special moment! 26. SWITCH!

12.4K 1.1K 111
                                    

Yoona meletakkan secangkir kopi diatas meja, matanya melirik ke arah suaminya yang masih termenung, sorot matanya masih tampak sangat terkejut atas kejadian pagi tadi yang ia lihat.

Yoona mengulum senyum simpul, tangannya terulur menepuk bahu sang suami membuat sang empu berjengit kaget lalu menoleh ke arahnya.

"Kau libur, sayang?" Tanya Yoona yang dibalas anggukan kecil oleh suaminya. Siwon meletakkan kotak yang sejak tadi ia pegang diatas meja, tangannya bertaut diatas meja dengan kepalanya yang bertumpu ditangannya.

"Aku masih terkejut.." lirihnya.

Yoona mengangguk paham, bohong kalau ia bilang dirinya tidak terkejut juga.

Tangan Yoona terulur mengusap pelan surai gelap sang suami, senyuman indahnya masih tercetak begitu jelas di wajah paripurna miliknya.

"Sayang.. aku juga sama terkejutnya denganmu, but didn't we promise to wait for Jaemin to explain it? So.. jangan terlalu dipikirkan, ya?"

Yoona menggantung ucapannya, tangannya turun menggenggam tangan sang suami membuat suaminya itu langsung menoleh ke arahnya, "sayang, putra kita sudah besar, aku yakin dan percaya pada Jaemin bahwa dia tau mana yang benar dan mana yang salah, jika ini pilihannya mari kita terima.. kita tidak mau kejadian dulu terulang lagi, iyakan?"

Siwon yang mendengar itu hanya bisa mengangguk kecil, ia mendongak menatap hangat sosok istri yang selalu menjadi orang pertama yang menenangkannya.

Sudut bibir Siwon terangkat, membuat sebuah cekungan kecil dibibirnya.

"Iya, sayang.. aku akan mencoba mengerti," ucapnya yang dibalas anggukan hangat oleh sang istri. Yoona tersenyum lalu mendaratkan kecupan kecil di kening sang suami—membuat seulas senyum makin tercetak dibibir sang empu.

Baru saja wanita cantik itu hendak menarik kursi untuk ia duduki, di saat bersamaan itu juga dirinya dan sang suami mendengar suara dari arah tangga.

"Babe, come on! Call me master, again!"

"Never."

Jeno berjalan menuruni anak tangga sambil mengabaikan Jaemin yang merengek minta di panggil master sejak tadi.

Jujur saja, kalau tau begini ia tidak akan pernah memanggil anak itu dengan sebutan master! —Jeno menyesal, sungguh!

Jaemin merengut sebal, bibirnya mengerucut lucu dengan tangannya yang menggandeng tangan Jeno dan sesekali melompat-lompat bak anak kelinci.

"Cattie~!"

"No, Na Jaemin!"

Jaemin mendengus sebal, ia malah semakin mengeratkan pelukannya pada lengan sang pacar dengan sesekali menggoyangkannya sambil terus merengek pada Jeno.

Tanpa sadar bahwa moment romantis keduanya tengah disaksikan oleh dua orang yang bergeming dimeja makan menunggu mereka sejak tadi.

"Na Jaemin."

Deg.

Suara berat itu mengintrupsi langkah kedua sejoli yang baru saja menginjakkan kakinya dilantai satu.

Yoona melirik ke arah sang suami yang memanggil putranya dengan suara beratnya, ia meneguk salivanya dengan susah payah saat melihat bagaimana suaminya menatap putra tunggal mereka.

Jaemin yang berdiri di ujung anak tangga hanya bisa mematung saat suara itu terdengar ditelinganya, tangannya yang semula bertengger manis dilengan Jeno kini sudah ia tarik.

Dengan perasaan was-was Jaemin membalikkan tubuhnya, diikuti Jeno yang juga menoleh ke belakang.

Deg.

SWITCH! | JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang