Chapter 2

207 82 102
                                    

Cinta itu kaya. Tak selayaknya cinta membuatmu jadi pengemis

~Alfio Sandra Sena~

"Alisya," remaja yang sedang berjalan di lorong itu menoleh saat mendengar ada yang memanggil namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Alisya," remaja yang sedang berjalan di lorong itu menoleh saat mendengar ada yang memanggil namanya. Dari kejauhan terlihat seorang remaja dengan paras cantik berlari kearah Alisya. Saat sampai,remaja itu menggandeng tangan Alisya dan berjalan berdampingan layaknya pasangan.

"Lepasin gue El," Alisya merasa risih saat banyak orang menatapnya dengan tatapan aneh.

"Gak mau, semua orang harus tahu kalo Elma revalyna putri punya temen yang cantik," jawabnya sambil mempererat gandengannya. Alisya hanya menarik nafas pelan menghadapi Elma yang mempunyai sifat bar bar dan kadang kekanak-kanakan.

Bel masuk berbunyi.semua siswa siswi yang masih berada di luar kelas berbondong-bondong untuk masuk kelas nya masing masing.

"Alisya Belva," guru yang mengkaji pelajaran matematika itu memanggil nama siswa satu persatu untuk di masukkan pada catatan absen.

Alisya mengangkat tangannya saat nama nya terpanggil.

"Alfio sandra sena,"

Semua siswa bergiliran mengangkat tangannya hingga sampai pada absensi terakhir. Selama pelajaran Alisya terus menguap karena semalaman ia tak bisa tidur. Waktu terasa begitu lama bagi Alisya,hingga akhir nya waktu yang di tunggu tunggu tiba juga. Apalagi jika bukan waktu mengisi perut ke kantin.

Alisya dan Elma berjalan berdampingan saat menuju ke kantin. Hal itu membuat nya menjadi pusat perhatian para siswa siswi yang ada di sepanjang koridor. Bagaimana tidak,Alisya berasal dari Rusia,ia pindah ke Indonesia dari satu tahun yang lalu. Selama ia belajar di Indonesia, banyak sekali pria yang berusaha mendekatinya hanya untuk kepopuleran semata.

Setelah selesai memesan makanan masing masing mereka segera mencari kursi kosong untuk duduk, tapi nihil semua terisi penuh oleh ratusan siswa SMA GARUDA.

Hingga akhirnya Elma menemukan tempat duduk yang bisa mereka gunakan, hanya saja disana sudah terisi 3 orang dan dua tersisa. Terpaksa mereka bergabung daripada tidak sama sekali.

Alisya duduk tepat disamping lelaki yang menjabat sebagai ketua kelas di kelasnya. Dan Elma duduk berhadapan dengan Alisya tepat di sampingnya sudah ada dua orang laki laki yang sedari tadi sudah senyam senyum tak jelas melihat Gelagat Alfio yang terlihat salah tingkah.

Setelah menghabiskan makanannya, Alisya segera kembali ke kelas, berbanding dengan Elma yang masih berdiam diri dikantin hanya untuk melihat laki laki yang berasal dari kelas sebelah.

Dari kejauhan terlihat dua orang siswi berdiri di lorong kelas ips-2 seperti tengah menunggu kedatangan seseorang.

Alisya menatapnya tajam saat dia orang siswi itu menghalangi jalannya. Mereka berdua adalah Sheila dan sarah,Dua sejoli yang memiliki kebiasaan merundung siswa siswi lain yang terlihat lemah.

"Gue cuma mau bilang jangan pernah deketin Alfio," ucapnya dengan nada angkuh dan tangan bersedekap dada.

"gak minat," ucap Alisya dan melenggang pergi begitu saja membuat emosi Sheila memuncak.

"Awas aja lo," desis Sheila tajam.

***

Bel pulang sudah berbunyi dari sepuluh menit yang lalu. Tapi Alisya masih enggan untuk meninggal kan kelas nya. Hingga saat sedang asyik berkutik dengan buku catatan nya ia di hampiri oleh seseorang yang membuat nya terkejut.

"Belum balik?" tanya nya dengan nada datar.

"Keliatannya?" Alisya terlihat kesal mendengar pertanyaan yang tak penting dari Alfio-si ketua kelas.

"Gak keliatan," jawab Alfio enteng dan melenggang pergi begitu saja.

Untung saja mood Alisya tidak terlalu buruk hari ini,jika tidak ia sudah menendang bokong Alfio dengan tendangan mautnya.

Saat Alisya menuju parkiran, ia dikejut kan oleh seseorang yang tiba tiba berada di hadapan nya,ralat.mungkin Alisya yang tak menyadari keberadaannya sejak tadi, sehingga ia menabrak punggung yang ada dihadapannya cukup keras.

"Awssh." ringis Alisya pelan.

Lelaki itu pun menoleh saat merasakan ada seseorang yang menabrak nya.

"Lo gak papa?" tanya nya sambil melepas earphone yang bertengger di kepalanya.

Alisya terdiam beberapa saat ketika tatapan nya bertemu dengan lelaki di hadapan nya.

"Lo gak papa kan?" tanya nya lagi memastikan.

"E-iya gue gak papa," jawab Alisya ketika tersadar dari keterpukauan nya. Ah,semua kekesalan dalam diri Alisya sirna begitu saja saat melihat ketampanan pada wajah lelaki itu. Lo ganteng lo aman.

"Gue duluan," lanjut Alisya sambil melenggang meninggal kan lelaki yang tak sengaja di tabrak nya.

Lelaki itu hanya menatap kepergian Alisya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Mirip banget sama lo sya," gumam nya pelan sambil tersenyum miris.

***

Setelah beberapa lama menghabis kan waktu di perjalanan, akhir nya Alisya sampai di rumah nya.setelah memasukkan motornya kedalam garasi, Alisya segera masuk ke rumah yang bergaya minimalis.

Semenjak pindah ke Indonesia, kedua orang tua Alisya menjadi lebih sering meninggalkan rumah dengan Alasan jadwal pekerjaan mereka padat. Hal itu membuat Alisya kesepian, andai saja ia punya saudara kandung, pasti Alisya tak akan pernah merasakan yang namanya kesepian.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Belva Sena [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang