Jika kamu suruh aku untuk melupakanmu, yang harus aku lakukan hanya pergi ke kantor Lurah dan buat surat keterangan tidak mampu.
~Alisya Belva~
Sekarang Alfio dan Alisya sudah ada di pekarangan rumah nya.
"Salim dulu," Alfio memberikan tangan nya, Saat Alisya hendak masuk.
Dengan sedikit enggan Alisya menyalimi tangan Alfio. Ia tersenyum melihat ekspresi muka Alisya.
Alisya melotot saat menyadari sesuatu.
"Sini ikut gue," ajak Alisya sambil menarik Alfio kerumah nya.
"Kenapa?" Tanya Alfio sambil terus berjalan mengikuti Alisya.
Saat sampai ditoilet dengan cepat Alisya mencuci tangan nya dengan sabun.
"Cuci tangan lo," titah Alisya setelah ia selesai. Alis Alfio terangkat sebelah mendengar ucapan Alisya.
"Cuci aja cepetan," ucap Alisya tak mau di bantah. Tanpa mengatakan apapun, Alfio mencuci tangannya.
"Non udah pulang?" Teriak Ratna dari ruang belakang.
"Udah bi, tolong siapin cemilan," sahut Alisya.
"Iya non."
Setelah selesai acara mencuci tangan, Alisya dan Alfio pergi ke ruang tengah untuk beristirahat sebentar.
"Ini non, aduh ada si ganteng, gimana kabar nya?" Tanya Ratna ramah sambil meletakkan camilan nya di meja.
"Baik bi," jawab Alfio sambil tersenyum.
"Ya udah bibi kedapur dulu, camilan nya jangan lupa dimakan ya," ucap Ratna sebelum melenggang pergi.
"Iya bi makasih," ucap Alisya sambil tersenyum hangat. Senyuman itu membuat jantung Alfio berdegup kencang, wajah Alisya terlihat semakin cantik ketika ia tersenyum.
"kuping lo kenapa merah?" Tanya Alisya saat menyadari sesuatu.
"Gakpapa," jawab Alfio sambil mengusap pelan kuping nya. Alfio sangat malu saat itu, kuping nya akan memerah saat ia bersemu.
"Gue balik," pamit Alfio sambil beranjak dari duduk nya.
"Cepet amat," ucap Alisya cemberut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belva Sena [END]
AcakIni tentang Alisya... Seorang dengan rasa kecewa yang mendalam terus membelenggu hatinya. Ya, Alisya, wanita dengan segala emosinya yang tak pernah terluapkan. Hingga suatu hari ia mengetahui rahasia yang semua orang sembunyikan, semua itu membuat...