04. SWITCH!

23.2K 1.4K 63
                                    

Entah kesialan apa yang tengah menimpa seorang Lee Jeno hingga dirinya dihukum untuk membersihkan toilet sekolah..

Bersama dengan Na Jaemin.

Helaan napas pasrah sudah berkali-kali keluar dari bibir tipis Jeno. Sejak tadi dirinya terus mencoba menulikan pendengarannya dari semua dirty talk yang keluar dari bibir Jaemin.

Pemuda dengan surai dark blue itu sudah mengocehkan puluhan dirty talk sejak mereka masuk ke toilet ini bersama untuk menjalani hukuman.

Jeno tak habis pikir, apakah Na Jaemin yang tengah berada di hadapannya ini adalah Na Jaemin yang berbeda dengan yang di lihat orang-orang? Maksudnya, Jaemin di mata orang-orang adalah sosok yang pintar, baik, dan pemilik reputasi yang baik di sekolah ini. Sedangkan, Jaemin yang sejak tadi malam Jeno lihat adalah Jaemin yang nakal, frontal, dan pemilik ribuan dirty talk.

Apa Jaemin memiliki kepribadian ganda? Itulah isi otak Jeno saat ini.

Jeno kembali menghela napasnya, ia melempar begitu saja pel-an yang sejak tadi ia pegang.

Jaemin yang melihat itu tentu saja langsung menoleh ke arah Jeno, "ada apa Jeno?" Tanyanya.

Jeno mendengus sebal, "aku selesai jadi aku akan pergi. Telingaku panas sejak tadi terus mendengar kalimat-kalimat kotormu." Cecarnya yang di hadiahi tawa ringan dari Jaemin.

Jaemin mengulum senyuman lalu melipat tangannya di depan dadanya sambil menatap ke arah Jeno.

"Apa kamu akan pergi sekarang, Jen? Tanpa memperkosa dan melakukan hal-hal panas denganku dulu? Aishh, sayang sekali!" Ujar Jaemin dengan wajah yang berpura-pura sedih. "Padahal aku berfikir kita akan melakukan sesuatu yang panas loh, apalagi saat ini orang-orang tengah sibuk di kelasnya jadi tidak ada orang di sini." Sambung Jaemin, ia sempat menghentikan ucapannya sebelum kembali melanjutkan perkataan panasnya.

"Lagipula kamu boleh memilih loh, ingin memasuki aku atau aku yang memasuki kam—"

"Tutup mulutmu, Na Jaemin." Potong Jeno cepat, pipinya sudah mulai memerah karena mendengar kalimat-kalimat Jaemin.

Jaemin mengulum senyum di tempatnya berdiri, ia memperhatikan Jeno dengan tatapan menggodanya. Dengan perlahan ia berjalan mendekati Jeno dan tanpa sepatah kata apapun tangannya sudah memegang pinggang milik Jeno, ia mengikis jarak di antara keduanya.

"Akan aku tutup, but with your lips."

Baru saja pemuda Na itu mendekatkan bibirnya dengan bibir submisive nya itu, tiba-tiba ia tersentak karena submisive nya itu mendorongnya hingga membuat tubuhnya bertemu langsung dengan tembok.

Tidak hanya itu, bahkan Jeno—oknum yang mendorong Jaemin, kini sudah berdiri di hadapannya Jaemin, mengunci semua pergerakan Jaemin dengan tangannya yang berada tepat di kanan kiri wajah Jaemin.

Posisi mereka kalau di lihat-lihat cukup terbilang intim.

Pemuda Lee itu menatap Jaemin dengan tatapan yang sulit di jelaskan, berbanding dengan Jaemin yang menatapnya dengan tatapan kesenangan.

Jeno menghela napasnya, "hentikan semua ini Na Jaemin. Diam saja bukan berarti aku memperbolehkan kamu terus menerus menggodaku." Ujar Jeno, ia masih menatap wajah Jaemin. "Shut up your God damn mouth and lupakan semua kejadian yang pernah kita lakukan, anggap semua yang sebelumnya terjadi hanyalah imajinasi atau mimpimu semata," lugas Jeno.

Alih-alih menuruti ucapan Jeno, Jaemin malah terus mengulumkan senyumannya. Tangannya mulai kembali memegang pinggang Jeno, ia mengikis jarak di antara keduanya, lalu sebelah tangannya bahkan kini sudah mulai mengusap punggung pemuda Lee itu.

SWITCH! | JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang