Chapter 7

119 59 29
                                    

Apapun yang kamu katakan
Bagaimanapun kamu menolaknya
Cinta tetap berada disana menunggumu mengakui keberadaannya.

~Alfio Sandra Sena~

"Aws,sakit bego!" ringis Alisya sambil memukul pelan tangan Alfio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aws,sakit bego!" ringis Alisya sambil memukul pelan tangan Alfio. Ia tak memperdulikan Alisya dan terus mengobati nya dengan telaten.

"Ini den, non di minum dulu," ucap bi Ratna sambil menyediakan camilan dan minuman di atas meja.

"Gue mau balik," ucap Alfio setelah mengobati kaki Alisya.

"Minum dulu," titah Alisya saat Alfio hendak beranjak.

"Gak usah." saat itu Alfio beranjak untuk pulang dan mendekat kan wajah nya sambil membisikan sesuatu.

"Lain kali hati hati," ucap Alfio dengan suara beratnya.

Alisya melotot mendengar ucapan manusia kulkas di depan nya.

Alfio melenggang keluar begitu saja tanpa memperdulikan ucapan Alisya.

***

Keesokan harinya Alisya sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Dengan perlahan ia menuruni tangga, kaki nya masih terasa sangat sakit, tapi ia bersikeras ingin bersekolah walau pun Ratna sudah melarang nya. Memang dasar nya Alisya keras kepala.

Ia berniat memesan taxi karena kaki nya yang sakit tak memungkinkan kan untuk ia mengendarai motor.

Saat membuka pintu, ia di kejutan kan oleh seseorang yang tengah duduk di atas motor. Alisya merasa tidak asing dengan orang itu. Ya dia Alfio, untuk apa ia di sini dan tidak memberi tahu Alisya.

"Naik."

Belum sempat Alisya bertanya, Alfio sudah menyuruh nya naik ke atas motor.

Selama di perjalanan hanya suasana hening yang tercipta di antara mereka.

Setelah memakan waktu selama 20 menit akhir nya mereka sampai di parkiran sekolah. Bisik bisik dari siswa yang ada di parkiran sama sekali tak mereka hiraukan.

"Thanks," ucap Alisya sambil memberikan helm pada Alfio.

"Hm."

"Kenapa lo gak bilang kalo mau jemput gue?" tanya Alisya menanyakan pertanyaan yang tadi sempat tertunda.

"Harus?" jawab nya.

"Terserah," ucap Alisya akhir nya. Ia tak mengerti jalan pikiran cowok itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Belva Sena [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang