Chapter 43

20 6 0
                                        

Aku mau dimadu, asal kamu mau diracun

~Aldino Putra Arryza~

Saat Alisya dan Alfio menuju parkiran,Alisya teringat sesuatu yang harus ia selesaikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Alisya dan Alfio menuju parkiran,Alisya teringat sesuatu yang harus ia selesaikan.

"Gue kebelakang dulu ya," izin Alisya untuk pergi ke taman sekolah yang berada di belakang gedung.

"Ngapain?" tanya Alfio sambil menaikan sebelah alis nya.

"Gue mau nyelesain masalah sama Aldino," jawab Alisya seadanya.

"Lo lupa Aldino yang-"

"Ssstttt," Alisya menaruh telunjuknya di bibir Alfio sehingga ucapannya terpotong.

"Bukan Aldino yang bunuh Sasya,gue yang bakal cari tahu siapa pembunuh sebenernya," jelas Alisya tanpa lepas pandangannya dari Alfio.

"Gue ikut," pinta Alfio tak mau dibantah.

"Al," panggil Alisya seakan membujuk Alfio agar tetap disini.

"Gak ada penolakan," bantah Alfio dan mendapat helaan nafas dari Alisya.

"Lo harus janji buat gak nyari masalah sama dia," Alfio mengangguk dengan wajah murung.

Mereka berdua pergi ke taman belakang untuk menemui Aldino.Alisya berjalan mendekati Aldino yang tengah menunggunya sedangkan Alfio hanya memperhatikannya dari kejauhan karena Alisya takut Alfio membuat keributan.

"Din," panggil Alisya pelan dan terus menundukkan kepalanya.

Aldino menoleh dengan tatapan berbinar saat melihat keberadaan Alisya.

"Maaf,maafin gue karena udah nuduh lo," lanjut Alisya dengan rasa penyesalan yang teramat besar.

"Gue udah maafin lo," jawab Aldino sambil tersenyum tipis.

"Thanks ya," final Alisya hendak membalikan badannya tetapi dengan cepat Aldino mencekal tangannya.

"Gue suka sama lo Sya," Aldino menatap Alisya penuh harap.

"Gue ngerti lo pasti terpuruk banget sama kematian Sasya,apalagi atas semua tuduhan yang lo Terima-" Alisya menggantung ucapannya dan menatap Aldino lekat.

"Tapi jangan kayak gini,kita jalani hubungan kita sebagai temen kayak dulu," tolak Alisya secara halus tetapi mendapat gelengan dari Aldino.

"Gue udah terlanjur sayang sama lo," Alisya menatap Aldino tak percaya,masalah nya akan semakin rumit jika sudah begini.

Disisi lain,Alfio terlihat sangat emosi melihat interaksi mereka berdua,tapi sekuat tenaga Alfio menahan emosinya karena takut Alisya akan menerkam nya jika mencari keributan dengan Aldino.

Alisya menangkup wajah Aldino dengan kedua tangan nya.

"Dengerin gue," Alisya menatap Aldino dengan tatapan serius,Aldino hanya balik menatapnya dengan tatapan sendu.

"Lo cowok baik,penyayang,dan masih banyak sisi positif yang ada di diri lo,gue yakin masih banyak cewek yang lebih baik dari gue yang sayang sama lo," mata Aldino memerah mendengar hal itu.

"Kalo gitu pacarin gue," bantah Aldino cepat,Aldino menggenggam tangan Alisya erat.

Alisya menggeleng mendengar penuturan Aldino,ia menatap Alfio sekilas yang tak berada jauh dari nya untuk mengisyaratkan agar tetap diam di tempat.

"Lo gak mau kan liat gue sedih?" tanya Alisya dengan mata yang sudah berkaca kaca.Aldino menggeleng  mendengar pertanyaan Alisya.

"Ikhlasin gue ya,gue udah bahagia sama orang lain," ucap Alisya dengan nada halus dan memohon.

"Gue bisa bahagiain lo," jawab Aldino cepat.Alisya menarik nafas panjang mendengar ucapan Aldino.

"Din," panggil Alisya dengan nada memohon.

Aldino menatap Alisya dengan tatapan sendu berpadu dengan kecewa.

"Ikhlasin gue ya,dan gue harap lo bisa perbaiki hubungan lo sama Alfio," pinta Alisya sambil meletakkan tangannya di pundak kekar Aldino.

Aldino mengangguk dengan sedikit terpaksa,ia tak mau merenggut kebahagiaan Alisya dan sahabat nya,setidaknya ia merasa sedikit lega setelah mengutarakan perasaannya pada Alisya.

Alisya memeluk Aldino sambil tersenyum kecil.

"Gue tahu lo pasti ngerti sama keadaan gue," Alisya melepas pelukannya dan berjalan mendekati Alfio lalu menariknya berjalan menuju Aldino.

"Minta maaf sama Aldino," titah Alisya pada Alfio yang sedang menatap Aldino angkuh.

"Gak," tolak Alfio dan memalingkan wajahnya sambil bersedekap dada.

"Cepetan," ucap Alisya gemas pada Alfio.

"Gak mau," tolak Alfio lagi membuat Alisya frustasi.

"Alfio dugong cepetan," ucap Alisya sambil mencubit pinggang Alisya.

"Gue tunggu maaf dari lo," final Aldino dan pergi meninggalkan mereka berdua dengan hati hancur,ikhlas,itu yang harus Aldino lakukan agar semuanya baik baik saja.

"Jangan hubungin gue sebelum lo minta maaf sama Aldino," ucap Alisya dan menendang bokong Alfio lalu pergi begitu saja.

"Jangan gitu dong Sya," teriak Alfio sambil berlari mengejar Alisya.

"Selesain masalah lo dulu sama Aldino," final Alisya dan tak memperdulikan panggilan Alfio yang terus mengejar nya.

🐒🐒🐒

"Sorry," ucap Alfio dengan nada menantang dan gaya yang angkuh.Aldino hanya menatapnya dengan tatapan jengkel.mereka berdua tengah berada di sebuah jalanan yang terlihat sepi.dan kalian tahu seperti apa keadaan mereka?
Alfio berada di sebrang jalan,tak berbeda jauh dengan Aldino yang berdiri di sebrang jalan yang satunya.

"Lo minta maaf atau ngajak ribut?" tanya Aldino jengkel melihat Alfio yang menatapnya dengan tatapan menantang.

"Dua duanya," jawaban Alfio membuat Aldino ingin menghajarnya saat itu juga tapi sayang nya mobil besar lewat dengan kecepatan yang sangat amat pelan.

"Kenapa?" tanya Alfio saat melihat wajah Aldino memerah.

"Minta maaf yang bener," teriak Aldino dari sebrang jalan.

"Ini udah lebih dari bener," sahut Alfio dan melesat pergi meninggalkan Aldino yang terlihat sangat emosi sekaligus jengkel.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Belva Sena [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang