Senja yang indah butuh awan
Yang hitam.~Alfio Sandra Sena~

Tring
notifikasi masuk di ponsel Alisya.ia yang tengah sibuk mengeringkan rambut pun menunda aktivitasnya.
Elma🐷 :sya,gawattt
Anda: apaan?Elma🐷 :Aldino sama Alfio
Berantem.Anda : apa urusannya?
Elma🐷 :pokok nya lo harus kesini sekarang.
alisya mendengus kesal membaca pesan dari Elma.ia sangat malas untuk pergi keluarsekarang,apalagi jika harus menemui kedua laki laki itu.
Drt drt
ponsel yang berada di genggaman Alisya bergetar.
"hallo,"ucap Alisya saat panggilannya terhubung.
"sya gawat lo harus kesini sekarang,"Suara Dava terdengar panik.
Alisya menarik nafas panjang.
"iya iya gue kesana."setelahnya, ia memutuskan telponnya sepihak.
Alisya benar benar frustasi hari ini.ia sedang sangat merindukan kedua orang tuanya,dan dua manusia itu malah menambah beban pikiran Alisya.
setelah berganti pakaian Alisya bergegas pergi ke alamat yang di berikan dava.dengan mengendarai motor kesayangannya ia melesat membelah jalanan yang ramai.setelah sampai,Alisya memarkirkan motornya dengan terburu buru.dan memasuki gedung tua dimana tempat temannya berada.
BUGH
Terdengar suara pukulan sangat keras dari lantai atas.dengan secepat kilat Alisya berlari melewati anak tangga.
BRAKK
alisya menendang pintu yang ada di hadapan nya.dengan nafas terengah engah Alisya mendekati dava yang sedang bersembunyi di ketiak Gerald.
Dengan seenak nya Dava mendorong Alisya kehadapan Alfio yang sudah siap memberikan pukulan mentah pada muka Aldino yang sudah babak belur.
"ngapain?"tanya Alfio dengan suara dingin dan tatapan yang menghunus tajam.
BUGH
Alfio meringis ketika merasakan pipinya berdenyut karena menerima pukulan secara tiba tiba dari Alisya.semua orang yang berada di sana terkejut melihat Alisya yang berani memukul Alfio yang emosinya sudah di ubun ubun.
"gak salah liat gue?"tanya Dava dan Gerald bersamaan.
"sahabat gue emang the best,"teriak Elma menyemangati Alisya.rasa kesal nya pada Alfio berkurang satu persen karena melihat Alfio yang mendapat pukulan dari Alisya.
Alfio menatap Alisya dengan tatapan dingin.
"nyebelin banget sih lo,"ucap Alisya kesal.Aldino yang mendengar nya pun tertawa mengejek sambil terus memegangi sudut bibir nya yang robek akibat pukulan kuat Alfio.
"lo juga,"Alisya melotot kesal ketika mendengar tawa Aldino.
"rasain lo,"ucap Dava mengejek Aldino sambil menjulurkan lidah nya.
Alisya menghampiri Dava dan Gerald yang sedang puas tertawa.lalu menjewer telinga kedua nya.
"kalian juga malah manggil gue kesini,bukannya lerai mereka hm?"
"aduhh aduh..sya sakit,iya maaf kita salah,"
"kita gak berani kalo Alfio udah ngamuk sya,"sambung Dava sambil berusaha melepaskan tangan Alisya dari telinga nya.
Alisya melepaskan jeweran nya dan mendekati Alfio yang sedang saling memberikan tatapan tajam dengan Aldino.
"kalian kenapa berantem sih?kayak anak kecil aja,"tanya Alisya sambil bergantian menatap mereka berdua.
"gak penting,"ucap Alfio sambil beranjak pergi dari tempat itu.
"ya kalo gak penting ngapain berantem bego?"tanya alisya kesal.tapi pertanyaannya itu sama sekali tak dihiraukan oleh Alfio.
"yuk pulang,tinggalin aja curut satu itu,"ajak Elma pada ketiga teman nya.
"sya,"Alisya menghentikan langkah nya saat merasa namanya di panggil.ketiga temannya pun ikut berhenti saat Alisya berhenti berjalan.
"gue suka sama lo,"lanjut Aldino.
"terus?"Alisya berbalik badan dan menatap Aldino dengan Alis yang terangkat sebelah.
"gue mau lo jadi pacar gue,"jawab Aldino sambil meringis karena luka basah yang ada di sudut bibir nya.
"sorry,"jawab Alisya cepat dan meninggal kan gedung tua itu.
"gue bakal berusaha buat dapetin lo," teriak Aldino saat Alisya menjauh dari hadapan nya.
"jangan mimpi lo,"ucap Elma ketus sebelum benar benar pergi.
Duutt
"ahhhh lega banget,sorry Al gue kelepasan,"ucap Dava dengan cengiran khas nya sebelum ditarik Gerald.

KAMU SEDANG MEMBACA
Belva Sena [END]
DiversosIni tentang Alisya... Seorang dengan rasa kecewa yang mendalam terus membelenggu hatinya. Ya, Alisya, wanita dengan segala emosinya yang tak pernah terluapkan. Hingga suatu hari ia mengetahui rahasia yang semua orang sembunyikan, semua itu membuat...