Cerita Aji🌸

9.6K 740 23
                                    

Radhitya Aji Bimasena. Dari nama belakangnya saja semua orang sudah mengetahui siapa dia. Keluarga Bimasena di kenal sebagai salah satu pengusaha terkaya di Jakarta. Membuat Aji menjadi salah satu pentolan kampus yang diincar banyak mahasiswi.

Selain itu, Aji dikenal karena public speaking yang bagus. Jangan heran jika kau melihat Aji yang kerap kali di undang menjadi pemateri seminar atau MC acara kampus.

Aji adalah bungsu dari dua bersaudara. Kakaknya bernama Jinandra Bimasena, menikah enam bulan yang lalu dan kini sang kakak ipar tengah hamil muda.

Aji si social butterfly. Lelaki itu sangat mudah berteman. Satpan kampus, cleaning service, tukang sapu jalanan bahkan mamang seblak deket kosan Yoga juga kenal sama Aji.

Aji memang seramah itu. Siapa aja diajak ngobrol. Kalau kata Justin semut pohon juga bisa diajak ghibah sama Aji.

"Bang lo kenal Annisa?" Tanya Jevan suatu hari.

"Anak kedokteran?" Jevan mengangguk semangat.

"Mantannya Haikal tuh, napa? Lo mau deketin?" Jevan mengangguk lagi.

"Skip Je. Dia bau ketek. Gue heran padahal anak kedokteran ya. Apa dia dari jaman purba ngga kenal deodoran?" Dan geplapakan sayang mendarat di kepala Aji. Arjuna pelakunya.

"Lo kebiasaan banget anjir. Jangan bikin Jevan ilfeel dah!"

"Dih. Gue cuma mengemukakan pendapat kok sewot!"

"Itu yang keluar bukan pendapat tapi mulut julid lo. Siapa tau sama Jevan jadi bersih, yakan?" Arjuna bertanya pada Jevan. Lelaki itu hanya mengerjap bingung.

Perkara bau ketek tiba-tiba memenuhi pikirannya.

"Heh. Inget lo temenan sama Taka. Manusia paling bersih sejagat kampus. Kemeja lo miring dikit dibenerin, apa lagi cewek bau ketek. Lo mau dijulid-in lebih parah sama dia?" Cerocos Aji meracuni pikiran Jevan.

Sedangkan Arjuna melongo. Mencerna ucapan Aji barusan. Lalu sekon berikutnya lelaki itu mengangguk.

Benar juga.

Lagipula setau Arjuna bau ketek itu susah diilangin. Ntar kalau Jevan jadi sama tuh cewek dia bakal sering ketemu dong?

Jevan mencebik. Memang salah jika minta saran pada Kakak tingkatnya itu. Aji ahlinya meracuni pikiran orang dengan mulut licinnya. Buktinya Jevan jadi terpengaruh.

"Dia matre Je. Haikal sering diporotin. Mereka putus karena tuh cewek selingkuh sama sugar daddy."

Kali ini Jevan dan Arjuna terdiam. Aji itu emang suka julid tapi dibalik itu ia adalah teman yang baik. Aji tidak ingin manusia setulus Jevan salah pilih.

"Lo kan bucin ya. Kalau lo sama dia yang ada lo jatuh miskin."

Sekali julid tetaplah julid.

***

"Yoga mana?" Tanya Hudri setelah mendudukkan diri di samping Aji. Lelaki itu sibuk mengetik sesuatu di layar ponselnya.

"Ke toilet katanya." Jawab Aji tanpa mengalihkan pandangan. Hudri mengernyit, tak biasanya Aji mengabaikan orang di sekitarnya.

"Rania?" Tebak Hudri. Aji menatap lawan biacaranya lalu menganggukkan kepala.

"Mau gue jemput tapi anaknya lagi sibuk." Hudri menganggukkan kepala mengerti.

"Cewek lo anak baik gitu. Mana mau diajak ke tempat ginian."

Iya. Rania si anak baik. Paling anti diajak ke tempat malam seperti ini dan Aji mensyukuri hal itu. Setidaknya ia tidak perlu mengkhawatirkan kekasihnya karena Rania tidak pernah terlibat dengan hal-hal seperti ini. Walaupun Beno menyediakan ruangan khusus (aman, tentram tanpa alkohol dan asap rokok) untuk teman-temannya tetap saja ini di klub.

SurreptitiousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang