Chapter 9

111 51 32
                                    

Di malam yang sunyi
Di suasana yang sepi dan tak terasa rintik hujan pun turun. Gak tahu kenapa cuma lo yang mau gue temui buat bilang

"GENTENG RUMAH LO BOCOR"

~Alisya Belva~

Setelah kejadia di taman, Alisya mengurungkan niat nya untuk pergi ke kantin.

"Sasya siapa sih, perasaan orang yang manggil gue selalu typo," gumam Alisya pelan.

Saat melewati koridor kelas ips, ia melihat sudah ada Sarah dan Sheila yang menunggu Alisya di depan kelasnya.

Saat Alisya hendak melewati nya, tangan nya di cekal oleh Sarah.

"Lo bego apa gimana? Udah berapa kali gue bilang jangan deketin Alfio," ucap nya sambil menunjuk wajah Alisya.

"Gue gak ada niatan buat deketin dia," balas Alisya santai. Melihat emosi Sheila memuncak Alisya tersenyum miring.

"Udah? Kuping gue pengang nih denger suara lo," saat Alisya hendak pergi, tangan nya kembali di cekal oleh Sheila.

"Tunggu dulu," Sheila menghadang adik kelas nya yang hendak lewat dan mengambil segelas es teh dari tangan nya.

Adik kelas nya itu terlihat ketakutan dan melenggang pergi begitu saja.

BYURR

Alisya melotot tak percaya saat Sheila menyiram kan es teh itu ke tubuh nya sendiri.

"Lo jahat banget sya," teriak Sarah seakan mengerti rencana busuk Sheila.

"Maksud lo apa hah?" ucap Alisya tak kalah emosi.

Dari arah yang berbeda Alfio beserta kedua sahabat nya menghampiri mereka bertiga.

"Gue salah apa sama lo sya?" tanya Sheila sambil menangis.

Tiba tiba saja Alfio menghampiri Sheila dan membawa nya ke UKS untuk mengganti pakaiannya.

"Ikut gue," ucap nya dengan nada yang menahan emosi.

"Maksud lo apa fitnah gue kaya gitu?" ucap Alisya emosi sambil menarik baju Sarah.

Sarah hanya tersenyum miring dan melenggang pergi begitu saja.

"Ada apa sya?" tanya Elma yang baru saja datang karena kebetulan ia akan pergi ke kantin.

"Gue juga gak tahu," jawab Alisya sambil melenggang pergi menuju UKS.

Saat sampai ia melihat Alfio yang sedang memberikan minum kepada Sheila.

Saat menyadari keberadaan Alisya, tatapan Alfio berubah tajam.

"Maksud lo apa?" tanya nya pada Alisya sambil terus membelakangi nya.

"Lo nyalahin gue?" tanya Alisya tak percaya.

"Gue gak ngapa ngapain dia," jawab Alisya santai.

"Jelas jelas lo yang nyiram es teh ke baju Sheila," jelas Sarah.

"Minta maaf," titah Alfio dengan nada dingin. Sheila yang mendengar nya pun tersenyum miring tanpa di ketahui siapa pun.

"Gak usah Al-"

"Minta maaf," titah nya memotong ucapan Sheila.

"Cepet dong," ucap Sarah jengkel.

"Gak! Gue gak ada salah sama dia," Alisya melenggang pergi begitu saja tanpa menghirau kan Alfio yang memanggil nya.

Setelah Alisya pergi, Alfio menarik nafas pelan sambil pergi begitu saja.

"Al," panggil Sheila.

"Berisik," desis Alfio tajam.

"Nyebelin banget si," Melihat Alfio pergi Sheila kesal setengah mati.

"Udah, bentar lagi juga luluh," ucap Sarah menenangkan.

Belva Sena [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang