguh, Gisel ingin menerjang siapapun yang menyebar potonya dengan Aji.

Sial!

Gisel punya firasat jika penyelesaian tugas akhirnya tidak akan berjalan mulus. Tatapan sinis itu terus Gisel dapatkan bahkan saat ia sampai di lantai tiga.

SurreptitiousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang