19. SWITCH!

13.4K 1.1K 62
                                    

"Jaemin, why are we here?"

Jeno menatap bingung secara bergantian ke arah Jaemin dan juga gedung cafe didepannya.

Jaemin hanya melempar seulas senyum ke arah pacarnya itu, "for a date? Of course!"

Jeno menghela napasnya, ah Jaemin benar-benar mau mengajaknya berkencan, dia kira Jaemin hanya bercanda soal 'kencan'.

Netra Jeno menilik ke arah papan nama yang tergantung di atas cafe itu,

Medelyn cafetaria.

"Medelyn?" Jaemin mengangguk masih dengan senyuman hangat dibibirnya. "You like it? Atau mau ganti cafe?" Jeno buru-buru menggelengkan kepalanya.

"Disini saja, kita hanya mau makankan?" Jaemin mengangguk, "romantic lunch."

Ck, mulai lagi.

Jaemin tertawa kecil sebelum mengambil kacamata yang ia letakkan di dashboard mobilnya tadi, pemuda Na itu memakai kembali kacamatanya lalu membuka seatbelt yang melingkar ditubuhnya.

Sedangkan Jeno, pemuda itu sibuk menelisik ke sekitar, takut-takut ada salah satu siswa atau siswi sekolahnya yang melihatnya disini dengan Jaemin.

Jaemin menoleh ke arah Jeno—menemukan pacarnya itu yang masih menggunakan seatbelt dan tampak tidak berniat untuk melepaskannya.

Jaemin menggelengkan kepalanya, ia mencondongkan tubuhnya ke arah Jeno membuat sang empu reflek menoleh ke arahnya.

Jeno membulatkan matanya saat sosok didepannya mulai mendekatkan tubuhnya ke arahnya, "Ja-Jaem.." panggilnya pelan yang tidak digubris oleh Jaemin.

Pemuda Na itu makin mendekatkan dirinya pada Jeno membuat sang empu reflek panik! How not to panic?! Jaemin dan Jeno itu masih ada di area parkiran dan jangan lupa bahwa mobil Jaemin itu bermodel sunroof!

"Jaemin.." lirihnya saat keduanya sudah benar-benar sangat dekat. Jantung Jeno berdegup kencang, astaga apa yang akan sosok di depannya itu lakukan?!

Jeno memejamkan matanya dengan kepala yang menoleh ke arah lain, astaga siapapun tolong Jeno!

Ceklek.

"Sudah."

Alis Jeno bertaut bingung, ia buru-buru membuka matanya dan menemukan Jaemin yang sudah duduk kembali ditempatnya semula sambil melihat ke arah Jeno dengan tatapan tergelak.

Jaemin melipat kedua tangannya didepan dada dengan kekehan kecil dibibirnya, "kenapa memejamkan mata, hm?"

Bluss!
Pipi Jeno memerah, sial! Dia memikirkan something hot!

Pemuda Lee itu buru-buru memalingkan wajahnya dengan semburat merah yang sudah keluar dipipinya dan makin membuat Jaemin tertawa kecil.

Ia mencubit gemas pipi Jeno membuat sang empu langsung menatapnya dengan jengah.

"Utututu~ kucing manisku, apa yang kamu pikirkan sayangku?" Ledeknya. Jeno bersungut, ia menepis tangan Jaemin yang mencubit pipinya.

"Diamlah, siapapun akan berfikiran negatif kalau diperlakukan seperti tadi." Ketusnya yang menghasilkan kekehan kecil dari bibir Jaemin.

Ia memajukan bibir bawahnya bersamaan dengan kepalanya yang mengangguk paham.

Jaemin tersenyum simpul, "baiklah kalau begitu, ayo kita turun dan mulai kencan romantis kita."

Setelahnya, Jaemin membuka pintu mobilnya. Ia keluar lebih dahulu dari mobil, disusul Jeno yang ikut keluar dari mobil lewat pintu satunya.

Jaemin berjalan mengitari mobilnya guna menghampiri pacarnya yang sedari tadi tampak seperti sedang mencari seseorang.

SWITCH! | JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang