Chapter 41

16 5 0
                                    

Pada akhirnya, aku akan selalu berlari kembali padamu, bukan karena aku lemah tapi karena aku jatuh cinta padamu.

~Alisya Belva~

Alfio terkejut mendengar penuturan Annora,ia tak habis fikir dengan Sheila,bagaimana bisa ada orang tak sewaras itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alfio terkejut mendengar penuturan Annora,ia tak habis fikir dengan Sheila,bagaimana bisa ada orang tak sewaras itu.

"Lo harus ngelindungin Alisya," ucap Annora dengan raut wajah khawatir.mulai saat itu Alfio akan mengawasi kemanapun Alisya pergi dengan memasang pelacak di handphone nya yang tentu saja memakai bantuan sang asisten yang ada di rumah Alisya.

Alfio tersenyum senang setelah mendapat kabar dari Ratna bahwa semuanya berjalan lancar.

Hari hari berlalu dengan baik baik saja,ralat.mungkin tidak dengan Alfio,kedua sahabatnya masih belum menemuinya,begitu juga dengan Alfio dengan gengsi segede harapan ortu yang sama sama rnggan untuk berdamai.

Semakin hari penyakit yang diderita Alfio memburuk,membuat ia harus kembali ke rumah sakit untuk penyembuhan.

Sudah tiga jam Alfio tak sadarkan diri,membuat Annora khawatir akan keadaannya.tanpa berfikir panjang Annora meninggalkan rumah sakit dan kembali menemui Alisya.

Saat sampai di tempat yang ia tuju,Annora menekan belum yang berada tak jauh dari tempat ia berdiri.untuk kesekian kalinya Annora menekan bel,hingga keluar sosok perempuan yang sedang ia cari.

"Ngapain lagi Ra?" tanya Alisya yang tak suka melihat kedatangannya.

"Sekarang Alfio kritis di rumah sakit," ucap Annora berharap Alisya mau menemui Alfio.

"Harus berapa kali gue bilang?kalo gue gak peduli," final Alisya dan kembali menutup pintu.dengan cepat Annora menahannya agar Alisya mendengarkan ucapannya.

"Lo mau tahukan alasan sikap Alfio berubah?" tanya Annora dengan cepat.Alisya menatap Annora dengan tatapan tak peduli.

"Gak usah bahas itu lagi," bentak Alisya dan kembali menutup pintunya tapi tertahan oleh Annora.

"Alfio ngidap penyakit asma,makin hari penyakitnya makin parah-" Annora menggantung ucapannya dan menghela nafas kasar.

"Dokter bilang kemungkinan untuk Alfio bertahan hidup sangat kecil," setetes air mata lolos begitu saja di pipi Annora,Alisya hanya diam tak bereaksi apa apa.

"Dia gak mau kalo suatu saat dia pergi,lo nangisin cowok kayak dia," bagaikan disambar petir hati Alisya terasa sangat sakit,Alisya tak menyangka dengan pola fikir Alfio.

"Semua itu gak guna sekarang," lirih Alisya dan meninggalkan Annora dengan keadaan kecewa.

Alisya kembali mengurung dirinya di kamar,ia menarik rambutnya frustasi. Ia terus memikirkan ucapan Annora tadi.entah dorongan darimana,Alisya mengambil kunci motornya dan melesat menuju rumah sakit.bagaimanapun Alisya masih mempunyai hati nurani untuk menjenguk Alfio walau kunjungannya itu sebatas TEMAN.

Belva Sena [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang