Cerita Yoga🌸

5K 479 19
                                    

Happy reading!

____

"Rajibim... Radhitya Aji Bimasena."

Shit!

Aji menatap benda-benda di depannya, semua ini adalah bukti nyata. Kini Aji mengetahui siapa si pemberi sticky note biru. Sosok yang selalu mendukungnya dari jauh. Sosok yang diam-diam memperhatikannya daripada orang yang dia kasihi. Dan sosok itu adalah istrinya sendiri.

Gisella Putri Rahmadini. Gadis yang terkesan pendiam namun nyatanya sangat seru diajak bicara. Gadis kuat yang menanggung semua bebannya sendiri. Gadis sederhana namun memiliki sifat bijaksana.

Gadis itu berhasil menyimpan semuanya dengan rapi. Hingga Aji sendiri bahkan tak menyadari bahwa sosok yang ia cari selama ini berkeliaran di sekitarnya. Atau Aji yang kelewat tidak peka?

Stupid!

Lelaki itu mengusap wajah frustasi. Dia sudah menghancurkan kebahagiaan Gisel. Disaat perasaannya bahkan tak bisa terungkap, Aji memberinya kenangan buruk. Gadis itu pasti menderita, orang yang ia cintai memberikan luka hebat dalam hidupnya.

Tak sadar air mata Aji mengalir begitu saja. Apakah ia pantas menerima cinta yang diberikan Gisel? Setelah semua yang ia lakukan? Hukuman berat lebih pantas Aji dapatkan daripada kasih sayang gadis itu.

Memikirkannya membuat dada Aji sesak.

"Sebenarnya hati lo terbuat dari apa sih, Gi?"

Dan kamar Gisel menjadi saksi bisu seorang Aji Bimasena menangisi kebodohannya.

___


Dalam hidupnya Aji tak pernah menangis sebanyak itu. Matanya bahkan sampai sedikit bengkak. Yaa ampun kenapa ia jadi cengeng begini? Entahlah... Aji hanya terharu?

Rasanya ia tidak begitu baik untuk dicintai setulus itu oleh Gisel.

Setelah meletakkan benda-benda tadi kembali pada tempatnya. Aji kembali ke kamarnya untuk membersihkan diri. Dengan pakaian dan kondisi tubuh yang sudah lebih baik, Aji berniat kembali ke rumah sakit. Gisel pasti menunggunya.

Namun saat Aji hampir selesai mengikat tali sepatunya, ponsel lelaki itu berdering. Menampilkan nama Jevandra pada layar.

"Hal--"

"BANG JI CEPETAN KE SINI! BANG YOGA DIPUKULIN ORANG!"

"Bangsat kok bisa?!"

"Ke sini dulu aja, anak-anak udah kumpul semua."

Sambungan terputus. Aji mempercepat gerakannya. Lelaki itu menutup pintu dengan terburu. Aji bahkan berlari kecil menuju lift. Sebelum melaju ke lokasi teman-temannya Aji mengirim pesan terlebih dahulu.

Gisella
Gi
Sorry
Kayanya gue balik ke rs agak lama
Gue harus ketemu temen dulu
Kalau ada apa-apa cepet kabarin gue ya

Tak butuh waktu lama. Aji pun tiba di kosan Yoga. Benar kata Jevan semua teman-temannya sudah ada di sana. Bahkan Daniel yang notabenenya Direktur perusahaan sudah nangkring di kursi belajar Yoga.

SurreptitiousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang