11. SWITCH!

15.9K 1.1K 38
                                    

Jeno menghentikan motor milik Jaemin tepat didepan rumahnya. Jaemin yang merasa kendaraan roda dua itu berhenti tentunya langsung mendongak-mengedarkan pandangannya ke area komplek rumah Jeno.

Jeno tinggal disalah satu rumah di komplek sederhana, tidak terlalu besar namun tidak bisa dibilang kecil juga.

"Ini rumahmu?" Tanya Jaemin yang dibalas anggukan kecil oleh Jeno. Ia melepas pelukan tangan Jaemin ditangannya lalu turun dari motor pacarnya itu.

"Kecil ya?"

"Eh! Tidak! Ini malah rumah idaman, simple vibes!" Sahut Jaemin dengan antusias. Jujur saja, meski rumah Jeno tidak sebesar rumahnya tapi Jaemin sangat menyukai desain rumah itu.

Jeno tersenyum simpul, ia mengembalikan helm Jaemin yang sempat ia pakai. "Pulanglah, terimakasih tumpangannya."

Jaemin merengut, ia mempoutkan bibirnya. "Kamu tidak mengajak aku mampir ke rumahmu dulu?" Tanya Jaemin dengan nada manja. Jeno menggelengkan kepalanya, "tidak."

"Tapi lain kali aku janji akan mengajakmu mampir ke rumahku," imbuhnya yang tentunya membuat Jaemin tersenyum sumringah. "Really?!" Jeno mengangguk kecil.

"Pulanglah, Jaemin-ssi."

"Iya-iya, aku pulang." Jaemin membenarkan posisi duduknya diatas motor. Sejenak ia kembali menoleh ke arah Jeno, tanpa permisi ia menarik tangan Jeno membuat sang empu mendekat.

Jaemin menyatukan bibirnya dengan bibir ranum milik Jeno, ia mengulum bibir pacarnya itu bergantian sebelum kemudian melepaskannya.

"A kiss before leaving." Ujar Jaemin dengan kekehan dibibirnya. Jeno bersungut, "alasan."

"You know, lah! Hahaha!"

Setelahnya, Jaemin memakai helm fullface miliknya. Ia memutar kunci motornya guna menyalakan mesin motor tersebut.

"Aku pergi dulu ya, cuttie. Sampai jumpa besok disekolah~!" Pamit Jaemin yang kembali membuat pipi Jeno memanas. Ia memalingkan wajahnya, "pergilah cepat!"

Jaemin tersenyum kecil dari balik helmnya lalu melajukan motornya meninggalkan area rumah Jeno.

Setelah memastikan pacarnya itu benar-benar pergi barulah Jeno berbalik dan mendekat ke arah pintu rumahnya. Helaan napas berat keluar dari bibirnya sebelum kemudian ia memutar kenop pintu rumahnya.

Ceklek.

BUGH!

PRANG!

"Astaga! Suamiku!"

Jeno yang mendengar suara pecahan benda disusul teriakan dari arah ruang keluarga tentunya langsung berlari menuju sumber suara. Sesampainya disana, matanya menangkap ibu sambungnya yang tengah berdiri-terpaku disana dengan sangat papa yang mengamuk.

"Mama.. pap-MAMA AWAS!" Pekik Jeno saat melihat sang papa berniat melempar pot bunga dari kaca pada wanita didepannya yang merupakan istrinya.

Jeno buru-buru berlari, menerjang sang mama hingga membuat sang empu tersungkur ke lantai.

Prangg!
Dan membuat dirinya sendiri terkenal lemparan pot dari sang papa. Jeno meringis saat merasa kepalanya dihantam pot yang cukup berat hingga pot itu hancur.

Ia jatuh terduduk, bersimpuh dilantai sambil memegangi kepalanya. "Shh, kepalaku.." adunya lirih. Sang mama yang melihat itu tentunya langsung membulatkan matanya, belum sempat ia berlari ke arah Jeno, suaminya sudah lebih dulu sampai pada Jeno dan menarik kerah anak itu membuat Jeno kembali berdiri karena tarikan sang papa dilehernya.

"Suamiku! Jangan!" Pekik Taeyeon-mama Jeno. Ia berlari dengan tergopoh-gopoh ke arah Jeno dan suaminya, Taeyeon menarik tangan Donghae-suaminya sekaligus papa Jeno.

SWITCH! | JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang