Chapter 19

50 21 3
                                        

Mencintaimu dalam waktu yang lama tentu aku bisa,
namun kehilanganmu sebentar saja sungguh berat rasanya.

~Alfio Sandra Sena~

"Lo jadian sama manusia kulkas itu?" Tanya Elma tak percaya sambil berjalan kearah Alisya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo jadian sama manusia kulkas itu?" Tanya Elma tak percaya sambil berjalan kearah Alisya.

"E-enggak, siapa juga yang mau jadian sama dia," jawab Alisya mengelak dan melepas bekapan nya dari Gerald.

"Yang lo omongin itu bohong kan Dav?" Tanya Alisya sambil memberikan isyarat agar tidak berbicara sesuai kenyataannya.

"Enggak kok, gue ngomong bener tadi Alfio yang bilang ke gue," jawab Dava dengan tampang tak berdosanya membuat Alisya ingin melempar nya ke neraka saat itu juga.

"Alfio beneran udah jadian?"

"Masa iya?"

"Kalo dia udah jadian, Sheila gimana?"

"Aaa hati gue sakit banget, gue juga gak kalah cantik kok sama Alisya kenapa gak milih gue aja."

Bisik bisik dari siswi yang ada di sana sama sekali tak Alisya perdulikan.

"Emang kenapa kalo kita jadian?" Akhirnya Alfio yang bersuara.

Semua siswa siswi terkejut mendengar penuturan Alfio. Alisya yang mendengar itupun menepuk jidat nya pelan sambil merutuki diri ya sendiri.

"Alisya sasimo banget si."

"Iya Alfio dipacarin Aldino juga di embat."

Ucapan dari siswi yang duduk di pojok kanan membuat Alisya tersulut emosi.

Dengan gerakan cepat ia menghampiri siswi tersebut dan menjambak rambut nya dengan brutal.

"Maksud lo apa hah? Sirik lo? " tanya Alisya sambil memperkuat jambakannya. Semua orang yang ada di kelas hanya menatap nya dengan ekspresi terkejut.

"A-aw sakit" siswi itu meringis kesakitan sambil berusaha melepaskan tangan Alisya dari rambut nya.

Siswi yang ada di sebelah nya tak diam saja ia berusaha membalas jambakan Alisya, tapi nihil Alisya dengan sigap menghindari nya dan tangan yang sebelah nya menjambak rambut siswi yang bernama Siska itu. Kalau soal jambak menjambak, Alisya tak perlu diragukan lagi.

"Aws ish sakit lepasin," Siska meringis saat rambut nya di tarik Alisya.

"Sya sabar," ucap Dava sambil berusaha melepas kan tangan Alisya dari kedua siswi itu.

Belva Sena [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang