Chapter 26

29 10 3
                                    

..Selamat tinggal bunda,,

~Alisya Belva~

Setelah menghabiskan waktu 14 jam di pesawat, Alisya akhir nya sampai di Rusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menghabiskan waktu 14 jam di pesawat, Alisya akhir nya sampai di Rusia. Dengan tergesa-gesa ia keluar dari bandara dan memesan taxi untuk menuju tempat tinggal nya. Alisya tak berhenti tersenyum memikirkan hari menyenangkan dengan kedua orang tuanya.

Hanya menghabiskan waktu 15 menit, Alisya sudah sampai di depan rumah yang terlihat megah. Setelah membayar, perlahan Alisya membuka pagar besar yang menjadi benteng rumah nya karena ia memiliki kunci cadangan.

Setelahnya Alisya berjalan perlahan menuju pintu rumahnya yang sangat ia rindukan selama setahun ini.

Alisya menekan bel yang tak jauh dari nya, tapi tak ada sahutan dari dalam. Untuk kesekian kalinya Alisya menekan bel tak ada jawaban apapun. Hingga saat Alisya beranjak pergi, tiba tiba pintu terbuka menampilkan pria paruh baya, dengan baju tidur yang melekat di tubuhnya.

Alisya dengan cepat berbalik badan, dan matanya berbinar ketika melihat Luthfi yang berdiri di depan pintu dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Ayah," panggil Alisya sambil berjalan memeluk nya erat. Tak ada balasan sama sekali dari Luthfi.

"Ayah kenapa gak pernah ngabarin Lisya?" tanya Alisya setelah melepas pelukannya. Luthfi hanya menatapnya dengan tatapan kosong.

"Bunda mana?" Luthfi hanya terdiam mendengar pertanyaan Alisya.

Dengan cepat Alisya masuk kerumah dan berteriak memanggil wanita yang sangat ia rindukan.

"Yah, bunda belum pulang?" tanya Alisya sambil matanya terus mencari keberadaan Alana. Lagi lagi pertanyaan Alisya tak Luthfi jawab, tatapannya terlihat sangat sendu.

"Yah," panggil Alisya karena pertanyaan nya tak kunjung di jawab.

"Bunda kamu udah gak ada," jawab Luthfi dengan suara parau nya dan terlihat dari tatapan nya banyak kesedihan yang sedang ia pendam.

"Ayah bercanda kan?" tanya Alisya sambil terus menggoncang tubuh Luthfi.

"Ayah serius"

Deg

Dunia Alisya terasa runtuh, ia terduduk lemas di lantai. Ia benar benar tak percaya dengan apa yang terjadi. Setetes air mata luruh begitu saja.

"Engak, bunda pasti masih hidup," Alisya berdiri dan kembali menggoncang tubuh Lutfhi yang terlihat sangat rapuh.

"Bunda lagi kerjakan? Bunda gak bakal ninggalin Lisya," deras air mata membasahi pipi Alisya. Dengan cepat Lutfhi memeluk tubuh Alisya yang hampir terjatuh.

"Bunda udah gak ada sya," ucap Lutfhi lirih sambil terus memeluk erat anak semata wayang nya. Alisya tak sadarkan diri di pelukan Lutfhi.

"Sya," panggil Lutfhi saat tubuhnya berhenti bergetar.

Belva Sena [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang