chapter 29

25 5 31
                                        

Sederhana saja. Jika air matamu menetes setelah mengingatnya, berarti dia masih segalanya.

~Alfio sandra sena~

Sudah dua hari Alisya berada di Rusia, tetapi Alfio sama sekali tidak menghubunginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah dua hari Alisya berada di Rusia, tetapi Alfio sama sekali tidak menghubunginya. Ia semakin kesal saat Gavril terus menerus mengirim pesan agar Alisya mau menerimanya kembali.

"Sya." Kavia berhasil membuyarkan lamunan Alisya.

Alisya mengalihkan pandangannya pada Kavia yang sudah duduk di hadapannya.

"Gue denger Gavril satu sekolahan sama lo." tatapan Alisya berubah tajam lalu beranjak dari tempat tidur dan pergi begitu saja.

"Sya, lo mau kemana?" Kavia bingung dengan tingkah Alisya yang selalu berubah.

Alisya terus berjalan tanpa tujuan dengan tatapan yang kosong dan wajah pucat.

Drtd drt

Alisya merogoh sakunya saat handphonenya bergetar. Matanya berbinar saat mengetahui siapa yang menelpon.

"Sya." terdengar suara Alfio dari sebrang sana yang membuat hati Alisya menghangat.

"Tumben nelpon," ketus Alisya.

"Cuma mau mastiin aja kalo lo belum mati," ucap Alfio di iringi dengan kekehan kecil.

"Bagus dong kalo gue mati, lo bebas mau macarin banyak cewek," ucap Alisya terlanjur kesal saat mendengar jawaban Alfio.

"Ogah, gue suka nya cewek spek singa." lagi lagi Alisya di buat kesal dengan ucapan Alfio.

Alisya tersenyum smirk saat mendapat ide cemerlang di otaknya.

"Al udah dulu ya, temen cowok gue udah nungguin bye." Alisya mematikan telponnya sepihak lalu tertawa lepas membayangkan ekspresi kesal Alfio.

Alisya rasa kehadiran Alfio sangat berpengaruh dalam hidupnya. Ia harap semuanya akan baik baik saja.

Setelah menutup telponnya Alisya kembali berjalan sambil menikmati pemandangan yang selalu terlihat indah di mata Alisya.

Hari sudah petang tapi Alisya masih enggan beranjak dari tempat ia berada. Alisya berada di taman, menikmati pemandangan sore yang begitu cocok untuk dinikmati.

Ting

Alisya membuka handphonenya saat terdengar notifikasi masuk.

Belva Sena [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang