benift! 33. SWITCH! [flashback-Jeno ver]

8.2K 822 30
                                    

PRANG!

"AKU AKAN MENGAJUKAN SURAT PERCERAIAN KITA! AKU SUDAH MUAK DENGANMU LEE DONGHAE!"

"SILAHKAN! LAKUKAN SESUKAMU! AKU SUDAH TIDAK PERDULI DENGAN APAPUN TENTANGMU ATAUPUN ANAK KITA!"

PRANG!
BRUGH!

Jeno memejamkan matanya, ia meringkuk didalam pelukan sang kakak dengan tubuh yang bergemetar takut.

Sedangkan Jaehyun, bocah 7 tahun itu memeluk erat tubuh sang adik dengan kedua mata yang terpejam. Jantungnya terus berdegup kencang seiring dengan suara keributan yang terus terdengar dari luar kamarnya.

"Hyung.. aku takut.." lirih Jeno sambil semakin memeluk erat sang kakak. Jaehyun mengangguk, ia semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh kecil sang adik.

Jaehyun mengusap pelan punggung adiknya, mencoba menyalurkan perasaan tenang. "Jeno jangan takut ya, kan ada hyung disini!" Ujarnya sambil mencoba melempar senyum pada adiknya—mengabaikan rasa takut yang menggerogoti dirinya sendiri.

"Tapi hyung.. mama dan papa terus bertengkar.. hiks.." Jeno menangis. Membuat sang kakak ikut terenyuh, lagi-lagi Jaehyun hanya bisa mengusap dan memeluk tubuh kecil adiknya, ia sendiri takut dan bingung harus melakukan apalagi.

Ini bukan kali pertama orang tuanya bertengkar, semakin lama kedua orang tuanya semakin sering bertengkar membuat kedua bocah itu hanya bisa selalu bersembunyi didalam kamar dan saling menenangkan satu sama lain dengan harapan keributan diluar akan segera berhenti dan memberikan ketenangan bagi mereka.

Tak lama setelahnya tiba-tiba suara keributan didepan lenyap, disusul dengan suara pintu kamar Jaehyun yang dibuka dan menampik seorang pria dewasa yang tampak ditelan kemarahan.

Donghae menatap nyalang kedua putranya yang tengah meringkuk di kasur, ia berjalan cepat menuju kasur lalu menarik Jeno dengan kasar.

Rengkuhan Jaehyun terlepas saking kencangnya sang papa menarik tubuh sang adik. Ia panik, terlebih saat Donghae menarik paksa Jeno untuk turun dari kasur.

"Papa! Lepaskan Jeno!" Teriak Jaehyun. Ia buru-buru mengejar sang adik dan menahan tangan Donghae.

Donghae menepis tangan Jaehyun, ia melempar tatapan nyalang pada putra sulungnya.

"Kau! Aku akan membawa adikmu! Dia akan ikut denganku!" Pekiknya marah. Jeno menggeleng, ketakutan lagi-lagi melanda dirinya, ia berusaha sekuat tenaga melepaskan dirinya dari cengkraman sang papa.

"Papa! Jeno tidak mau dengan papa! Mama! Mama! Hyung! Tolong Jeno!" Teriak Jeno histeris, ia berteriak ditengah-tengah tangisnya yang kian histeris lagi.

Krystal yang melihat putranya dibawa tentu langsung berlari mengejar Donghae. Ia buru-buru berusaha menarik putranya dibantu dengan Jaehyun.

"Donghae! Lepaskan putraku!" Pekik Krystal. Ia berusaha sekuat tenaga menarik kembali putra bungsunya dari cengkraman sang suami.

"Mama! Hiks! Mama tolong Jeno!" Tangis Jeno kian pecah, ia tidak mau dipisahkan dari kakak dan mamanya.

Jaehyun ikut menangis, ia memegang erat kaki sang papa. "Papa, jangan bawa Jeno, pa!" Mohon Jaehyun. Alih-alih terenyuh, Donghae malah semakin marah, ia mendorong sang istri dan juga menendang Jaehyun begitu saja sambil melempar tatapan marah pada kedua anggota keluarganya itu.

"Aku tau niat busukmu, Krystal Jung! Jika kedua putra kita ada padamu, maka hanya kamu yang akan mendapatkan harta, iyakan?! Haha! Aku tak akan tertipu dan membiarkan kamu menikmati harta ini!" Sergah Donghae dengan tawa licik di akhirnya.

Krystal menggeleng, ia membantu Jaehyun untuk bangun lalu kembali melempar tatapan nyalang pada suaminya.

"Silahkan! Silahkan ambil semua harta ini tapi lepaskan anakku! Biarkan Jeno bersamaku!" Mohon Krystal.

Donghae berdecak. Dalam satu gerakan ia menggendong tubuh Jeno dipundaknya lalu segera pergi dari sana tanpa menghiraukan raungan tangis putra dan istrinya.

Jaehyun yang melihat adiknya dibawa pergi tentu langsung meraung, ia bangkit lalu berlari mengejar sang papa yang sudah masuk ke dalam mobil.

Jaehyun mengetuk-ngetuk jendela mobil berharap sang papa mau mengembalikan adik kecilnya.

"Jeno! Jeno! Jeno! Jeno!" Panggilnya dengan berteriak, ia panik dan terus mengetuk jendela mobil.

Hingga dapat ia lihat wajah penuh tangis sang adik dari balik jendela, menangis meminta untuk ditolong.

Jaehyun menangis, ia terus mengetuk pintu dan jendela mobil dengan harapan yang sama—adiknya dikembalikan.

Namun alih-alih adiknya kembali, Donghae malah melajukan mobilnya membuat putra sulungnya itu langsung jatuh ke aspal.

"JENO! TIDAK!" Jaehyun berteriak, ia berusaha bangkit sebelum kemudian sang mama keluar dan langsung memeluknya.

Keduanya bersimpuh di atas aspal dingin, Krystal memeluk erat tubuh sang anak dengan tangis keduanya yang pecah.

Jaehyun meronta-ronta, meraung meminta agar adiknya dikembalikan sedangkan Krystal hanya bisa menangis pasrah sambil merasakan tubuhnya yang terluka akibat kekerasan suaminya.

"Jaehyun.. maafkan mama.. sungguh, maafkan mama.."

Next flashback kayanya bakal aku up seiring dengan berjalannya cerita yupp!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next flashback kayanya bakal aku up seiring dengan berjalannya cerita yupp!

Anw, aku juga bakal up flashback punya Jaemin!!
*taoi ga tau kapan :)

SWITCH! | JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang