Ferrari merah Jaemin berhenti tepat didepan rumah milik Jeno, ia menoleh ke arah pacarnya lalu melempar senyum hangatnya.
"Sudah sampai, sayangku."
Jeno berdecak saat mendengar kata 'sayangku' diakhir kalimat yang di ucapkan Jaemin, matanya melirik ke arah rumah yang akhir-akhir jarang menjadi tempat pulangnya, helaan napas berat keluar dari belah bibir Jeno, membuat sosok di sampingnya langsung menatapnya bingung.
"Cattie, are you okay? Something wrong, cattie?" Tanya Jaemin yang dibalas dengan gelengan kepala oleh Jeno.
Laki-laki bersurai hitam itu menggeleng sambil berkata, "tidak ada yang salah, selain bisakah kamu berhenti memanggilku cattie disetiap tempat dan waktu?"
Jaemin menggelengkan kepalanya dengan senyum polos dibibir, "tidak bisa dan tidak akan pernah bisa."
"Lagipula, cattie itu sangat menggemaskan, iyakan? Sangat cocok denganmu," imbuh Jaemin sambil menaik turunkan alisnya membuat pacarnya hanya bisa menghela napas pasrah.
Jeno melepas seatbelt yang melingkar ditubuhnya lalu disusul dengan tangannya yang bergerak membuka pintu mobil milik Jaemin.
Baru saja kakinya melangkah ingin turun dari sana, tiba-tiba pergelangan tangannya sudah lebih dahulu di cekal oleh Jaemin membuat sang empu reflek menoleh ke arah Jaemin sambil melayangkan tatapan bingung.
"Why?"
Jaemin mengulas senyum polosnya, jari telunjuknya terulur menunjuk ke arah bibirnya sendiri.
"A kiss for me?"
Jeno berdecak, "jangan aneh-aneh." Jengah Jeno sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Jaemin.
Jaemin menggelengkan kepalanya, "kiss me first, then i'll let you go," rajuk Jaemin dengan sambil mempoutkan bibirnya lucu.
Jeno bersungut, alih-alih menjawab, laki-laki bersurai hitam itu lebih memilih untuk berusaha melepaskan genggaman Jaemin, namun hasilnya malah sia-sia karena Jaemin yang makin mempererat genggamannya.
"Jaemin!" Sentak Jeno sambil menatap nyalang pacarnya itu.
Alih-alih takut, Jaemin malah balik menatap Jeno dengan tatapan tak kalah garang.
"Kiss me first!" Jeno berdecak kesal.
"Keterlaluan!" Sungutnya, kalau begitu sudah tak ada pilihan lain, selain..
Chup!
Pemuda Lee itu benar-benar menyatukan bibirnya dengan bibir Jaemin, memberikan ciuman singkat dibibir ranum milik Jaemin, membuat sang empu tersenyum penuh kemenangan disela-sela ciuman yang diberikan oleh Jeno.
Jeno hanya memberikan ciuman sekilas, tidak seperti Jaemin jika menciumnya.
"Sudahkan? Sekarang lepaskan tanganku."
Jaemin terkekeh, "iya-iya, aku lepas."
Tunggu, apa kalian pikir Jaemin benar-benar akan melepaskan kucingnya dengan semudah itu? TENTU SAJA, TIDAK!
Jaemin tersenyum miring lalu alih-alih melepaskan tangan Jeno, ia malah menarik tangan pacarnya dengan sekali tarikan hingga Jeno sedikit terkejut dan langsung menubrukkan dirinya tepat diatas tubuh Jaemin.
Jeno membulatkan matanya, ia langsung melayangkan tatapan nyalang pada sosok yang kini berada dibawahnya itu.
"Na Jaem—emphh!"
Belum sempat Jeno menyelesaikan bicaranya, bibir Jaemin sudah lebih dahulu membungkam bibirnya.
Jeno mencoba melepaskan tautan bibirnya keduanya, ia menggelengkan kepalanya secara brutal membuat dominannya itu geram dan langsung menahan tengkuk Jeno—membuat ciuman keduanya makin dalam dan terkesan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SWITCH! | JAEMJEN
Fanfic⚠️ MATURE! BXB! JAEMJEN AND NOMIN AREA! - "Want to switch?" - start: 16-11-22 finist: ON GOING! *update tergantung mood #2 jaemjen 21-11 #3 ljn 03-12 - #2 ljn 11-02 #2 jaeminjeno 13-12 #1 jaeminjeno 16-12 #1 leejeno 24-12 #2 najaemin 16-05