Chapter 5

130 70 50
                                        

Dilihat dari garis wajah,
Jangankan aura-aura jahat.
Aura kasihpun kalah dengan kecantikan mu.

~Gerald Renaldy~

Sekarang Alisya tengah berada di supermarket yang ada di dekat rumah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Alisya tengah berada di supermarket yang ada di dekat rumah nya. Ia berniat untuk berbelanja stok makanan. Saat sedang asyik mencari semua keperluan, tiba-tiba seseorang datang menghampiri Alisya.

"Lo sendiri di sini?" tanya Aldino sambil tersenyum yang membuat siapa saja terpukau.

"Nggak, sama satu RT gue ke sini," ketus Alisya.

Aldino pun hanya terkekeh pelan mendengar jawaban dari Alisya. Alisya sama sekali tak menghiraukan Aldino di samping nya, ia terus berjalan untuk mengambil semua barang yang dibutuhkan.

Saat hendak membayar, Aldino tiba tiba saja membayar semua belanjaan Alisya yang lumayan banyak itu. Alisya sama sekali tak menolak, karena tak baik menolak rejeki. kira kira seperti itu isi hati Alisya saat ini.

Setelah selesai, ia segera menuju tempat di mana sepeda nya berada. Alisya memang pergi ke supermarket dengan menaiki sepeda,kata nya agar lebih sehat dan ramah lingkungan.

"Thanks," ucap Alisya sebelum menaiki sepeda nya.

"Iya santai aja," Aldino tersenyum hingga terlihat lesung di pipi nya.

"Ya udah gue duluan," tanpa berlama lama ia segera mengayuh sepeda nya meninggal kan Aldino yang tengah memperhati kan nya.

"Cantik banget sya persis kayak lo," gumam Aldino sambil tersenyum getir.

***

Saat Alisya pulang ke rumah ia di kejut kan oleh kehadiran dua orang yang tak di kenali nya.

"Permisi non, kita pekerja baru di rumah ini," ucap seorang wanita paruh baya yang seakan mengerti kebingungan Alisya.

"Kerja?" beo Alisya.

"Iya non kata nyonya dia akan kembali ke Rusia untuk menyelesaikan pekerjaan."

Alisya terkejut mendengar penuturan dari dua orang yang ada di depan nya. Ia heran kenapa kedua orang tua nya tidak memberitahu Alisya kalau mereka akan kembali ke Rusia.

"Ya sudah semoga kalian betah ya kerja di sini," ucap Alisya sambil tersenyum.

"Iya non makasih, ouh ya kenalin nama saya Ratna" ujar nya memperkenalkan diri.

"Saya ujang," ujar lelaki yang sudah cukup berusia sambil tersenyum.

"Alisya," ucap Alisya sambil tersenyum manis.

"Alisya duluan ya," setelah mengatakan itu ia segera memasuki rumah nya.

Alisya membaringkan tubuh nya di atas kasur yang empuk. Pikiran nya terus menerawang, ia heran kenapa kedua orang tua nya sama sekali tak memberitahu Alisya.

Tiba tiba suara notifikasi dari handphone Alisya membuyarkan lamunan Alisya.

Elma🐷:sya gue ke rumah lo ya

Anda:hm

Elma🐷:gue otw sya

Setelah membalas chat dari Elma ia membuang ponselnya nya ke sembarang arah.

"Lo siapa?" tanya Alisya kaget ketika ada seorang perempuan yang tengah membelakangi nya. Hawa saat itu sangat lah panas aneh nya AC di kamar Alisya masih menyala.

"Gue sama yang lain pergi ya," ucap perempuan itu sambil terus membelakangi Alisya.

"Pergi? Maksud lo apa si,"

"Gue sayang sama lo," ucap nya sebelum benar benar pergi meninggal kan Alisya.

Dari arah yang berbeda sudah ada dua orang yang tengah melambaikan tangan seakan ingin mengucapkan salam perpisahan pada Alisya.

Perlahan kabut putih yang menghalangi penglihatan Alisya menghilang. Ia terkejut bukan main saat melihat jelas bahwa dua orang itu adalah orang tua nya.

"BUN,YAH JANGAN TINGGALIN ALISYA!!" teriak Alisya. Ia berusaha untuk berlari ke arah kedua orang tua nya berada, tapi nihil mereka semakin menjauh, perempuan yang membelakangi Alisya berjalan menuju kedua orang tua nya. Di sana orang tua nya tengah tersenyum seakan menyambut perempuan itu dengan gembira.

"Bunda, ayah jangan tinggalin alisya"
Semua nya menghilang dari pandangan Alisya begitu saja.

"Bunda! ayah!"

Alisya terbangun dari tidur nya, keringat dingin membasahi sekujur tubuh nya.

"Ya ampun sya lo kenapa? Nih minum dulu,"

Alisya menerima nya dan meneguk nya sampai habis tak tersisa.

"Lo kok ada di sini?" tanya Alisya setelah sedikit tenang.

"Pas gue datang,Gue di suruh ke kamar sama Asisten lo," ucap Elma menjelaskan.

"Lo kenapa si kayak mimpi buruk gitu?" tanya Elma penasaran.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Belva Sena [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang