Chapter 32

16 4 0
                                    

Aku bukan pelampiasan di saat pemeran utama tidak ada.

~Alisya Belva~

Sudah satu minggu Luthfi pulih dari sakit nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah satu minggu Luthfi pulih dari sakit nya. Sekarang Luthfi beserta yang lainnya sudah berada di bandara untuk mengantar kepulangan Alisya ke Indonesia.

"Ayah harus janji nyusul Alisya pulang ke Indo," Luthfi tersenyum mendengar penuturan putrinya. Ia mengecup kening Alisya lama sebelum mengatakan sesuatu.

"Ayah janji,setelah pekerjaan disini beres,ayah langsung kembali ke Indonesia," Alisya tersenyum senang mendengar jawaban Luthfi.

Alisya membalikkan badannya agar berhadapan dengan Kavia. Terlihat dari wajahnya ia sedang menahan  air mata yang memaksa keluar,tanpa berlama lama Alisya memeluk Kavia erat dan pertahanan Kavia runtuh saat itu juga,ia terisak dipelukan Alisya.

"Lo kenapa nangis bego?" tanya Alisya sedikit berbisik dalam keadaan masih berpelukan.

"Gue sendirian lagi disini," lirih Kavia sambil mempererat pelukannya. Nafas Alisya sesak karena pelukan Kavia semakin erat,dengan sekuat tenaga Alisya melepasnya dan memberikan tatapan tajam pada Kavia yang sudah tersenyum jahil.

Jadwal penerbangan sudah tiba,sebelum menaiki pesawat ia sudah meminta maaf pada Gelya karena sudah bertingkah tak sopan dihari sebelumnya. Alisya melambaikan tangannya saat sudah berada di tangga terakhir,lalu setelahnya ia menghilang dibalik pintu pesawat yang sudah tertutup rapat.

***

Setelah menghabiskan waktu hampir 14 jam diperjalanan,akhirnya Alisya sampai di bandara Indonesia.sebelumnya ia berjanji orang yang pertama kali akan ditemuinya adalah lelaki yang mengisi hidupnya selama beberapa bulan terakhir.

Alisya menyeret kopernya untuk menaiki taksi. Saat hendak memasukinya Alisya melihat lelaki yang perawakannya sangat Alisya kenali.Alisya mengurungkan niatnya untuk menaiki Taxi dan berlari kearah lelaki yang lumayan jauh darinya.

Tanpa berpikir panjang Alisya memeluknya dari belakang hingga ia merasakan tubuh lelaki yang di peluknya menegang.

"Lo nungguin siapa? Gue kan gak pernah bilang kalo mau pulang," tanya Alisya tanpa melepas pelukannya.

"Gue nungguin Annora," jawab Alfio datar dan mampu membuat Alisya melepas pelukannya.wajah Alisya berubah menjadi murung saat mendengar Alfio memanggil nama wanita lain.

"Annora siapa?" tanya Alisya berusaha menahan sesak didada.

"Temen," jawab Alfio sambil menatap Alisya dingin.raut wajah yang biasa ia tunjukan pada Alisya menghilang saat itu juga.

Belva Sena [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang