"Jaemin! Lepaskan!"
Jeno terus meronta saat pacarnya itu menarik kasar tangannya untuk masuk ke dalam rumahnya.
Jaemin sama sekali tak menggubris, alih-alih melepaskan tangan Jeno, Jaemin malah semakin kuat mencengkram tangan pacarnya itu.
Jaemin menarik kasar Jeno menuju kamarnya, ia membuka pintu putih itu dengan kasar lalu mendorong Jeno agar masuk ke sana.
"Apa yang salah denganmu, Na Jaemin?!" Sentak Jeno sambil menatap nyalang sosok Jaemin yang tengah mengunci pintu itu.
Jaemin yang mendengar itu tentunya langsung berbalik, ia balas menatap tajam ke arah Jeno.
Perlahan, Jaemin mulai berjalan maju mendekat ke arah Jeno, membuat sang empu langsung menatapnya was-was. Tanpa diminta, kaki Jeno perlahan bergerak mundur seiring dengan langkah Jaemin yang makin mendekat ke arahnya.
"Na Jaemin!" Sentaknya lagi, namun sama sekali tak di gubris oleh pacarnya itu.
Brugh!
Sial, Jeno tersudutkan!
Pemuda Lee itu terhimpit diantara meja dan Jaemin, dengan Jaemin yang kini mengukungnya sambil menatapnya dengan tatapan datar.
Jeno meneguk salivanya, ia balas menatap manik coklat milik Jaemin.
Sebelah tangan Jaemin naik, mengusap pipi hingga sudut bibir milik Jeno.
"Wah, sepertinya pereda mabuk pemberianku bekerja sangat cepat padamu ya?" Tanya Jaemin dengan diakhiri sebuah kekehan, namun Jeno yang biasanya kesal dan menghangat saat mendengar kekehan Jaemin, hari ini dirinya malah merasa takut saat bibir ranum pacarnya itu terkekeh.
Tangan Jeno naik, menepis tangan Jaemin dari bibirnya. "Kau memberiku pereda mabuk?"
Jaemin mengangguk, "menurutmu?"
"Terimakasih."
Jaemin berdecak, ia menarik tangan Jeno lalu menahannya tepat disamping kepala pacarnya itu.
"Kenapa berterimakasih? Aku kan mau menyakitimu."
Mata Jeno membelalak, "apa maks-EMPHH!"
Belum sempat Jeno menyelesaikan bicaranya, bibir ranum Jaemin sudah lebih dulu bertemu dengan bibirnya.
Jaemin melahap abis bibir pacarnya itu, ia menahan kedua tangan Jeno disamping kepalanya agar tidak memberontak.
Kepala Jaemin bergerak ke kanan kiri, mencoba menemukan posisi ternyamannya untuk mencumbu kucing manisnya itu.
Jeno menggelengkan kepalanya, ia tetap mencoba memberontak meski hasilnya nihil.
Merasa ada perlawanan, Jaemin pun geram, emosinya terus saja tersulut setiap dirinya mengingat dan melihat Jeno.
Baru saja tadi sore ia merasa bahagia yang teramat dengan Jeno, namun malam harinya ia harus melihat hal paling tidak pernah ia bayangkan.
Jaemin geram, lantas ia menggigit bibir pacarnya itu membuat cairan merah keluar dari sana diiringi erangan sakit Jeno.
Saat melihat kesempatan, Jaemin langsung memasukkan lidahnya ke dalam mulut Jeno, mengabsen setiap sudut dalam mulut pacarnya itu dengan harapan Jeno akan pasrah dan tunduk dibawahnya.
Namun hasilnya tetap sama. Jeno masih saja memberontak dan tidak mau kalah, ia tidak membalas ciuman Jaemin melainkan terus memberontak.
"Eumphh! Na Jaemin!" Sentaknya yang langsung membuat laki-laki yang tengah mengukungnya itu langsung menghentikan ciumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCH! | JAEMJEN
Fanfic⚠️ MATURE! BXB! JAEMJEN AND NOMIN AREA! - "Want to switch?" - start: 16-11-22 finist: ON GOING! *update tergantung mood #2 jaemjen 21-11 #3 ljn 03-12 - #2 ljn 11-02 #2 jaeminjeno 13-12 #1 jaeminjeno 16-12 #1 leejeno 24-12 #2 najaemin 16-05