Chapter 10

124 50 28
                                        

Biarkan terdapat sedikit jarak antara hubungan, biarkan angin surga menari di antaranya. Cintai
Satu sama lain namun biarkan seperti lautan yang bergerak
Diantara pantai jiwamu.

~Alfio Sandra Sena~

Bel pulang baru saja berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel pulang baru saja berbunyi. Alisya segera membereskan alat tulis nya dan pergi dari kelas untuk menuju parkiran.

"Ouh iya gue lupa, gue kan gak bawa motor," gumam Alisya sambil menepuk jidat nya.

Ia melihat sekitar untuk menemukan keberadaan Elma. Tapi nihil ia tak ada di parkiran.

"Gue pesen taxi aja deh," ucap Alisya akhir nya.

"Gue anter," ucap seseorang yang tiba tiba muncul di belakang Alisya.

Alisya yang sedang mengetikkan sesuatu di ponselnya pun menoleh.
Alisya tampak berpikir sejenak.

"Boleh deh," final Alisya.

Ia naik ke atas motor besar Aldino dengan mudah. Aldino tersenyum senang membuat kadar ketampanannya di atas rata rata.

Tanpa Alisya sadari, Alfio yang sedari tadi melihat interaksi kedua nya mengepalkan tangan nya kuat menahan emosi.

"Lo kenapa?" tanya Gerald ketika menyadari perubahan Alfio.

"Gak," jawab Alfio dan berjalan meninggal kan kedua sahabat nya.

"Al," panggil Gerald.

"Alfi kenapa?" tanya Dava bingung.

"Lemot banget sih lo," desis Gerald dan meninggal kan Dava sendirian.

***

"Thanks ya," ucap Alisya setelah sampai di rumah nya.

"Iya santai aja," ucap Aldino sambil terus memandang Alisya dengan tersenyum.

"cantik," ucap nya tanpa sadar.

"Hah?" reflek Alisya.

"E-enggakpapa," Aldino tersenyum kaku, ia sangat gugup.

"Ya udah gue masuk dulu," ucap Alisya pamit ketika merasakan kedua pipinya memanas karena ucapan Aldino.

"gue juga mau balik,"

Aldino langsung meninggal kan halaman rumah Alisya dengan mengendarai motor besar nya.

Alisya segera masuk ke kamar untuk mengistirahatkan badannya yang sangat lelah.

Di lain tempat, Alfio terlihat kesal mengingat Alisya pulang bersama Aldino. Ia merutuki diri nya sendiri karena telah memarahinya.

Ting

Ia membuka aplikasi watsap saat ada notifikasi dari grup yang di buat oleh Dava dengan anggota berisikan 3 orang.

Cucu nenek tapasya🐵


Dava🐽 :"Al 🧐"

Anda: hm

Dava🐽 :"fio😍"

Gerald🐮 :lo kenapa gblk?

Dava🐽 :Gerald💩

Gerald🐮 mengeluarkan Dava🐽

Gerald🐮 :lo tadi knp?

Anda : Aldino

Gerald🐮:nyerah gue chatan
Sama lo.

Anda :trsrh

Gerald🐮 menambahkan Dava🐽

Dava🐽 :lo kwenapa?

Anda : aldn plng sm alsy

Dava🐽 :

Gerald🐮 :lo cemburu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gerald🐮 :lo cemburu?

Anda :gk.bhy

Gerald🐮 : Bohay?😍

Anda : serah.

Alfio menaruh ponsel nya asal sambil menarik nafas pelan. Perasaan nya menjadi tak karuan ketika mengingat kejadian tadi.

"Al," panggil seseorang dari depan pintu kamar Aldino.

"Masuk bun,"

"Ini bunda buatin minuman untuk kamu di minum yah," ucap Diana-bunda Alfio sambil menyimpan nya di atas nakas.

Alfio hanya membalas nya dengan anggukan. Diana yang menyadari perubahan anak nya, tersenyum sambil duduk di samping Alfio.

"Anak bunda kenapa?" tanya nya lembut.

"Alisya," Diana yang mengerti pun tersenyum sambil mengusap pelan punggung Alfio.

"Gakpapa,dia bakal baik baik aja," ucap nya menenangkan.

Alfio pun hanya mengangguk lesu. Ia hanya takut semua nya akan terulang kembali.

"Ya sudah di minum ya jus nya,"

"Bunda mau ke bawah dulu," lanjut nya sambil membawa nampan kosong.

Lagi lagi Alfio hanya membalasnya dengan anggukan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Belva Sena [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang