18. SWITCH!

13.4K 1.1K 94
                                    

Dan inilah destinasi kencan pertama mereka..


Marren's workshop.
Alias bengkel kendaraan.

Jaemin menghela napasnya frustrasi. "Jen, ayolah~ percayakan motormu pada mereka saja, kita harus pergi."

Jeno menggelengkan kepalanya, "tidak bisa."

Jaemin menghela napasnya, ia berjalan untuk duduk di salah satu kursi tunggu yang ada disana. Jaemin mengeluarkan ponselnya, ia menggulir layar ponselnya lalu mencari kontak pemilik bengkel ini.

"Halo tu—"

"Tolong suruh pegawaimu untuk menyelesaikan motor temanku lebih dahulu, aku ada janji dengannya. Jika motornya tak kunjung selesai, dia tidak mau pergi denganku." Titah Jaemin sambil memijat pelipisnya lelah.

"Baiklah tuan, saya akan menyuruh pegawai saya untuk menyelesaikan motor teman anda lebih dahulu," sahut pemilik bengkel itu. "Iya, terimakasih."

Jaemin mematikan sambungan telponnya sepihak lalu kembali menoleh ke arah pacarnya itu, "Jen, kemarilah! Kita tunggu disini," panggil Jaemin.

Jeno mengangguk, ia berjalan pelan menuju tempat Jaemin duduk.

Pemuda bersurai hitam itu mendudukkan dirinya dikursi yang bersebrangan dengan Jaemin. Sesekali ia melirik ke arah motornya guna mengecek perbaikan motornya itu.

"Sudahlah, Jen. Nanti juga selesai, lagipula seharusnya sekarang kita sedang berkencan bukan malah duduk disini menunggu motormu." Celetuk Jaemin, ia bergeming merutuki kejahilan dirinya tadi.

Kalau tau begini ia tidak akan pernah mengempeskan motor pacarnya itu.

Jeno merengut kesal, ia menatap malas ke arah Jaemin. "Ini bengkel langgananmu, Jaemin. Bukan langgananku."

"Bagaimana jika mereka tidak bisa memperbaiki motorku dengan benar?" Cibir Jeno yang dihadiahi decakan kesal oleh pemuda Na itu, ia menatap sinis ke arah Jeno.

"Lee Jeno ku sayang, ini adalah Marren's workshop. Semua orang di kota ini juga tau kalau bengkel ini adalah bengkel terbaik yang ada disini," sahut Jaemin dengan nada bangga sekaligus kesal.

Jeno menggelengkan kepalanya, "walau begitu, ini tetap bukan bengkel langgananku. Jadi aku tidak bisa percaya seratus persen pada bengkel ini." Kekehnya yang tentunya berhasil membuat Jaemin mengehela napas frustasi.

Ia memijat pelipisnya, astaga bukannya berkencan mereka malah harus menunggu motor Jeno!

"Jax!"

Panggilan itu tentunya langsung membuat sepasang kekasih itu menoleh ke arah suara tadi.

Mereka menemukan 2 orang gadis muda yang tengah berjalan menghampiri keduanya.

Dan dengan santainya, kedua gadis itu mendudukkan diri mereka di kursi kosong yang ada disamping Jeno dan Jaemin.

"Hai, Jax." Sapa salah satu gadis bersurai panjang. "Aku tidak tau kau ada disini juga, Jax." Sambung gadis yang satunya.

Jaemin tersenyum tipis. "Hai juga, Minjeong, Karina. Aku kebetulan ke sini untuk memperbaiki motor temanku," sahut Jaemin yang dibalas anggukan kecil oleh kedua gadis yang duduk disamping mereka.

"Dasar tukang tebar pesona," cetus Jeno dalam hati. Ia memalingkan wajahnya enggan melihat ke arah Jaemin.

Minjeong dan Karina tersenyum hangat, atensi kedua gadis itu teralihkan pada sosok yang duduk diseberang Jaemin.

SWITCH! | JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang