Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeno bergerak gelisah saat merasa tubuhnya tengah dipeluk erat oleh seseorang dari belakang, kedua tangannya juga dicengkeram dengan satu tangan lainnya yang memeluk tubuhnya.
Jeno mendesis saat merasakan deruan napas tepat di area tengkuknya.
Dengan setengah terpaksa Jeno membuka matanya, ia berjengit kaget kala menyadari dirinya benar-benar tengah berada dalam rengkuhan seseorang.
Jeno bergerak brutal; mencoba melepaskan rengkuhan tersebut. Namun hasilnya nihil karena kepalanya yang tiba-tiba terasa pusing.
"Eughh, kepalaku.." keluh Jeno, dahinya mengernyit saat merasakan pusing yang tiba-tiba menghantam kepalanya.
Suara Jeno tentunya langsung membuat sosok yang tengah memeluknya itu terusik, sosok dibelakangnya itu langsung melepaskan cengkraman tangannya pada tangan Jeno, membuat Jeno seketika langsung berbalik guna mengetahui siapa yang memeluknya.
Boom! Jeno langsung membulatkan matanya saat manik hitamnya bertatapan langsung dengan mata rusa milik Jaemin. Alih-alih terkejut Jaemin malah mengerejapkan matanya dengan seulas senyum hangat dibibirnya.
"Good morning, cat."
Jeno mendelik, rasanya ia ingin muntah saat mendengar panggilan dari Jaemin. Jeno bergerak brutal, mencoba melepaskan rengkuhan tangan Jaemin yang masih memeluknya.
"Na Jaemin, lepaskan!" Sentaknya yang dijawab gelengan kepala dari Jaemin. "Tidak akan."
"Lepas!"
Jaemin masih menggelengkan kepalanya, "tidak."
"Na Jaemin!"
"Yayaya, baiklah."
Pada akhrinya Jaemin mengalah, ia dengan berat hati melepas pelukannya pada tubuh Jeno membuat pemuda Lee itu buru-buru bangun dan beralih duduk dipinggir kasur.
Ia memegang kepalanya yang pening, didetik kemudian matanya membola sempurna karena terkejut, apa-apaan ini?! Dimana dia?!
Jeno berbalik, obsidian hitam itu menatap tajam Jaemin yang tengah duduk bersandar di headboard kasur dengan sepuntung rokok yang terselip disela-sela jarinya.
Jeno memincingkan matanya saat menangkap benda nikotin yang diapit diantara jari telunjuk dan jari tengah Jaemin.
"Kau merokok?" Tanya Jeno yang tampaknya sedikit tidak percaya dengan pemandangan didepannya. Jaemin mengangguk, tangannya meraih bungkus rokok yang tergeletak diatas nakas lalu melempar pada Jeno.