Penebusan Dosa🌸

4.9K 442 21
                                    

_______________________________________________

_______________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________

Happy reading

_______________

Sejak kecil Aji selalu diajarkan menjadi anak yang baik. Ayah, Bunda dan Kak Jinan adalah orang yang selalu menjadi guru terbaik untuk membentuk karakter itu. Terlebih lagi Bunda. Setiap hari beliau memberi wejangan pada Aji. Entah itu cara bicara yang sopan, adab terhadap yang lebih tua, cara menghargai orang lain dan yang paling penting menghormati seorang wanita. Dan berkat itu Aji berhasil menjadi sosok lelaki yang bertanggung jawab baik pada keluarga, teman-teman dan tentu saja wanita yang ia cintai.

Walaupun semua itu tertutup karena sifat julid dan tengilnya. Aji adalah sosok luar biasa bagi orang-orang terdekatnya. Tidak heran jika banyak sekali kaum hawa yang menyukai dan menginginkan lelaki itu. Selain karena fisik menawan karakter Aji juga menjadi pendukung. Bahkan dirinya sering dielu-elukan menjadi suami idaman se-universtas Garuda.

Namun semua itu tak membuat Aji sombong. Bahkan ia cenderung tidak peduli dengan kepopulerannya. Biarlah orang-orang menilainya sedemikian rupa. Toh mereka hanya melihat dari luar. Tak sepenuhnya mengenal diri Aji.

Karena sejatinya Aji tetaplah manusia yang tak lepas dari dosa.

Baik itu tak patuh pada Bunda dan Ayah, menjahili Kakak dan teman-temannya, meminum alkohol bahkan meninggalkan kewajiban. Aji rasa semua itu sudah termasuk dalam jejeran dosa selama hidupnya.

Dan sebagai umat Muslim seharusnya Aji sudah paham betul dengan segala konsekuensinya. Termasuk satu dosa besar yang ia lakukan pada gadis tak bersalah malam itu.

"Gisel baik-baik aja. Tapi bayinya--" Satrio menggantung kalimatnya.

Manik cerah itu menatap nanar Aji yang sudah berantakan sejak tiba di rumah sakit. Dengan kantung mata menghitam karena tak tertidur semalaman disertai wajah lebam.

Satrio melangkah ke depan Aji. Meremat pundak kokoh yang kini terlihat lesu.

"Kondisi kandungan Gisel sudah lemah sejak sebulan yang lalu. Saya tidak tau apa yang terjadi semalam. Tapi itu benar-benar berdampak buruk bagi bayinya. Karena mengalami stress, tekanan dan benturan hebat. Dengan berat hati saya katakan kalau--"

SurreptitiousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang