Terkadang ketika aku menutup mata, aku tidak bisa melihat.
~Dava Rivaldy~
Alisya pergi kesekolah bersama Alfio,ia sengaja menjemput Alisya karena takut terjadi apa apa.
Jangan tanyakan Annora,ia pergi menaiki taxi untuk pergi kesekolah.saat memasuki kelas,Dava beserta Gerald berlari mendekati Alisya untuk menanyakan sesuatu.
"Sya,lo udah balikan sama Alfio," bisik Gerald sambil pandangannya tak lepas dari Alfio yang sedang menatapnya dengan tatapan menyebalkan.
Alisya mengangguk sebagai jawaban,keadaan mereka sedang berdiri seperti orang yang sedang berdiskusi yang tentunya Alfio hanya menatapnya dari tempat duduknya.
"Disogok apa sama Alfio?" tanya Gerald dengan nada penasaran.
"Icecream," jawaban Alisya membuat Dava dan Gerald menatapnya dengan tatapan cengo,semudah itukah membujuk Alisya?
Dava dan Gerald berbalik ketempat duduknya sambil terus terbatuk yang di paksakan.Alfio hanya menatapnya sekilas dan kembali memainkan game di handphonenya.
"Ck,lo gak mau bujuk kita buat maafin lo?" tanya Gerald sambil duduk ditempatnya dan bersedekap dada.
"Kita ikhlas kok kalo di sogok Lamborghini," sahut Dava tapi Alfio masih tak peduli dan terus memainkan handphonenya.
"Al," panggil Dava karena ia tak kunjung menjawab ucapan mereka berdua.
"Apaan?" tanya Alfio tanpa mengalihkan pandangannya.
"Lo gak mau minta maaf sama kita?" tanya Dava dengan nada kesal.
"Ogah," jawab Alfio enteng dan menidurkan kepalanya dengan bertumpu pada tangannya sebagai bantalan.dua sejoli itu hanya menatapnya tak percaya dan kembali ke dunianya masing masing.
"Kenapa Sya?keliatan ceria banget," tanya Elma yang baru masuk ke kelas.
"Gue udah baikkan sama Alfio," jawab Alisya seadanya,Elma yang mendengarnya pun ikut tersenyum senang,ia tak akan lagi melihat Alisya yang selalu terlihat murung.
"Syukur deh,gue seneng dengernya," jawab Elma dan menatap Alisya dengan tatapan yang sangat tulus.
Jam pelajaran telah berlalu,semua siswa siswi berhamburan dari kelasnya untuk pergi ke kantin.sekarang pertemanan yang belum lama ini hancur sudah kembali seperti semula dan
ada satu personil tambahan yaitu Annora.Waktu istirahat sangat cepat berlalu bagi Alisya,ia masih merindukan canda tawa bersama teman temannya,begitu juga kelima teman Alisya yang sangat senang ketika melihat sifat periang Alisya kembali.
Alfio mendekatkan wajahnya pada Alisya yang tak lepas dari tatapan teman temannya.
"Abdi bogoh ka anjeun," semua orang yang melihatnya sudah tersenyum penuh arti sambil menatap dua sejoli itu.
"Artinya?" tanya Alisya sambil menoleh memandang wajah tampan Alfio.
Alfio beranjak dari duduknya sebelum menjawab pertanyaan Alisya,lalu membungkukan badannya sambil tersenyum jahil.
"Lo kayak monyet," bisik Alfio membuat emosi Alisya bergejolak,Alfio yang mengetahui hal itu berlari terbirit birit meninggalkan kantin,alhasil terjadilah kejar kejaran sampai mengelilingi satu sekolah.keempat temannya itu hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku mereka berdua.
"ALFIO GOBLO*k SINI LO," teriak Alisya saat melihat Alfio memanjat pohon yang ada di belakang sekolah,Alisya seperti seorang yang tengah kesetanan yang siap menerkam Alfio.
"Alisya cantik maafin gue ya," pinta Alfio yang masih bertengger diatas pohon.
"Gak ada maaf buat lo," Alisya melempar batu pada Alfio yang sayang nya lemparan Alisya meleset.
"Sya maafin gue ya,nanti pulang sekolah gue beliin icecream," bujuk Alfio yang terlihat ketakutan melihat amarah Alisya.
Alisya menarik nafasnya untuk meredakan emosinya.
"Oke gue maafin,jadi sekarang turun," titah Alisya terlihat menahan emosinya.
"Lo gak bakal ngapa ngapain gue kan?" tanya Alfio memastikan,ia takut jika turun Alisya akan menerkam nya dan mencabik cabik nya.
"Iya cepetan bel udah mau bunyi," terlihat Alisya sangat gemas pada Alfio.
Perlahan Alfio menuruni pohon yang ia naiki dan menunjukkan cengiran khasnya melihat Alisya yang sudah menatapnya dengan tatapan menyala.
"Jadi maksud lo apa ngatain gue kayak gitu?" tanya Alisya dan menjewer telinga Alfio dengan seluruh tenaganya.
"Aw-a-i-iya maaf Sya," Alfio memohon sambil berusaha melepaskan jeweran Alisya.
"Enggak," tolak Alisya dan mempererat jewerannya.
"A-Alisya cantik maafin gue ya," pinta Alfio dengan nada memohon.
"Gak mau Alfio dugong," ledek Alisya tanpa melepaskan tangannya dari telinga Alfio.
Bel sudah berbunyi,Alisya sudah memasang ancang ancang dan berlari meninggalkan Alfio,tak mau kalah Alfio pun ikut berlari sehingga terjadi balapan.
Saat memasuki pintu kelas,Alisya dan Alfio tak mau mengalah untuk bergiliran masuk,guru yang sedari tadi berada disana terlihat sangat geram melihat kelakuan dua murid nya.
"Berdiri!" titah guru yang mengkaji pelajaran biologi itu tak mau dibantah.mereka berdua sudah menjadi pusat perhatian seisi kelas,Alisya tak memperdulikan nya sama sekali dan berdiri di samping Alfio dengan kaki terangkat sebelah.
Tangan Alfio bertumpu pada pundak Alisya sehingga terjadi lagi keributan.
"Awasin tangan lo dugong," bisik Alisya dengan nada membentak sambil melotot tajam.
"Numpang bentar sya,badan gue pegel," jawab Alfio enteng.hal itu membuat khodam singa Alisya kembali keluar.
"Enak aja lo," Alisya mendorong Alfio cukup keras sehingga terjatuh pada pangkuan guru Biologi yang sedang duduk.alhasil terjadilah aksi tatap tatapan antara keduanya mengundang tawa semua murid yang ada dikelas.
"ALFIO GUE GAK NYANGKA TERNYATA LO BELOK," teriak Dava dan di sambut dengan tawa semua murid.
Dengan cepat Alfio beranjak dari pangkuan sang guru dan disambut oleh tatapan tajam yang sedari tadi menatapnya.
"Kurang ajar kamu Alfio," guru Biologi itu terlihat sangat emosi,Alisya hanya tertawa cekikikan melihat wajah Alfio yang seperti sedang menahan berak.
"Maafin saya pak," ucap Alfio dan berlari sekencang nya keluar kelas.
Anyeong.
Up lagi
Vote+komen=menghargai karya author.
Bay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belva Sena [END]
RandomIni tentang Alisya... Seorang dengan rasa kecewa yang mendalam terus membelenggu hatinya. Ya, Alisya, wanita dengan segala emosinya yang tak pernah terluapkan. Hingga suatu hari ia mengetahui rahasia yang semua orang sembunyikan, semua itu membuat...