Chapter 21

43 18 1
                                    

Langit tidak selamanya cerah, kadang hujan pun bisa membawa bencana dan perasaan juga sering kali bisa terluka.

~Alfio Sandra Sena~

Saat ini Alisya telah bersiap untuk pergi kesekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Alisya telah bersiap untuk pergi kesekolah. Saat membuka pintu, terlihat Alfio yang sudah menunggu di halaman rumah Alisya. Ia tersenyum kecil melihat wajah cantik Alisya.

"Ayok," ajak Alfio dengan raut wajah yang kembali datar.

Alisya naik keatas motor dengan mudah sambil tangannya terus berpegangan kebahu Alfio. Dengan cepat Alfio memindahkan tangan Alisya kepinggang Alfio dengan sebelah tangan nya.

"YA AMPUN GUE LUPA," teriak Alisya saat menyadari sesuatu.

Alfio melirik nya dari kaca spion sambil mengangkat alis nya.

"HANDPHONE GUE KETINGGALAN," jawab Alisya seakan mengerti raut wajah Alfio.

"Al gue harus balik ke rumah," pinta Alisya saat berhenti di lampu merah.

"Udah terlambat," jawab Alfio sambil terus fokus kedepan.

"Ya udah turunin aja disini, gue mau naik taxi," jawab Alisya kesal. Ia tak bisa hidup tanpa handphone kesayangan nya itu.

Selama di perjalanan Alisya tak bersuara sama sekali. Hingga akhirnya mereka sampai di sekolah. Setelah turun dari motor, Alisya pergi begitu saja meninggalkan Alfio yang sedang memarkirkan motornya.

"Sya lo gakpapa kan?" Tanya Elma ketika melihat wajah Alisya yang lesu.

"Handphone gue ketinggalan," jawab Alisya sambil mendudukan dirinya di kursi.

"Yaelah gue kira apaan," ucap Elma kesal mendengar penuturan Alisya.

"Masalah nya Yoongi ada disana," lanjut Alisya semakin lesu.

"Lo dari kapan jadi Army?" Tanya Elma tak percaya sambil mengubah posisi duduk nya menghadap Alisya.

"Dari semalem, itupun karena mimpiin Yoongi," jawab Alisya jujur.

"Lo udah mimpiin Yoongi? Gila!! Gue aja yang udah lama ngebiasin Taehyung gak pernah mimpiin dia," jelas Elma antusias.

"Pokoknya gue mau handphone gue," decak Alisya kesal.

Tiba tiba seseorang menyimpan handphone di meja Alisya tanpa berkata apapun.

"Gak gue gak butuh," ketus Alisya saat mengetahui siapa yang menyimpan handphone tersebut.

Belva Sena [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang